Dari Ajang Abang None, Rionaldo Putra Sukses Tingkatkan Potensi Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bermula dari menyabet gelar Abang dan None Jakarta Timur 2011, Rionaldo Putra mampu menjelma menjadi sosok pengusaha muda yang cukup sukses di usia muda.
Rionaldo merupakan seseorang yang kutu buku ketika menjadi Abang. Berasal dari keluarga yang sederhana, dia belajar banyak terkait pengembangan diri dan public speaking. Banyak ilmu yang dia serap dari ajang Abang dan None hingga akhirnya mengantarkannya menjadi orang yang sukses.
Ketika dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Rionaldo berkisah bahwa semasa sekolah di SMAN 61 Jakarta Timur, dirinya pernah aktif sebagai anggota Paskibraka 2006.
Bermodal kedua pengalaman tersebut, pria yang akrab disapa Rio ini pun semakin lengkap untuk meningkatkan potensi dirinya dalam aplikasi bisnis yang digelutinya hingga saat ini, Hanglekiu Group.
Meski telah menjadi sosok yang sukses, Rio, yang merupakan lulusan S1 dan S2 di ITB, pernah merasakan jualan nasi goreng ketika kuliah. Sebelum menekuni bisnis di Hanglekiu Group, Rio juga pernah menjadi karyawan selama 8 tahun.
"Bos saya itu sekaligus juga mentor saya. Saya pelan-pelan belajar dilepas. Lalu suruh running dan akhirnya bener-bener bisnis sendiri pada 2019. Saat itu saya harus keluar dari zona nyaman," tutur pria 32 tahun ini.
Menurutnya, ada masanya seseorang dalam membangun bisnis. "Saya pernah baca bukunya Jack Ma, di saat kuliah kita belajar yang betul. Lalu di umur 20-30 tahun cari mentor. Lalu di usia 30-40 usaha sendiri, kemampuan sendiri. Usia 40-50 tahun cari orang baru lagi dan mulai regenerasi," ujar Rio, yang sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak kuliah.
Kendati memiliki kesibukan di sejumlah organisasi, seperti menjadi Ketua Komite di KADIN Jaksel, aktif di HIPMI Jaya, Wabendum Gekraf Jaksel, serta Wabendum AMPI Pusat, Rio ternyata juga masih menyempatkan diri untuk terlibat dalam kegiatan seni dan konser musik di Tanah Air.
Dalam dunia hiburan konser musik, Rio bersama Hanglekiu Group menjadi co-promotor dalam Hangout Playlist Music Festival yang diisi sejumlah penyanyi lokal seperti Rizky Febian, Mahen dan Juicy Lucy pada 31 Mei nanti.
"Konser musik memiliki potensi untuk memberikan dampak ekonomi yang signifikan dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pelaku industri musik, merangsang sektor pariwisata, dan mempromosikan identitas budaya Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintag dan pengusaha untuk terus mendukung dan mengembangkan industri konser musik di Indonesia," bebernya.
Pada kesempatan ini, Rio juga mencoba untuk berbagai kiat bagi para pebisnis yang ingin memulai usahanya. "Selalu menerapkan attitude dan menjaga komitmen serta reputasi dalam bisnis," kata Rio yang berkeinginan menjadi inspirasi anak muda.
Di akhir perjumpaan, Rio pun menjelaskan bahwa Hanglekiu Group merupakan sebuah holding company yang berfokus pada commodity trading trading solar dan batubara juga pengadaan barang dan jasa. "Saat ini, Hanglekiu Group semakin berkembang sebagai holding perusahaan dengan total anak perusahaan mencapai 10," pungkasnya.
Rionaldo merupakan seseorang yang kutu buku ketika menjadi Abang. Berasal dari keluarga yang sederhana, dia belajar banyak terkait pengembangan diri dan public speaking. Banyak ilmu yang dia serap dari ajang Abang dan None hingga akhirnya mengantarkannya menjadi orang yang sukses.
Ketika dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Rionaldo berkisah bahwa semasa sekolah di SMAN 61 Jakarta Timur, dirinya pernah aktif sebagai anggota Paskibraka 2006.
Bermodal kedua pengalaman tersebut, pria yang akrab disapa Rio ini pun semakin lengkap untuk meningkatkan potensi dirinya dalam aplikasi bisnis yang digelutinya hingga saat ini, Hanglekiu Group.
Meski telah menjadi sosok yang sukses, Rio, yang merupakan lulusan S1 dan S2 di ITB, pernah merasakan jualan nasi goreng ketika kuliah. Sebelum menekuni bisnis di Hanglekiu Group, Rio juga pernah menjadi karyawan selama 8 tahun.
"Bos saya itu sekaligus juga mentor saya. Saya pelan-pelan belajar dilepas. Lalu suruh running dan akhirnya bener-bener bisnis sendiri pada 2019. Saat itu saya harus keluar dari zona nyaman," tutur pria 32 tahun ini.
Menurutnya, ada masanya seseorang dalam membangun bisnis. "Saya pernah baca bukunya Jack Ma, di saat kuliah kita belajar yang betul. Lalu di umur 20-30 tahun cari mentor. Lalu di usia 30-40 usaha sendiri, kemampuan sendiri. Usia 40-50 tahun cari orang baru lagi dan mulai regenerasi," ujar Rio, yang sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak kuliah.
Kendati memiliki kesibukan di sejumlah organisasi, seperti menjadi Ketua Komite di KADIN Jaksel, aktif di HIPMI Jaya, Wabendum Gekraf Jaksel, serta Wabendum AMPI Pusat, Rio ternyata juga masih menyempatkan diri untuk terlibat dalam kegiatan seni dan konser musik di Tanah Air.
Dalam dunia hiburan konser musik, Rio bersama Hanglekiu Group menjadi co-promotor dalam Hangout Playlist Music Festival yang diisi sejumlah penyanyi lokal seperti Rizky Febian, Mahen dan Juicy Lucy pada 31 Mei nanti.
"Konser musik memiliki potensi untuk memberikan dampak ekonomi yang signifikan dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pelaku industri musik, merangsang sektor pariwisata, dan mempromosikan identitas budaya Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintag dan pengusaha untuk terus mendukung dan mengembangkan industri konser musik di Indonesia," bebernya.
Pada kesempatan ini, Rio juga mencoba untuk berbagai kiat bagi para pebisnis yang ingin memulai usahanya. "Selalu menerapkan attitude dan menjaga komitmen serta reputasi dalam bisnis," kata Rio yang berkeinginan menjadi inspirasi anak muda.
Di akhir perjumpaan, Rio pun menjelaskan bahwa Hanglekiu Group merupakan sebuah holding company yang berfokus pada commodity trading trading solar dan batubara juga pengadaan barang dan jasa. "Saat ini, Hanglekiu Group semakin berkembang sebagai holding perusahaan dengan total anak perusahaan mencapai 10," pungkasnya.
(nug)