Influencer Cindy Putri Wardhani Pernah Jajal Profesi sebagai DJ: Awalnya karena Penasaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cindy Putri Wardhani dikenal sebagai influencer sekaligus pengusaha muda. Namun, sebelum menjalani profesinya yang sekarang, gadis asal Malang berusia 22 tahun ini pernah menjajal dunia disc jockey (DJ).
Cindy mengaku, menyukai musik remix sejak dulu. Berawal dari kesukaan itu, ditambah rasa penasarannya terhadap para DJ dalam meramu musik menggunakan alat, Cindy memutuskan untuk belajar secara khusus caranya nge-DJ.
"Aku dulu kepo, gimana caranya musik biasa bisa ada tambahannya," kata Cindy.
Meski terbilang sulit, Cindy yakin mampu menguasai musik DJ. Semangat belajarnya terpecut lantaran rasa penasaran itu tadi.
"Aku penasaran bagaimana bisa menghidupkan musik dan menciptakan musik sendiri lewat alat," ujarnya.
Sayang, orang tua pada saat itu tidak mengizinkan Cindy terjun sebagai DJ. Pasalnya, mereka beranggapan dunia DJ identik dengan kehidupan malam di klub hiburan.
Namun, Cindy berhasil mematahkan anggapan orang tuanya itu. Bahwa tak selamanya DJ identik dengan dunia malam.
"Aku nggak dikasih izin pas mau kursus DJ. Jadi aku kayak diam-diam (kursus) pakai biaya dari uang jajan sekolah aku yang dikumpulin," kenang Cindy.
"Aku ambil pekerjaan dari event sekolah dan kampus. Jadi bukan dunia malam," tambah perempuan kelahiran 14 April 2002 itu.
Dari awalnya orang tua tak mengizinkan Cindy nge-DJ, akhirnya keadaan berbalik. Ayah Cindy belakangan justru bangga saat melihat sang putri bisa tampil di acara-acara kampus dan sekolah dengan kemampuan meramu musiknya.
Kini, Cindy sudah vakum dari dunia DJ. Setelah hijrah dari Malang ke Jakarta, perempuan yang sempat bercita-cita menjadi dokter itu malah beralih profesi sebagai pengusaha yang juga influencer.
Cindy mengaku, menyukai musik remix sejak dulu. Berawal dari kesukaan itu, ditambah rasa penasarannya terhadap para DJ dalam meramu musik menggunakan alat, Cindy memutuskan untuk belajar secara khusus caranya nge-DJ.
"Aku dulu kepo, gimana caranya musik biasa bisa ada tambahannya," kata Cindy.
Meski terbilang sulit, Cindy yakin mampu menguasai musik DJ. Semangat belajarnya terpecut lantaran rasa penasaran itu tadi.
"Aku penasaran bagaimana bisa menghidupkan musik dan menciptakan musik sendiri lewat alat," ujarnya.
Sayang, orang tua pada saat itu tidak mengizinkan Cindy terjun sebagai DJ. Pasalnya, mereka beranggapan dunia DJ identik dengan kehidupan malam di klub hiburan.
Namun, Cindy berhasil mematahkan anggapan orang tuanya itu. Bahwa tak selamanya DJ identik dengan dunia malam.
"Aku nggak dikasih izin pas mau kursus DJ. Jadi aku kayak diam-diam (kursus) pakai biaya dari uang jajan sekolah aku yang dikumpulin," kenang Cindy.
"Aku ambil pekerjaan dari event sekolah dan kampus. Jadi bukan dunia malam," tambah perempuan kelahiran 14 April 2002 itu.
Dari awalnya orang tua tak mengizinkan Cindy nge-DJ, akhirnya keadaan berbalik. Ayah Cindy belakangan justru bangga saat melihat sang putri bisa tampil di acara-acara kampus dan sekolah dengan kemampuan meramu musiknya.
Kini, Cindy sudah vakum dari dunia DJ. Setelah hijrah dari Malang ke Jakarta, perempuan yang sempat bercita-cita menjadi dokter itu malah beralih profesi sebagai pengusaha yang juga influencer.
(tsa)