5 RS Alami Peningkatan BOR, Kemenkes Minta Masyarakat Perketat Prokes dan Lakukan Vaksinasi Booster
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 kembali meningkat di Tanah Air. Kementerian Kesehatan pun mencatat terjadinya peningkatan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat, salah satunya agar memperketat lagi prokes di luar rumah, dan segera melakukan booster jika belum.
Berdasar data RS Online pada 3 Mei 2023, sebanyak 5 rumah sakit mengalami peningkatan BOR lebih dari 50 persen, yakni RSUP Dr. M. Djamil, RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH, RSP Dr. Ario Wirawan, RSUP Prof Dr. R.D. Kandou, dan RSUP Dr. Kariadi.
"Secara nasional, menurut data RS Online per 3 Mei 2023 pukul 14.00 WIB dan Dinkes Provinsi, menunjukkan BOR secara nasional sebesar 8,1%, baik bed isolasi maupun bed intensif dari 42.293 bed yang tersedia," bunyi laporan Kementerian Kesehatan dalam situs resminya, dikutip Kamis (4/5/2023).
Dari sumber data yang sama, sejak 1 Januari sampai 3 Mei 2023 total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 22.666 jiwa. Sedangkan pasien yang masih dirawat hingga Rabu, 3 Mei 2023, berjumlah 2.696 jiwa, terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.
Dari 22.666 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 34,5 persennya atau 7.813 pasien belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan didominasi kelompok usia lansia.
"Selama periode tersebut, tercatat sebanyak 1.423 pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril Kamis (4/5/2023).
Dokter Syahril pun mengimbau masyarakat untuk waspada. Walaupun belum terjadi lonjakan kasus, namun peningkatan kasus terus terjadi dan diiringi oleh keterisian tempat tidur di RS.
"Masyarakat jangan lengah. Perketat kembali protokol kesehatan terutama memakai masker dan segera booster," pintanya.
Upaya itu dilakukan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021 akibat varian Delta.
Menurut dr. Syahril, butuh kerja sama dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan yang belum vaksinasi booster segera lakukan.
"Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka risiko penularan juga semakin tinggi. Namun risiko itu bisa dicegah jika masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.
Sementara itu, per 3 Mei 2023 kasus Covid-19 di Indonesia ada di angka 2.647 kasus konfirmasi dengan 25 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat, salah satunya agar memperketat lagi prokes di luar rumah, dan segera melakukan booster jika belum.
Berdasar data RS Online pada 3 Mei 2023, sebanyak 5 rumah sakit mengalami peningkatan BOR lebih dari 50 persen, yakni RSUP Dr. M. Djamil, RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH, RSP Dr. Ario Wirawan, RSUP Prof Dr. R.D. Kandou, dan RSUP Dr. Kariadi.
Baca Juga
"Secara nasional, menurut data RS Online per 3 Mei 2023 pukul 14.00 WIB dan Dinkes Provinsi, menunjukkan BOR secara nasional sebesar 8,1%, baik bed isolasi maupun bed intensif dari 42.293 bed yang tersedia," bunyi laporan Kementerian Kesehatan dalam situs resminya, dikutip Kamis (4/5/2023).
Dari sumber data yang sama, sejak 1 Januari sampai 3 Mei 2023 total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 22.666 jiwa. Sedangkan pasien yang masih dirawat hingga Rabu, 3 Mei 2023, berjumlah 2.696 jiwa, terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.
Dari 22.666 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 34,5 persennya atau 7.813 pasien belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan didominasi kelompok usia lansia.
"Selama periode tersebut, tercatat sebanyak 1.423 pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril Kamis (4/5/2023).
Dokter Syahril pun mengimbau masyarakat untuk waspada. Walaupun belum terjadi lonjakan kasus, namun peningkatan kasus terus terjadi dan diiringi oleh keterisian tempat tidur di RS.
"Masyarakat jangan lengah. Perketat kembali protokol kesehatan terutama memakai masker dan segera booster," pintanya.
Upaya itu dilakukan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021 akibat varian Delta.
Menurut dr. Syahril, butuh kerja sama dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan yang belum vaksinasi booster segera lakukan.
"Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka risiko penularan juga semakin tinggi. Namun risiko itu bisa dicegah jika masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.
Sementara itu, per 3 Mei 2023 kasus Covid-19 di Indonesia ada di angka 2.647 kasus konfirmasi dengan 25 pasien dinyatakan meninggal dunia.
(nug)