7 Film Hollywood Murah tapi Untung Besar, Nomor 5 Ajak Mahasiswa sebagai Pemeran Utama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film- film Hollywood ini ternyata sukses besar meski diproduksi dengan biaya yang murah. Dalam proses pembuatannya, film Hollywood dapat diproduksi dengan bujet yang besar maupun kecil.
Anggaran besar memang tak menjamin film bakal langsung sukses. Sebaliknya, bujet kecil tak selalu membuat film terlihat murahan dan jeblok alias tak laku. Buktinya, ada film dengan bujet minim yang mendapatkan pemasukan berkali-kali lipat dari modalnya. Dirangkum dari kincir, berikut 7 film Hollywood berbiaya murah tapi meraup keuntungan besar.
1.Mad Max (1979)
Foto/IMDb
Sebelum dikenal sebagai aktor Hollywood, Mel Gibson terlebih dulu memulai karier aktingnya di industri perfilman Australia. Di awal kariernya, dia membintangi film garapan George Miller yang berjudul Mad Max. Film bertema distopia ini ternyata menggunakan bujet yang terbilang sedikit, yaitu USD200.000 (sekitar Rp2,9 miliar).
Bujet yang pas-pasan ternyata enggak menghambat Miller untuk membuat film aksi yang keren. Tak hanya penonton Australia, Mad Max ternyata juga berhasil menarik perhatian penonton Amerika Serikat. Buktinya, film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD99,8 juta (sekitar Rp1,5 triliun).
2.Halloween (1978)
Foto/news york times
Dua tahun sebelum Friday the 13th dirilis, sutradara John Carpenter terlebih dulu merilis film horor slasher yang berjudul Halloween. Film ini juga memperkenalkan karakter ikonis di dunia horor, yaitu Michael Myers. Di film horor pertama yang disutradarainya, Carpenter menggarap Halloween dengan bujet USD325.000 (sekitar Rp4,8 miliar).
Demi menekan bujet filmnya, Carpenter dan aktor yang membintangi Halloween pun rela dibayar murah. Apalagi, Halloween jadi film debutnya Jamie Lee Curtis sebagai aktris. Agar pengeluaran tak semakin banyak, Carpenter dan krunya menggunakan wardrobe dan properti yang murah atau dibuat sendiri.
Dengan mengangkat tema seorang psikopat yang berusaha membunuh seorang pengasuh anak, Halloween berhasil memperoleh pemasukan sebanyak USD70 juta (sekitar Rp1,1 triliun).
3.Friday the 13th (1980)
Foto/IMDb
Walau film ini menampilkan aksi tebas-tebasan yang bikin ngilu, Friday the 13th ternyata digarap dengan bujet cukup kecil, yaitu USD550.000 (sekitar Rp8,1 miliar).
Demi menekan biaya produksi, sutradara Sean S. Cunningham enggak mengincar aktor hebat untuk membintangi Friday the 13th. Cunningham hanya perlu aktor baru dengan wajah menarik, dapat membaca dialog dengan baik, dan yang pasti enggak masalah dibayar murah.
Dengan konsep kasih sayang ibu terhadap anak yang “mengerikan”, Friday the 13th berhasil menarik banyak penonton saat penayangannya. Film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD59,8 juta (sekitar Rp871 miliar).
4.The Blair Witch Project (1999)
Foto/ist
Dengan konsep ala film dokumenter, Myrick dan Sanchez menggunakan bujet seminim mungkin, yaitu 60.000 dolar (sekitar Rp877 juta), untuk syuting The Blair Witch Project.
Saking ingin menciptakan nuansa film dokumenter dengan nuansa horor yang benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez menggunakan aktor tak terkenal, pencahayaan seadanya, dan latar tempat yang benar-benar ada di dunia nyata.
Agar penonton semakin percaya bahwa kejadian di The Blair Witch Project benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez sampai nekat membuat hoaks di internet. Tak disangka, cara yang dilakukan kedua sutradara ini berhasil dan jadi salah satu film terbaik di Sundance Festival. The Blair Witch Project berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD249 juta (sekitar Rp3,7 triliun).
5.Napoleon Dynamite (2004)
Foto/IMDb
Pertemanan yang baik bisa membuat kalian sukses. Itulah yang dibuktikan oleh sutradara Jared Hess.Setelah film pendek Hess diterima dengan baik di Slamdance Film Festival, teman sekelasnya yang bernama Jeremy Coon meyakinkan Hess untuk berhenti kuliah dan berkerja sama membuat sebuah film panjang. Saking niatnya, Coon membantu mencari investor yang mau mendanai film mereka.
Dengan bujet USD400.000 (sekitar Rp5,9 miliar), Hess membuat film yang diadaptasi dari kisah hidupnya sendiri berjudul Napoleon Dynamite.Untuk menekan biaya produksi, Hess akhirnya merekrut teman kampusnya sendiri untuk membintangi filmnya.
Namun untuk alasan komersial, Hess akhirnya merekrut aktor ternama yang mau bergabung di proyek berbujet kecilnya, yaitu Tina Majorino, Diedrich Bader, dan Haylie Duff.
