Studi: Penularan Virus Corona Lebih Mungkin Terjadi di Rumah

Jum'at, 24 Juli 2020 - 17:32 WIB
loading...
Studi: Penularan Virus...
Ahli epidemiologi Korea Selatan menemukan bahwa orang lebih mungkin tertular virus corona adalah dari anggota rumah tangga mereka sendiri daripada kontak di luar rumah. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Ahli epidemiologi Korea Selatan telah menemukan bahwa orang lebih mungkin tertular virus corona adalah dari anggota rumah tangga mereka sendiri daripada dari kontak di luar rumah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 16 Juli 2020 melihat secara terperinci dari 5.706 pasien indeks yang telah di tes positif terkena virus corona dan lebih dari 59.000 orang yang melakukan kontak dengan mereka.

Dilansir Times Now News, temuan ini menunjukkan hanya dua dari 100 orang yang terinfeksi telah menangkap virus dari kontak non-rumah tangga, sementara satu dari 10 orang tertular penyakit dari keluarga mereka sendiri.

Menurut kelompok umur, tingkat infeksi dalam rumah tangga lebih tinggi ketika kasus pertama yang dikonfirmasi adalah remaja atau orang berusia 60-an dan 70-an.

"Ini mungkin karena kelompok usia ini lebih cenderung melakukan kontak dekat dengan anggota keluarga karena kelompok ini lebih membutuhkan perlindungan atau dukungan," kata Jeong Eun-kyeong selaku direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan salah satu penulis penelitian.

Dr. Choe Young-june, asisten profesor Fakultas Kedokteran Universitas Hallym yang ikut memimpin penelitian ini menjelaskan bahwa anak-anak berusia 9 tahun kebawah paling tidak mungkin menjadi pasien indeks. Meskipun ia mencatat bahwa ukuran sampel 29 adalah kecil dibandingkan dengan belajar 1.695, usia 20 hingga 29 tahun.

Anak-anak dengan COVID-19 juga lebih cenderung tidak menunjukkan gejala dibandingkan orang dewasa, yang membuatnya lebih sulit untuk mengidentifikasi kasus indeks dalam kelompok itu. (Baca juga: Jangan Asal Pilih Hand Sanitizer, Efeknya Bisa Berbahaya untuk Kesehatan ).

"Perbedaan dalam kelompok usia tidak memiliki signifikansi yang besar dalam hal tertular COVID-19. Anak-anak mungkin lebih kecil untuk menularkan virus, tetapi data kami tidak cukup untuk mengkonfirmasi hipotesis ini," jelas Choe.

Data untuk penelitian ini dikumpulkan antara 20 Januari dan 27 Maret, ketika virus corona baru menyebar secara eksponensial dan ketika infeksi harian di Korea Selatan mencapai puncaknya. KCDC telah melaporkan 45 infeksi baru pada hari Senin, menjadikan total kasus negara itu menjadi 13.816 dengan 296 kematian.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2444 seconds (0.1#10.140)