; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Sukses Gelar Drama Musikal Mimpi Kirana, Sandiaga Uno Apresiasi Yayasan Belantara Budaya Indonesia
loading...
Yayasan Belantara Budaya Indonesia diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyusul kesuksesan gelaran drama musikal Mimpi Kirana. / Foto: SYifa Fauziah
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Belantara Budaya Indonesia diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno , menyusul kesuksesan gelaran drama musikal Mimpi Kirana di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Diselenggarakan bertepatan dengan Hari Down Syndrom Sedunia, drama musikal itu turut melibatkan anak difabel dalam pementasannya.
Menparekraf Sandiaga Uno pun turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, khususnya para pemain yang tetap semangat berkreasi dan memberikan penampilan terbaik.
"Tidak lupa kepada pihak penyelenggara yang telah memberikan wadah untuk beraktivitas bagi anak-anak remaja," kata Sandiaga Uno melalui tayangan video di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Sandiaga Uno berharap acara tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri bagi adik-adik untuk mengembangkan kreativitas khususnya di bidang seni dan kebudayaan. "Semoga bisa meningkatkan kembali awareness secara lebih luas tentang down syndrom kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Uno mengimbau kepada anak-anak muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
"Dan beranilah bermimpi besar karena semua mimpi dan impian besar bisa kenyataan bila kita punya keberanian untuk mengejarnya. Sukses selalu," tutupnya.
Sementara itu, drama musikal Mimpi Kirana sendiri bercerita tentang seorang anak bernama yang bermimpi diberikan wangsit untuk mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Kirana mengajak teman-teman di sekolahnya untuk membuat konten di media sosial tentang kekayaan nusantara.
Cerita itu memiliki konflik, ketika seseorang memiliki followers banyak tapi tidak mau memasarkan keindahan Indonesia akhirnya mereka bergabung dan kontennya viral dan mendunia. Di sinilah mereka mengajak anak-anak Indonesia mencintai budaya dan juga bermedia sosial dengan bijak.
Drama musikal ini melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Hal itu karena penyelenggara ingin memberi anak-anak difabel panggung yang spektakuler, di mana bisa have fun dan berdaya bersama, serta menembus batas.
Diselenggarakan bertepatan dengan Hari Down Syndrom Sedunia, drama musikal itu turut melibatkan anak difabel dalam pementasannya.
Menparekraf Sandiaga Uno pun turut mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, khususnya para pemain yang tetap semangat berkreasi dan memberikan penampilan terbaik.
"Tidak lupa kepada pihak penyelenggara yang telah memberikan wadah untuk beraktivitas bagi anak-anak remaja," kata Sandiaga Uno melalui tayangan video di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Sandiaga Uno berharap acara tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri bagi adik-adik untuk mengembangkan kreativitas khususnya di bidang seni dan kebudayaan. "Semoga bisa meningkatkan kembali awareness secara lebih luas tentang down syndrom kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Uno mengimbau kepada anak-anak muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
"Dan beranilah bermimpi besar karena semua mimpi dan impian besar bisa kenyataan bila kita punya keberanian untuk mengejarnya. Sukses selalu," tutupnya.
Sementara itu, drama musikal Mimpi Kirana sendiri bercerita tentang seorang anak bernama yang bermimpi diberikan wangsit untuk mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Kirana mengajak teman-teman di sekolahnya untuk membuat konten di media sosial tentang kekayaan nusantara.
Cerita itu memiliki konflik, ketika seseorang memiliki followers banyak tapi tidak mau memasarkan keindahan Indonesia akhirnya mereka bergabung dan kontennya viral dan mendunia. Di sinilah mereka mengajak anak-anak Indonesia mencintai budaya dan juga bermedia sosial dengan bijak.
Drama musikal ini melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Hal itu karena penyelenggara ingin memberi anak-anak difabel panggung yang spektakuler, di mana bisa have fun dan berdaya bersama, serta menembus batas.
(nug)
Explore More