6.Once (2007)
Foto/IMDb
Kata siapa musisi tak bisa berakting atau menyutradarai film? Mantan pemain bas band The Frames, yaitu John Carney, awalnya hendak membuat film yang dibintangi oleh pemeran Scarecrow di trilogi Batman-nya Christopher Nolan, yaitu Cillian Murphy.
Gara-gara Murphy, Carney sempat mendapatkan produser yang mau mendanai filmnya dengan bujet jutaan dolar.
Namun, Murphy tiba-tiba berubah pikiran ketika Carney merekrut cewek yang tak memiliki pengalaman akting bernama Marketa Irglova.
Baca juga: 5 Film Hollywood Bermodal Kecil dengan Keuntungan Besar, Nomor 2 Jadi Legenda
Mundurnya Murphy dari proyek filmnya Carney akhirnya membuat investor juga ikut mundur. Dengan bujet USD150.000 (sekitar Rp2,2 miliar), Carney akhirnya nekat memohon kepada vokalis The Frames, yaitu Glen Hansard, untuk menjadi penggantinya Murphy.
Untuk menekan bujet film yang diberi judul Once ini, Carney menggunakan sedikit kru, pencahayaan alami, syuting di rumah kenalan mereka, hingga hanya melakukan proses syuting selama 17 hari. Setelah menarik perhatian di Sundance Film Festival, Once akhirnya tayang di bioskop umum dan berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD21 juta (sekitar Rp306 miliar).
7.Open Water (2003)
Foto/IMDb
Tak bisa dibayangkan bagaimana ngerinya terjebak di lautan tanpa ada seorang pun yang menolong. Namun, itulah yang pernah dialami oleh pasangan Tom dan Eileen Lonergan yang tertinggal di lautan saat melakukan penyelaman di Great Barrier Reef di Australia.
Kisah tragis pasangan yang jasadnya enggak pernah ditemukan ini akhirnya diangkat ke sebuah film yang berjudul Open Water yang rilis tahun 2003. Sutradara Chris Kentis dan istrinya, Laura Lau, menggunakan uangnya sendiri untuk mendanai pembuatan film ini. Dengan bujet USD500.000 (sekitar Rp7,3 miliar), Kentis menggunakan hiu sungguhan untuk menciptakan ketakutan aktor yang benar-benar nyata.
Kerja keras Kentis dan para aktornya akhirnya terbayarkan. Setelah tayang di Sundance Film Festival, Lionsgate pun tertarik mendistribusikan film ini ke berbagai bioskop. Open Water pun berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD54,7 juta (sekitar Rp797 miliar).
Anggaran besar memang tak menjamin film bakal langsung sukses. Sebaliknya, bujet kecil tak selalu membuat film terlihat murahan dan jeblok alias tak laku. Buktinya, ada film dengan bujet minim yang mendapatkan pemasukan berkali-kali lipat dari modalnya. Dirangkum dari kincir, berikut 7 film Hollywood berbiaya murah tapi meraup keuntungan besar.
1.Mad Max (1979)
Foto/IMDb
Sebelum dikenal sebagai aktor Hollywood, Mel Gibson terlebih dulu memulai karier aktingnya di industri perfilman Australia. Di awal kariernya, dia membintangi film garapan George Miller yang berjudul Mad Max. Film bertema distopia ini ternyata menggunakan bujet yang terbilang sedikit, yaitu USD200.000 (sekitar Rp2,9 miliar).
Bujet yang pas-pasan ternyata enggak menghambat Miller untuk membuat film aksi yang keren. Tak hanya penonton Australia, Mad Max ternyata juga berhasil menarik perhatian penonton Amerika Serikat. Buktinya, film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD99,8 juta (sekitar Rp1,5 triliun).
2.Halloween (1978)
Foto/news york times
Dua tahun sebelum Friday the 13th dirilis, sutradara John Carpenter terlebih dulu merilis film horor slasher yang berjudul Halloween. Film ini juga memperkenalkan karakter ikonis di dunia horor, yaitu Michael Myers. Di film horor pertama yang disutradarainya, Carpenter menggarap Halloween dengan bujet USD325.000 (sekitar Rp4,8 miliar).
Demi menekan bujet filmnya, Carpenter dan aktor yang membintangi Halloween pun rela dibayar murah. Apalagi, Halloween jadi film debutnya Jamie Lee Curtis sebagai aktris. Agar pengeluaran tak semakin banyak, Carpenter dan krunya menggunakan wardrobe dan properti yang murah atau dibuat sendiri.
Dengan mengangkat tema seorang psikopat yang berusaha membunuh seorang pengasuh anak, Halloween berhasil memperoleh pemasukan sebanyak USD70 juta (sekitar Rp1,1 triliun).
3.Friday the 13th (1980)
Foto/IMDb
Walau film ini menampilkan aksi tebas-tebasan yang bikin ngilu, Friday the 13th ternyata digarap dengan bujet cukup kecil, yaitu USD550.000 (sekitar Rp8,1 miliar).
