6 Penyakit yang Mengintai Akibat Kalap Buka Puasa, Jangan Makan Berlebihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang merasa kalap saat buka puasa setelah menahan lapar dan haus seharian. Mereka mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah banyak sekaligus, yang mana bisa menyebabkan muncul penyakit .
Kebiasaan buruk ini tidak disarankan oleh para ahli. Sebab, idealnya buka puasa dilakukan dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis untuk memulihkan tenaga dalam porsi secukupnya.
Ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel Archana Baju mengatakan bahwa setelah puasa, metabolisme tubuh akan melambat. Sehingga saat buka puasa, penting untuk makan dan minum secara perlahan agar bisa membantu pencernaan lebih mudah.
“Yang jelas setelah puasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kita makan makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” kata Baju dilansir dari Alarabiya, Rabu (29/3/2023).
“Tetapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter," sambungnya.
Saat puasa, banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan gastritis atau radang lambung dan gastroenteritis, yang sering dikenal sebagai flu perut. Ini merupakan kondisi infeksi lambung dan usus secara bersamaan yang mengakibatkan muntah atau diare.
Hal senada diungkapkan oleh pakar kesehatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB,FINASIM, FACP. Menurutnya, kalap saat buka puasa bisa menyebabkan sembelit dan sakit perut.
“Jangan kalap ketika berbuka puasa, atau balas dendam istilahnya. Kalau kalap ketika berbuka bukannya jadi detoksifikasi tubuh, malah bikin sembelit dan sakit perut,” jelas Ari.
Sembelit, diungkap Ari umumnya terjadi karena adanya pengerasan kotoran di dalam perut dan susah untuk dikeluarkan. Sementara saat puasa, sembelit disebabkan mengonsumsi gorengan dan minuman manis berlebihan saat berbuka.
“Puasa juga memberi kesempatan bagi pankreas, liver untuk istirahat. Dan kalau bicara soal istirahat, tentu berkaitan dengan regenerasi. Ada proses tubuh memperbaiki bagian yang rusak. Bukti-bukti klinis mengatakan demikian," ungkap Ari.
Sayangnya, manfaat tersebut akan hilang jika buka puasa dengan kalap. “Hindari balas dendam. Sebenarnya kalau puasanya benar-benar, kebutuhan sembako harusnya menurun. Bukan malah naik di bulan puasa," tutup Ari.
Kebiasaan buruk ini tidak disarankan oleh para ahli. Sebab, idealnya buka puasa dilakukan dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis untuk memulihkan tenaga dalam porsi secukupnya.
Ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel Archana Baju mengatakan bahwa setelah puasa, metabolisme tubuh akan melambat. Sehingga saat buka puasa, penting untuk makan dan minum secara perlahan agar bisa membantu pencernaan lebih mudah.
“Yang jelas setelah puasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kita makan makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” kata Baju dilansir dari Alarabiya, Rabu (29/3/2023).
“Tetapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter," sambungnya.
Saat puasa, banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan gastritis atau radang lambung dan gastroenteritis, yang sering dikenal sebagai flu perut. Ini merupakan kondisi infeksi lambung dan usus secara bersamaan yang mengakibatkan muntah atau diare.
Hal senada diungkapkan oleh pakar kesehatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB,FINASIM, FACP. Menurutnya, kalap saat buka puasa bisa menyebabkan sembelit dan sakit perut.
“Jangan kalap ketika berbuka puasa, atau balas dendam istilahnya. Kalau kalap ketika berbuka bukannya jadi detoksifikasi tubuh, malah bikin sembelit dan sakit perut,” jelas Ari.
Sembelit, diungkap Ari umumnya terjadi karena adanya pengerasan kotoran di dalam perut dan susah untuk dikeluarkan. Sementara saat puasa, sembelit disebabkan mengonsumsi gorengan dan minuman manis berlebihan saat berbuka.
“Puasa juga memberi kesempatan bagi pankreas, liver untuk istirahat. Dan kalau bicara soal istirahat, tentu berkaitan dengan regenerasi. Ada proses tubuh memperbaiki bagian yang rusak. Bukti-bukti klinis mengatakan demikian," ungkap Ari.
Sayangnya, manfaat tersebut akan hilang jika buka puasa dengan kalap. “Hindari balas dendam. Sebenarnya kalau puasanya benar-benar, kebutuhan sembako harusnya menurun. Bukan malah naik di bulan puasa," tutup Ari.
(dra)