Mengenal Obsesif, Gangguan Mental yang Diduga Diidap Yudo Andreawan

Jum'at, 14 April 2023 - 15:07 WIB
loading...
Mengenal Obsesif, Gangguan Mental yang Diduga Diidap Yudo Andreawan
Yudo Andreawan, pria yang membuat keributan di Stasiun Manggarai diduga mengalami gangguan mental obsesif atau obsessive compulsive disorder (OCD). Foto/Twitter Yudo Andreawan
A A A
JAKARTA - Yudo Andreawan , pria yang membuat keributan di Stasiun Manggarai, Jakarta baru-baru ini diduga mengalami gangguan mental obsesif atau obsessive compulsive disorder (OCD). Kondisi ini diketahui dari unggahan Yudo di media sosialnya.

Aksi Yudo membuat keributan ini pun viral di media sosial. Tak lama setelah itu, netizen ramai membongkar obsesi Yudo kepada dokter gigi dengan inisial P. Berapa bukti ada di media sosial, seperti pesan Yudo kepada si dokter.

Selain itu, video dia mendatangi lokasi praktik sang dokter gigi, hingga maksa menikah. Berdasarkan pengakuan sahabat P, Mariska bahwa sikap Yudo membuat sang dokter gigi merasa takut.

"Demi mbak dokter Gigi cantik hahaha aku pun rela pergi subuh dari Jakarta menuju Bontang dan balik sore menuju Jakarta via Samarinda APT Airport heheh. Semoga kita ketemu, ya, hehehe," tulis Yudo di Instagram Story dikutip Jumat (14/4/2023).



Psikolog Klinis Meity Arianty menjelaskan bahwa OCD menyebabkan seseorang memiliki pikiran (obsesif) yang tidak terkendali. Sehingga mendorongnya untuk melakukan perilaku (kompulsif) berulang.

"Bisa dibayangkan jika penderitanya dibiarkan bebas berkeliaran? Apa gak mengganggu dan bisa menyakiti org lain," kata Mei saat dihubungi melalui pesan singkat.

Penderita OCD, lanjut Mei, tidak berada dalam kondisi sadar saat menginginkan sesuatu sampai memperoleh apa yang diinginkan, namun setelah diperoleh juga belum tentu puas. Bisa jadi hanya sesaat kepuasannya dan tidak realistis selanjutnya.

"Obsesif itu kan pikiran, ide, atau impuls yang terus menerus muncul dan tidak terkendali dalam benak seseorang," jelas Mei.



"Pikiran yang muncul ini tidak diinginkan oleh penderita, bahkah terkadang penderita menyadari bahwa pemikiran tersebut tidak masuk akal dan sangat mengganggu," tandasnya.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)