Demi menekan biaya produksi, sutradara Sean S. Cunningham enggak mengincar aktor hebat untuk membintangi Friday the 13th. Cunningham hanya perlu aktor baru dengan wajah menarik, dapat membaca dialog dengan baik, dan yang pasti enggak masalah dibayar murah.
Dengan konsep kasih sayang ibu terhadap anak yang “mengerikan”, Friday the 13th berhasil menarik banyak penonton saat penayangannya. Film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD59,8 juta (sekitar Rp871 miliar).
4.The Blair Witch Project (1999)
Foto/ist
Dengan konsep ala film dokumenter, Myrick dan Sanchez menggunakan bujet seminim mungkin, yaitu 60.000 dolar (sekitar Rp877 juta), untuk syuting The Blair Witch Project.
Saking ingin menciptakan nuansa film dokumenter dengan nuansa horor yang benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez menggunakan aktor tak terkenal, pencahayaan seadanya, dan latar tempat yang benar-benar ada di dunia nyata.
Agar penonton semakin percaya bahwa kejadian di The Blair Witch Project benar-benar nyata, Myrick dan Sanchez sampai nekat membuat hoaks di internet. Tak disangka, cara yang dilakukan kedua sutradara ini berhasil dan jadi salah satu film terbaik di Sundance Festival. The Blair Witch Project berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD249 juta (sekitar Rp3,7 triliun).
5.Napoleon Dynamite (2004)
Foto/IMDb
Pertemanan yang baik bisa membuat kalian sukses. Itulah yang dibuktikan oleh sutradara Jared Hess.Setelah film pendek Hess diterima dengan baik di Slamdance Film Festival, teman sekelasnya yang bernama Jeremy Coon meyakinkan Hess untuk berhenti kuliah dan berkerja sama membuat sebuah film panjang. Saking niatnya, Coon membantu mencari investor yang mau mendanai film mereka.
Dengan bujet USD400.000 (sekitar Rp5,9 miliar), Hess membuat film yang diadaptasi dari kisah hidupnya sendiri berjudul Napoleon Dynamite.Untuk menekan biaya produksi, Hess akhirnya merekrut teman kampusnya sendiri untuk membintangi filmnya.
Namun untuk alasan komersial, Hess akhirnya merekrut aktor ternama yang mau bergabung di proyek berbujet kecilnya, yaitu Tina Majorino, Diedrich Bader, dan Haylie Duff.
6.Once (2007)
Foto/IMDb
Kata siapa musisi tak bisa berakting atau menyutradarai film? Mantan pemain bas band The Frames, yaitu John Carney, awalnya hendak membuat film yang dibintangi oleh pemeran Scarecrow di trilogi Batman-nya Christopher Nolan, yaitu Cillian Murphy.
Gara-gara Murphy, Carney sempat mendapatkan produser yang mau mendanai filmnya dengan bujet jutaan dolar.
Namun, Murphy tiba-tiba berubah pikiran ketika Carney merekrut cewek yang tak memiliki pengalaman akting bernama Marketa Irglova.
Baca juga: 5 Film Hollywood Bermodal Kecil dengan Keuntungan Besar, Nomor 2 Jadi Legenda
Mundurnya Murphy dari proyek filmnya Carney akhirnya membuat investor juga ikut mundur. Dengan bujet USD150.000 (sekitar Rp2,2 miliar), Carney akhirnya nekat memohon kepada vokalis The Frames, yaitu Glen Hansard, untuk menjadi penggantinya Murphy.
Untuk menekan bujet film yang diberi judul Once ini, Carney menggunakan sedikit kru, pencahayaan alami, syuting di rumah kenalan mereka, hingga hanya melakukan proses syuting selama 17 hari. Setelah menarik perhatian di Sundance Film Festival, Once akhirnya tayang di bioskop umum dan berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD21 juta (sekitar Rp306 miliar).
7.Open Water (2003)
Foto/IMDb
Tak bisa dibayangkan bagaimana ngerinya terjebak di lautan tanpa ada seorang pun yang menolong. Namun, itulah yang pernah dialami oleh pasangan Tom dan Eileen Lonergan yang tertinggal di lautan saat melakukan penyelaman di Great Barrier Reef di Australia.
Kisah tragis pasangan yang jasadnya enggak pernah ditemukan ini akhirnya diangkat ke sebuah film yang berjudul Open Water yang rilis tahun 2003. Sutradara Chris Kentis dan istrinya, Laura Lau, menggunakan uangnya sendiri untuk mendanai pembuatan film ini. Dengan bujet USD500.000 (sekitar Rp7,3 miliar), Kentis menggunakan hiu sungguhan untuk menciptakan ketakutan aktor yang benar-benar nyata.
Kerja keras Kentis dan para aktornya akhirnya terbayarkan. Setelah tayang di Sundance Film Festival, Lionsgate pun tertarik mendistribusikan film ini ke berbagai bioskop. Open Water pun berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak USD54,7 juta (sekitar Rp797 miliar).
(wyn)