Dorong Sineas Banten dan Jabar Masuk Industri, Sandiaga Uno Gelar Workshop Festival Film Bulanan

Senin, 10 April 2023 - 21:11 WIB
loading...
Dorong Sineas Banten dan Jabar Masuk Industri, Sandiaga Uno Gelar Workshop Festival Film Bulanan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui program Festival Film Bulanan kembali mengadakan workshop perfilman di Bandung pada 31 Maret sampai 2 April lalu. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Usai menggelar workshop perfilman di Yogyakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Festival Film Bulanan kembali mengadakan workshop perfilman di Bandung pada 31 Maret sampai 2 April lalu.

Dalam keterangannya di Jakarta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan kegiatan workshop Festival Film Bulanan adalah salah satu upaya konkret untuk mendorong sineas lokal agar mampu bersaing di industri dan menghasilkan nilai ekonomi.

“Ini merupakan salah satu program yang dinilai tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Harapannya bisa meningkatkan kemampuan para filmmaker sekaligus memberikan akses agar masuk industri perfilman nasional dan lebih cuan," terang Sandiaga Uno, Senjn (10/4/2023).

Workshop dengan tema “Menuju Industri Perfilman” ini diikuti oleh 20 peserta yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan lokus 2 (Banten dan Jawa Barat). Para peserta merupakan perwakilan dari berbagai komunitas film asal Kuningan, Sukabumi, Depok, Tangerang, Cirebon, Cilegon, Pandeglang, dan Kabupaten/Kota Bandung.



Selama 3 hari, peserta dibimbing oleh para pelaku industri perfilman seperti Abdul Manaf (produser), Rahabi Mandra (sutradara/penulis skenario), Kusen Dony Hermansyah (editor), dan Ezra Tampubolon (pengarah artistik). Turut hadir pula perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti, Head of Marketing FlipFlop TV, Indra Agus Rahman, dan CEO Rangkai.id, Redemptus Rangga.

Selain dibekali pengetahuan seputar perfilman, para peserta workshop juga diberi pelatihan bagaimana mendistribusikan karya film, menyusun proposal film, kiat-kiat menghasilkan ide cerita yang komersil, merancang film yang bisa dipasarkan, budgeting, sampai proses pitching.

Pada akhir sesi, seluruh peserta diberi kesempatan untuk pitching langsung dengan investor. Bagi peserta yang proposalnya terpilih, akan mendapat pendanaan dari FlipFlop TV.

Salah satu peserta, Rivaldo Caesar Rio dari Lokatara Pictures mengatakan, mengikuti workshop Festival Film Bulanan adalah kesempatan yang sangat berharga. “Ini adalah sebuah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan sih, bagi filmmaker yang masih mencari jati diri. Di sini, kita dapat pengetahuan yang nyata, yang riil, bagaimana kenyataannya industri film itu bekerja,” jelas Rivaldo.

Peserta lain bernama Rahadian Navanka Samhudi juga merasa workshop Festival Bulanan ini adalah sebuah pembelajaran penting. “Karena aku mau serius di bidang ini, workshop ini jadi pembelajaran penting banget buatku. Di sini aku belajar soal production design, kebetulan film aku butuh production design yang memadai, jadi materi itu penting banget. Selain itu, aku belajar directing dan editing. Sangat mencerahkan buat ngelakuin kegiatan film making ke depannya,” papar Anka, sapaan akrabnya.

Sebagai pemateri, Rahabi Mandra berharap workshop seperti ini bisa terus ada dan semakin menjamur. “Ilmu yang sudah kita bagikan di sini bisa diteruskan kembali ke komunitas-komunitas atau kampus-kampus, sehingga nantinya bisa menghasilkan sumber daya manusia yang mampu membuat film dengan baik,” tutur Rahabi.

Melihat antusiasme para peserta, Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam sambutannya pun berharap kegiatan workshop Festival Film Bulanan ini seperti terapi pada titik akupuntur yang tepat, sehingga dapat memberikan efek berantai yang positif, menyehatkan, dan memperkuat ekosistem perfilman di daerah yang mandiri dan sejahtera.

Ia menambahkan, “Harapan selanjutnya, dapat menebalkan rasa percaya diri sineas daerah untuk memproduksi film secara berkelanjutan, berkolaborasi, berjejaring, bersaing, dan mengukir prestasi pada level yang lebih tinggi”, tutur Mohammad Amin.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)