Video Promosi Pariwisata Filipina Comot Pemandangan Alam Indonesia, Begini Respons Sandiaga Uno

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno buka suara terkait viralnya video promosi pariwisata Filipina yang di dalamnya terdapat cuplikan gambar alam milik Indonesia. Tepatnya pemandangan terasering sawah, Ubud, Bali.

Sandiaga mengatakan, bahwa sebelumnya ia sudah melihat cuplikan video promosi pariwisata milik Filipina. Sandi mengaku bahwa sekilas mirip dengan pemandangan alam di Indonesia pada tayangan tersebut.

"Dalam hati saya kok kaya di Indonesia ya? Tapi mungkin karena kita sama-sama negara kepulauan, waktu itu saya berhusnudzon (berprasangka baik) saja, mungkin sama," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (3/7/2023).

Sandiaga meyakini, bahwa adanya cuplikan video promosi pariwisata Filipina tersebut bukan kesalahan murni pemerintah negara yang dijuluki Lumbung Padi Asia itu.



Lebih lanjut, kata dia, bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab kesalahan bisa terjadi kepada siapapun dan apapun, termasuk keteledoran memasukkan gambar pemandangan alam Indonesia yang seharusnya tidak ada dalam video promosi tersebut.

"Saya yakin itu bukan kesalahan dari pemerintah Filipina, ini murni keteledoran karena manusia itu tempatnya salah. Jadi kita tidak perlu emosi, karena kesalahan itu biasa," terangnya.

"Kita yang memiliki sumber daya itu, harus membuka pintu maaf dan kita memberikan pengertian bahwa dalam konsep pariwisata ini adalah kebersamaan," tambahnya.

Sandiaga mengungkapkan, dalam mempromosikan ASEAN As Single Destination saat ini tidak ada sekat menyekat, namun harus diiringi dengan kebersamaan antar negara termasuk Indonesia dan Filipina. Yang mana keduanya merupakan negara kepulauan, terdapat pula beberapa kemiripan.



Selain itu, beberapa pariwisata di Indonesia ada yang tidak dimiliki oleh Filipina. Maka dalam hal tersebut, kedua negara ini bisa saling berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata di ASEAN.

"Itulah bingkai dari Asean tourism forum," pungkasnya.