Mengenal Makanan Diet Tanpa Langganan ala Mini Calore

Selasa, 18 Juli 2023 - 17:49 WIB
loading...
Mengenal Makanan Diet Tanpa Langganan ala Mini Calore
Mini Calore sebagai brand menu makanan diet dan cemilan sehat kampanyekan #DietTanpaLangganan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pola konsumsi masyarakat kini telah beragam dan variatif. Jika dulu makanan ber-junk food sangat mudah didapatkan, kini makanan sehat juga bisa didapatkan dengan kemudahan yang sama.

Saat ini makanan bukan hanya berperan sebagai pemuas perut semata, tapi juga dipandang sebagai penyeimbang kesehatan tubuh. Dari mulai kebugaran tubuh sampai dengan tampil awet muda bisa didapatkan hanya dengan mengatur pola hidup yang sehat.

Oleh karena itu, kini ada berbagai macam catering makanan diet untuk mempermudah masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehat. Namun, kebanyakan catering makanan diet yang ada pada saat ini membutuhkan langganan atau keanggotaan, yang mungkin tidak cocok bagi semua orang.

Banyak orang yang hanya ingin mencoba makanan diet tanpa harus terikat dengan sistem langganan, pembayaran per-minggu yang memberatkan, hingga menu yang tidak fleksibel.



Mini Calore sebagai brand menu makanan diet dan cemilan sehat menyadari kebutuhan dan pokok permasalahan tersebut. Dan hal inilah yang melatarbelakangi peluncuran kampanye #DietTanpaLangganan.

Minat Makanan Sehat pada Masyarakat Indonesia

Terdapat ungkapan “Good food choices are good investments” yang memiliki arti bahwa makanan yang baik adalah investasi terbaik. Dikarenakan saat ini makan bukan hanya kebutuhan pokok semata saja, namun juga kebutuhan kesehatan.

Masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kini, masyarakat tidak hanya menginginkan makanan yang ‘enak’, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan gizi makanan.

Berdasarkan Nielsen’s new Global Health and Ingredient-Sentiment Survey, masyarakat Indonesia semakin tidak tertarik untuk makan banyak. Melainkan memilih diet khusus yang sesuai dengan keinginan mereka.

Ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia peduli dengan apa yang mereka konsumsi. Berdasarkan survei tersebut, ada tiga pendorong utama terbentuknya tren pola makan khusus:

Meningkatnya sensitivitas terhadap makanan/minuman: Sebanyak 48 persen responden Indonesia mengaku mereka memiliki alergi terhadap satu atau lebih makanan/minuman.

Preferensi diet: Sebanyak 80 persen responden Indonesia mengaku mengikuti diet khusus yang membatasi konsumsi makanan/minuman tertentu. Contohnya seperti mengurangi konsumsi lemak, gula, dan karbohidrat.

Menghindari bahan makanan tertentu: Sebanyak 74 persen responden Indonesia ternyata tidak menyukai bahan-bahan tiruan seperti pengawet buatan, perasa buatan dan pewarna buatan.

Nyatanya, hasil survei minat masyarakat Indonesia terhadap makanan sehat bukan tanpa alasan. Sebesar 70 persen responden mengaku, mereka ingin menjalani diet untuk menghindari penyakit mematikan seperti diabetes, kolesterol atau hipertensi.

Permasalahan Catering Makanan Diet

Catering makanan diet telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin menjaga pola makan yang seimbang dan sehat. Masyarakat juga memiliki kemudahan dalam mendapatkan catering makanan diet, lantaran kini sudah menjamur dimana-mana.

Walaupun begitu, ada beberapa permasalahan yang muncul terkait catering makanan sehat yang seringkali membuat pelanggan tak nyaman.

Berikut ini adalah beberapa permasalahan umum yang sering dirasakan pelanggan dalam berlangganan catering makanan sehat:

1. Ketidaksesuaian selera

Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah makanan yang ditawarkan oleh catering makanan diet tidak sesuai selera pelanggan yang ditawarkan oleh catering makanan diet.

Beberapa catering makanan diet, hanya menawarkan menu yang terbatas dan tidak terlalu bervariasi. Hal ini menyebabkan kebosanan dan kurang puas bagi pelanggan dengan pilihan yang tersedia.

Sistem pembayaran yang memberatkan: Beberapa catering makanan diet mengharuskan pelanggan untuk membayar biaya langsung selama per-minggu. Tentunya, hal ini menimbulkan kerugian bagi pelanggan yang belum tentu menyukai rasa makanan yang disediakan.

2. Tidak fleksibel

Catering makanan diet tidak fleksibel dalam mengganti alamat. Sehingga kurang cocok untuk masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dan sering berpindah tempat tinggal.

3. Keterikatan dengan langganan

Catering makanan diet mewajibkan konsumen untuk berlangganan dalam jangka waktu tertentu, seperti mingguan atau bulanan. Namun, hal ini mungkin menjadi kendala bagi mereka yang ingin mencoba makanan diet tanpa harus terikat dengan sistem berlangganan dalam jangka panjang.

Beberapa orang menginginkan catering makanan diet yang lebih fleksibel, terjangkau dan tidak mewajibkan berlangganan secara teratur.

Untuk mengatasi permasalahan ini, penting bagi catering makanan diet untuk terus berinovasi dalam menyesuaikan kebutuhan konsumen. Terutama dalam fleksibilitas berlangganan.

Mini Calore menyadari permasalahan tersebut dan memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengonsumsi makanan diet tanpa berlangganan dalam jangka panjang.

Konsumen dapat membeli makanan diet sesuai kebutuhan mereka dengan mudah dan fleksibel tanpa terikat sistem langganan mingguan atau bulanan.

#DietTanpaLangganan Mini Calore

Mini Calore adalah brand yang ber-spesialis di makanan diet sehat telah meluncurkan kampanye #DietTanpaLangganan.

Dengan kampanye kreatif ini, Mini Calore mengajak dan menawarkan para konsumen untuk merasakan pengalaman kenikmatan diet tanpa harus berlangganan.

Owner dari Mini Calore, menjelaskan bahwa kini Anda tidak perlu repot lagi menyiapkan makanan sendiri atau berlangganan katering. Karena mereka telah memberikan solusi terbaik untuk masalah tersebut.

“Konsumen tidak perlu repot mencari makanan diet atau berlangganan katering diet. Kami hadir dengan pilihan makanan sehat yang variatif, dan dapat dipesan dengan mudah melalui platform pesan-antar makanan online," owner Mini Calore, Ade Indra.

Melalui kampanye #DietTanpaLangganan, Mini Calore memberikan alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengadopsi gaya hidup sehat tanpa harus terikat dengan sistem berlangganan yang membatasi.

Tentunya, kampanye ini merupakan solusi praktis bagi masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dan mengadopsi gaya hidup sehat.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2760 seconds (0.1#10.140)