Cara Menjaga Kualitas Hormon Pria di Usia 30 Tahun ke Atas

Rabu, 14 Juni 2023 - 23:23 WIB
loading...
Cara Menjaga Kualitas Hormon Pria di Usia 30 Tahun ke Atas
Pria berusia 30 tahun ke atas secara umum akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Foto Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Pria berusia 30 tahun ke atas secara umum akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Padahal, kekurangan hormon testosteron pada pria bisa menjadi masalah dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, terutama fungsi seksual.

Hormon testosteron menjadi salah satu hal yang penting dalam kesehatan reproduksi pria, untuk pembentukan massa otot, dan mempengaruhi gairah seksual. Peran hormon testosteron menjadi sangat penting untuk karakteristik maskulinitas. Namun, semakin bertambah usia, hormon tersebut akan menurun secara berkala.

Menurut Medical Advisor Wellous Indonesia dr. Rizki Nasution, menjaga berat badan yang sehat, rajin berolahraga, istirahat berkualitas, menghindari kebiasaan merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol mampu menjaga kualitas hormon pria.

"Menerapkan pola makan seimbang dengan didukung oleh suplementasi yang tepat dapat membantu menjaga dan meningkatkan kadar hormon testosteron yang sehat pada pria," kata dr. Rizki Nasution dalam sebuah diskusi di Jakarta belum lama ini.

Salah satu suplemen yang mampu meningkatkan kadar hormon testosteron yaitu Erojan yang kini sudah tersedia di Indonesia. Ini adalah jenis obat herbal yang diformulasi menggunakan bahan alami seperti Tongkat Ali, Maca, Butea Superba, Tribulus Terrestris, Cuscuta Chinensis, serta Horny Goat Weed dan telah terdaftar di BPOM RI.

Lantas, jika hormon testosteron mulai menurun, apa yang harus dilakukan pria?

Pertama, pria tentu harus menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga, mengasup makanan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan konsumsi suplementasi peningkat testosteron yang tepat dari bahan alami.

Penting bagi pria memerhatikan suplementasi berbahan alami. Perlu diingat, booster testosteron yang menggunakan steroid memiliki efek samping jangka panjang berbahaya seperti jantung koroner, hipertensi, dan penyakit degeneratif lain.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)