Biasa Tinggal di Kanada, Emir Mahira Alami Culture Shock saat Pulang ke Tanah Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor Emir Mahira sudah cukup lama menetap di luar Indonesia. Bahkan, dia sempat mengenyam pendidikan terakhirnya di Kanada, yang bertetangga dengan Amerika Serikat.
Ketika memutuskan untuk kembali ke Tanah Air, artis 25 tahun ini pun sempat mengalami culture shock.
"Banget ya (culture shock)," tegas Emir Mahira ketika dijumpai di kawasan Spark, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Emir benar-benar meras syok ketika merasakan kemacetan. "Yang syoknya itu macet. Macet itu sesuatu yang pahala itu, jadi sabar," kata Emir sembari tertawa.
Selain itu, lanjut dia, budaya naik eskalator di Indonesia dan Kanada atau Amerika Serikat pun sangat berbeda.
"Satu lagi naik eskalator. Aku kan kuliah di Canada ya, kiri itu untuk orang-orang yang enggak mau jalan, kanan yang mau jalan, jadi jelas," ujar dia.
"Kalau cepat ke atas ke kanan, kalau mau sabar ke kiri. Di sini, kita selang seling. Kalau ada orang pacaran harus samping-sampingan kan hahaha jadi ya hal kecil itu lah," sambungnya.
Setelah 1 tahun berada di negeri sendiri, Emir pun sudah bisa kembali beradaptasi. Bahkan, Emir sudah mulai nyaman tinggal di Indonesia.
"Kira-kira setahun lah, aku mulai menemukan frekuensinya, setahun lah. Karena aku juga jauh dari teman-temanku yang ada di Kanada kan. Aku juga udah enggak punya teman-teman di sini, akhirnya aku bisa lagi justru lebih nyaman di sini," tutupnya.
Lihat Juga: Datangi Polda Metro Jaya, Rezky Aditya Hadiri Gelar Perkara Kasus Dugaan Penelantaran Anak
Ketika memutuskan untuk kembali ke Tanah Air, artis 25 tahun ini pun sempat mengalami culture shock.
"Banget ya (culture shock)," tegas Emir Mahira ketika dijumpai di kawasan Spark, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Emir benar-benar meras syok ketika merasakan kemacetan. "Yang syoknya itu macet. Macet itu sesuatu yang pahala itu, jadi sabar," kata Emir sembari tertawa.
Selain itu, lanjut dia, budaya naik eskalator di Indonesia dan Kanada atau Amerika Serikat pun sangat berbeda.
"Satu lagi naik eskalator. Aku kan kuliah di Canada ya, kiri itu untuk orang-orang yang enggak mau jalan, kanan yang mau jalan, jadi jelas," ujar dia.
"Kalau cepat ke atas ke kanan, kalau mau sabar ke kiri. Di sini, kita selang seling. Kalau ada orang pacaran harus samping-sampingan kan hahaha jadi ya hal kecil itu lah," sambungnya.
Setelah 1 tahun berada di negeri sendiri, Emir pun sudah bisa kembali beradaptasi. Bahkan, Emir sudah mulai nyaman tinggal di Indonesia.
"Kira-kira setahun lah, aku mulai menemukan frekuensinya, setahun lah. Karena aku juga jauh dari teman-temanku yang ada di Kanada kan. Aku juga udah enggak punya teman-teman di sini, akhirnya aku bisa lagi justru lebih nyaman di sini," tutupnya.
Lihat Juga: Datangi Polda Metro Jaya, Rezky Aditya Hadiri Gelar Perkara Kasus Dugaan Penelantaran Anak
(nug)