Film Kartu Pos Wini Rajut Kenangan Berkirim Surat di Kantor Pos
loading...
A
A
A
Sinopsis Film Kartu Pos Wini
Ruth Dewayani, atau biasa dipanggil Ruthie, tersenyum puas saat duduk di kantor barunya: Kantorpos. Ya, Kantorpos!
Sejak kecil Ruth terobsesi menjadi staf atau pegawai Kantorpos. Hanya Reza Asa Permana yang memahami keinginan Ruth. Reza pula yang mendorong Ruth meraih citanya. Reza adalah sahabat pena (pen-pal) Ruth selama 18 tahun tanpa pernah bertemu langsung. Reza bersekolah dokter di Belanda.
Sementara itu Rosiana mengantar putrinya, Wini, mengirim kartu pos. Kartu pos untuk Tuhan dengan alamat surga. Ruth bingung, tapi Rosiana meminta Ruth menerima saja kartu pos Wini.
Wini adalah penderita kanker darah (leukemia). Lewat kartu pos untuk Tuhan, ia bisa berkeluh kesah dengan keinginannya sembuh dan membuat bundanya bahagia. Bertemu Wini menjadi pengalaman tak terlupakan dalam hidup Ruth. Ruth minta Reza bisa menjadi sponsor pengobatan Wini di Belanda. Reza setuju.
Kris, teman main Ruth masa kecil, hadir dalam kehidupan Ruth. Bukan sebagai pengganggu, tapi kehadirannya membuat ragu Ruth akan pilihan cinta LDR-nya dengan Reza. Olok-olok masa kecil Kris terhadap Ruth masih membekas, pen-pal adalah pacar halusinasi.
Sebelum bertemu Ruth, Wini mendapatkan rasa percaya dirinya dari Kris yang selalu memotretnya. Kris pula yang mengajak Wini mendatangi group sesama penderita kanker.
Ruth, Kris, Wini, Reza memiliki tautan cerita yang menjadikan film Kartu Pos Wini menarik tanpa perlu adegan penguras air mata. Relasi mereka menjadi kelindan cerita menarik, unik, dinamis dan menumbuhkan empati.
Film Kartu Pos Wini juga tak rumit dalam bertutur. Cerita yang mudah dipahami, tanpa perlu bikin kerut dahi, dan cukup sederhana dalam menyampaikan moral cerita (moral story). Sesimpel menanamkan kesadaran kepada penonton bahwa tidak mudah seseorang terdiagnosis kanker melewati masa-masa sulitnya. Diperlukan peran seorang pendamping dalam membantu menyalakan semangat hidup pasien kanker.
Sweet & sour in a love story, Happy and sorrow in a life shorty.
Ruth Dewayani, atau biasa dipanggil Ruthie, tersenyum puas saat duduk di kantor barunya: Kantorpos. Ya, Kantorpos!
Sejak kecil Ruth terobsesi menjadi staf atau pegawai Kantorpos. Hanya Reza Asa Permana yang memahami keinginan Ruth. Reza pula yang mendorong Ruth meraih citanya. Reza adalah sahabat pena (pen-pal) Ruth selama 18 tahun tanpa pernah bertemu langsung. Reza bersekolah dokter di Belanda.
Sementara itu Rosiana mengantar putrinya, Wini, mengirim kartu pos. Kartu pos untuk Tuhan dengan alamat surga. Ruth bingung, tapi Rosiana meminta Ruth menerima saja kartu pos Wini.
Wini adalah penderita kanker darah (leukemia). Lewat kartu pos untuk Tuhan, ia bisa berkeluh kesah dengan keinginannya sembuh dan membuat bundanya bahagia. Bertemu Wini menjadi pengalaman tak terlupakan dalam hidup Ruth. Ruth minta Reza bisa menjadi sponsor pengobatan Wini di Belanda. Reza setuju.
Kris, teman main Ruth masa kecil, hadir dalam kehidupan Ruth. Bukan sebagai pengganggu, tapi kehadirannya membuat ragu Ruth akan pilihan cinta LDR-nya dengan Reza. Olok-olok masa kecil Kris terhadap Ruth masih membekas, pen-pal adalah pacar halusinasi.
Sebelum bertemu Ruth, Wini mendapatkan rasa percaya dirinya dari Kris yang selalu memotretnya. Kris pula yang mengajak Wini mendatangi group sesama penderita kanker.
Ruth, Kris, Wini, Reza memiliki tautan cerita yang menjadikan film Kartu Pos Wini menarik tanpa perlu adegan penguras air mata. Relasi mereka menjadi kelindan cerita menarik, unik, dinamis dan menumbuhkan empati.
Film Kartu Pos Wini juga tak rumit dalam bertutur. Cerita yang mudah dipahami, tanpa perlu bikin kerut dahi, dan cukup sederhana dalam menyampaikan moral cerita (moral story). Sesimpel menanamkan kesadaran kepada penonton bahwa tidak mudah seseorang terdiagnosis kanker melewati masa-masa sulitnya. Diperlukan peran seorang pendamping dalam membantu menyalakan semangat hidup pasien kanker.
Sweet & sour in a love story, Happy and sorrow in a life shorty.