; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Sandiaga Uno Proyeksikan Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Naik Signifikan pada Libur Lebaran 2023
loading...
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Extend The Weekly Brief with Sandi Uno di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023). Foto/MPI/Novie Fauziah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pada libur lebaran 2023 diproyeksikan perputaran ekonomi di sektor Parekraf akan naik signifikan. Proyeksi ini ditinjau berdasarkan pengeluaran wisatawan Nusantara (wisnus) saat mudik.
Sandiaga menyebut, kenaikan itu mulai dari estimasi awal Rp150 triliun menjadi Rp240,1 triliun. Menurutnya, perhitungan tersebut dengan asumsi basis pengeluaran wisatawan Nusantara saat mudik lebaran pada 2019 hingga 2021 sekitar Rp1,94 juta.
"Ini karena adanya lonjakan pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran," kata Menparekraf dalam Extend The Weekly Brief with Sandi Uno di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Pemerintah juga, lanjut Sandiaga, telah memprediksi adanya pertumbuhan pergerakan masyarakat di musim mudik lebaran ini naik hingga 44,2 persen. Diambil dari angka 85,5 juta menjadi 123,8 juta pergerakan selama momen tersebut.
Sandiaga menambahkan, dari 123,8 juta orang yang berpotensi, pergerakan wisatawan Nusantara pada masa libur lebaran sebanyak 22 persen. Di antaranya menggunakan mobil pribadi. Selanjutnya adalah pengguna sepeda motor atau roda dua sebanyak 20,3 persen. Disusul bus 18,39 persen dan kereta api jarak jauh mencapai 11,69 persen.
Selain itu, kata Sandiaga, adanya relaksasi pembatasan perjalanan di mana titik tertinggi yang jadi pergerakan adalah di wilayah Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, Pulau Sulawesi, dan Pulau Sumatera.
"Tentunya patut kami syukuri. Tapi kami juga harus mengantisipasi kemungkinan buruk dengan menerapkan seluruh protokol keamanan, keselamatan, dan kesehatan serta keberlanjutan lingkungan," kata Menparekraf.
Sandiaga menyebut, kenaikan itu mulai dari estimasi awal Rp150 triliun menjadi Rp240,1 triliun. Menurutnya, perhitungan tersebut dengan asumsi basis pengeluaran wisatawan Nusantara saat mudik lebaran pada 2019 hingga 2021 sekitar Rp1,94 juta.
"Ini karena adanya lonjakan pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran," kata Menparekraf dalam Extend The Weekly Brief with Sandi Uno di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Pemerintah juga, lanjut Sandiaga, telah memprediksi adanya pertumbuhan pergerakan masyarakat di musim mudik lebaran ini naik hingga 44,2 persen. Diambil dari angka 85,5 juta menjadi 123,8 juta pergerakan selama momen tersebut.
Sandiaga menambahkan, dari 123,8 juta orang yang berpotensi, pergerakan wisatawan Nusantara pada masa libur lebaran sebanyak 22 persen. Di antaranya menggunakan mobil pribadi. Selanjutnya adalah pengguna sepeda motor atau roda dua sebanyak 20,3 persen. Disusul bus 18,39 persen dan kereta api jarak jauh mencapai 11,69 persen.
Selain itu, kata Sandiaga, adanya relaksasi pembatasan perjalanan di mana titik tertinggi yang jadi pergerakan adalah di wilayah Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, Pulau Sulawesi, dan Pulau Sumatera.
"Tentunya patut kami syukuri. Tapi kami juga harus mengantisipasi kemungkinan buruk dengan menerapkan seluruh protokol keamanan, keselamatan, dan kesehatan serta keberlanjutan lingkungan," kata Menparekraf.
(tsa)
Explore More