; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Sebelum Meninggal, Ayah Asmirandah Sempat Lama Idap Kanker Usus
loading...
Ayah Asmirandah, Muhammad Tarmizi Zantman, meninggal dunia pada Kamis (6/4/2023) kemarin karena kanker usus. Foto/Instagram Asmirandah
A
A
A
DEPOK - Ayah Asmirandah, Muhammad Tarmizi Zantman, meninggal dunia pada Kamis (6/4/2023) kemarin karena kanker usus. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Tarmizi Zantman sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Hal itu disampaikan Ketua RT di lingkungan domisili Tarmizi, yakni Djoyo.
“Udah lama sakit kanker. Selasa kemarin masuk rumah sakit,” ujarnya kepada awak media di rumah duka kawasan Depok, Kamis (6/4/2023).
Djoyo lantas mengenang sosok almarhum Muhammad Tarmizi Zantman. Menurutnya, ayah Asmirandah itu sosok yang baik.
“Orangnya baik, dermawan, pokoknya baik,” tambahnya.
Pak Ketua RT juga mengatakan, terakhir ketemu dengan almarhum adalah satu bulan yang lalu. Sebab, selama sakit almarhum jarang keluar rumah.
“Ya dia cerita sakit. Tapi orangnya kuat kayak nggak sakit, masih berkegiatan. Tapi, belakangan nggak ketemu warga. Udah di rumah karena mungkin udah nggak kuat,” jelasnya.
Bersama dengan warganya, Djoyo pun melayat sekaligus tahlilan di rumah duka. Dia menceritakan kondisi di dalam rumah tersebut yang sangat berkabung.
“Ya kita tahlilan biasa. Suasanya haru, sedih,” ujarnya.
Namun selama berada di rumah duka, Djoyo tidak melihat sosok Asmirandah berada di samping jenazah ayahnya. “Tadi Asmirandah saya sempat teleponan aja, tapi tadi nggak kelihatan. Karena rumahnya besar, jadi nggak tau,” ungkapnya.
Ayah Asmirandah meninggal dunia di usia 71 tahun. Rencananya jenazah akan dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/4/2023) pagi ini.
Hal itu disampaikan Ketua RT di lingkungan domisili Tarmizi, yakni Djoyo.
“Udah lama sakit kanker. Selasa kemarin masuk rumah sakit,” ujarnya kepada awak media di rumah duka kawasan Depok, Kamis (6/4/2023).
Djoyo lantas mengenang sosok almarhum Muhammad Tarmizi Zantman. Menurutnya, ayah Asmirandah itu sosok yang baik.
“Orangnya baik, dermawan, pokoknya baik,” tambahnya.
Pak Ketua RT juga mengatakan, terakhir ketemu dengan almarhum adalah satu bulan yang lalu. Sebab, selama sakit almarhum jarang keluar rumah.
“Ya dia cerita sakit. Tapi orangnya kuat kayak nggak sakit, masih berkegiatan. Tapi, belakangan nggak ketemu warga. Udah di rumah karena mungkin udah nggak kuat,” jelasnya.
Bersama dengan warganya, Djoyo pun melayat sekaligus tahlilan di rumah duka. Dia menceritakan kondisi di dalam rumah tersebut yang sangat berkabung.
“Ya kita tahlilan biasa. Suasanya haru, sedih,” ujarnya.
Namun selama berada di rumah duka, Djoyo tidak melihat sosok Asmirandah berada di samping jenazah ayahnya. “Tadi Asmirandah saya sempat teleponan aja, tapi tadi nggak kelihatan. Karena rumahnya besar, jadi nggak tau,” ungkapnya.
Ayah Asmirandah meninggal dunia di usia 71 tahun. Rencananya jenazah akan dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/4/2023) pagi ini.
(tsa)
Explore More