Apa yang Akan Terjadi Jika Kolesterol Tinggi Didiamkan? Simak Ulasan Lengkapnya

JAKARTA - Apa yang akan terjadi jika kolesterol tinggi didiamkan? Pertanyaan ini banyak dilontarkan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gejala gangguan kesehatan akibat lemak jahat.

Sebagaimana diketahui, penderita kolesterol di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Meski begitu, masih banyak juga yang menyepelekan penyakit satu ini.

Padahal, kolesterol tinggi yang didiamkan juga bisa berakibat fatal bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Pada dasarnya, kolesterol merupakan senyawa lemak menyerupai lilin. Ada beberapa penyakit yang bisa timbul akibat tingginya kolesterol.



Lantas, apa saja yang akan terjadi jika kolesterol tinggi didiamkan? Berikut ulasannya, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin, (3/7/2023).

Pada dasarnya, tidak ada gejala khusus yang menandakan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Namun, tubuh akan tetap memberikan sinyal sebagai indikator yang harus Anda waspadai.

Salah satu gejala yang mungkin terjadi ketika kolesterol tinggi jika didiamkan yakni kesemutan pada area tubuh tertentu, mulai dari kaki hingga tangan.

Akibatnya, ada syaraf yang tidak mendapat pasokan darah yang optimal. Secara umum, penyebab aliran darah tidak lancar disebabkan oleh kolesterol.



Kolesterol tinggi yang dibiarkan juga bisa menimbulkan penumpukan lemak berkadar tinggi di hati. Hal ini dapat menimbulkan beberapa keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual. Bahkan, keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis hingga kanker hati.

Kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah.

Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.

Terakhir, kondisi kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) tinggi yang dibiarkan terlalu lama dapat berpotensi membentu plak di pembuluh darah (aterosklerosis).

Plak sendiri merupakan penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung yang dapat memicu meningkatnya risiko penyakit jantung dan strok. Salah satu gejalanya yakni berupa nyeri pada dada.