Sandiaga Sebut Kunjungan Wisman ke Bali Naik 312 Persen, Australia hingga China Mendominasi

Selasa, 11 Juli 2023 - 20:41 WIB
loading...
Sandiaga Sebut Kunjungan Wisman ke Bali Naik 312 Persen, Australia hingga China Mendominasi
Menparekraf Sandiaga menyebut jumlah kunjungan wisman ke Bali terus naik. Tercatat sejak Januari hingga Mei 2023 mencapai 4.118.521 orang, meningkat 312 persen. Foto/Kontributor MPI
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus naik. Tercatat sejak Januari hingga Mei 2023 mencapai 4.118.521 orang, meningkat 312 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meningkatnya kunjungan wisman ke Bali , dikatakan Sandiaga tidak terlepas dari isu-isu. Di mana pihaknya berharap Pulau Dewata ini dapat memiliki nama yang baik, dan segala persoalan dapat ditangani.

"Tentunya kita melihat pentingnya Bali yang harus dijaga, sebagai destinasi unggulan," kata Sandiaga dalam Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

"Sehingga pesan yang keluar dari Bali ini adalah Bali yang sangat indah, ramah, berbasis budaya dan bermartabat," sambungnya.



Sementara Kadispar Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menjelaskan, kunjungan wisman ke Bali dari Januari hingga Juni lebih dari 2.395 juta. Adapun negara yang banyak berlibur ke Bali adalah Australia, India, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, China, Malaysia, Korea Selatan, Jerman, dan Rusia.

"Tentu ini kami berharap China akan menduduki nomor satu. Pada 2018 yaitu 1,1 juta," jelas Tjok Bagus Pemayun.

Rusia, diungkap Tjok Bagus Pemayun bergeser yang awalnya urutan ke lima menjadi ke-10 karena dipengaruhi perang di negara tersebut. Selain itu ditambah dengan pandemi, sehingga negara tersebut harus tergeser oleh lainnya.

Di sisi lain, Tjok Bagus Pemayun telah membentuk satgas untuk menangkal isu-isu miring yang berkaitan dengan Bali. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada wisatawan perihal apa saja yang diperbolehkan dan dilarang.



"Kami menginginkan wisatawan yang datang itu tahu apa yang boleh dan dilarang, karena kami ingin memberikan wisata yang berkualitas, berkelanjutan dan bermartabat," tutup Tjok Bagus Pemayun.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2325 seconds (0.1#10.140)