The Tree Of Life, Pameran Lukisan yang Gambarkan Aksi Mencintai Alam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kie Art Projects selaku inisiator Cartoon Village Sidareja yakni desa kartun pertama di Indonesia serta sekolah non profit Kie Art Cartoon School, menggelar pameran tunggal seniman Purbalingga Budi Setiyawan. Pameran ini digelar dengan tajuk The Tree Of Life untuk mengembalikan lagi kesadaran manusia menghargai alam dan menjaganya.
"Kesadaran akan banyaknya manfaat yang sudah didapatkan dari pengorbanan pohon dari mulai hadir kedunia hingga pohon itu mati, bahkan mengembalikan kembali kesadaran akan oksigen yang kita hirup sepanjang hari," kata Founder Kie Art Projects Slamet Santosa baru-baru ini.
Santosa menjelaskan Kie Art Projects membawakan karya-karya yang identik dari daerah terkenal dengan seni budayanya seperti Bali dan Yogyakarta. Kini mengembangkan talenta Purbalingga lewat pameran tunggal Budi Setiyawan. Sedangkan untuk karya seniman muda memiliki wadah khusus bernama Kie Art Cartoon Painting hasil tempaan dari pemuda Kie Seni di desa kartun ini.
Pameran yang digelar di galeri Kie Art Projects di desa Sidareja, Purbalingga, Jawa Tengah, dengan Budi terinspirasi dari banyaknya pepohonan rindang serta pohon yang dikeramatkan bernama pohon bean. "Pohon ini ditemui selama proses pematangan karya bersama Kie Art Projects," jelas Penulis sekaligus Founder Kie Art Projects Gita Yohanna Thomdean.
Santosa menyatakan Kie Art Projects menghadirkan lebih dari sekadar pameran lukisan tetapi transformasi, refleksi dan aksi. Transformasi dari tingkat kematangan berkarya seorang Budi dengan karakter baru dan spiritualitas yang jauh lebih baik. Tema yang dipilih sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada pohon dan bumi.
Oleh karenanya, Kie Art Project menjadikan momen ini sebagai refleksi sebagai makhluk bumi yang seharusnya menghargai, menjaga dan melestarikan bumi yang telah berkorban untuk keberlangsungan bumi. Termasuk oksigen yang dihirup setiap hari.
Pada pembukaan pameran ini, Kie Art Projects menanam 188 bibit pohon di pekarangan rumah warga yang terdiri dari pohon bodhi penghasil oksigen termurni di bumi, pohon jati yang menurut filosofi Jawa sebagai lambang kekuatan dan keindahan. Di mana semakin tua semakin bijaksana dan sebagai pelindung pohon kecil di sekelilingnya yang melambangkan kehidupan sebagai mahkluk sosial.
"Dengan sifat khasnya saling tolong-menolong, serta pohon kayu putih untuk kita belajar dari ketangguhannya yang dapat hidup pada kondisi tanah yang kritis ataupun subur. Kita sebagai manusia tetap harus bisa bertahan dan tetap bersyukur dalam menjalani kehidupan ini. Pohon lainnya yang juga ada seperti kluwek, damar dan matoa," ujar Gita.
Kie Art Project kemudian terhubung dengan pencinta alam Garedha Pala yang juga mendonasikan beberapa pohon seperti tabebuya, dewandaru, gowok. Di mana diharapkan bisa membantu satwa yang hidup di desa, dan mendonasikan tiga beringin setinggi empat meter ke desa.
Pameran The Tree Of Life sendiri akan digelar pada 16 Juli 2023 – 16 Agustus 2023 di Dusun Peninis Rt 01/Rw 01 Desa Sidareja Kaligondang, Purbalingga, Jawa tengah. Gita selaku penulis pameran ini mengungkapkan pameran Budi ini tersirat makna yang dalam untuk merefleksikan keadaan bumi yang semakin menua dan krisis hutan di mana-mana, meski presentase kehilangan hutan di Indonesia setiap tahun kian menurun.
26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Pertama adalah karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan yang nyata bagai kehidupan manusia.
Selain itu, selalu memberikan ketenangan dalam batin saat penghuni bumi di sekelilingnya. Ini sesuai dengan penelitian tentang gelombang yang dihasilkan oleh pohon ternyata mampu menetralkan suasana hati dan psikis. "Sehingga akhirnya menuangkannya dalam karya berjudul The Love Wave dengan gambaran harmonisnya sepasang kekasih dan hewan arboreal yang hidup rukun dalam balutan cinta kasih," ungkap Budi.
Karya Budi juga melukiskan sosok manusia imajinasi, sang manusia kuning yang memiliki tujuh aura. Didominasi warna kuning, karya ini menggambarkan aura kebahagiaan yang juga mampu memberikan kebahagiaan kepada mahkluk bumi. Karakter sosok syukur, tulus dan cinta pun menjadi gambaran jiwa penjaga bumi.
Di sisi lain, karya manusia yang memainkan biola, drum, saxophone dengan tema The Singing Tree hadir sebagai apresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017. "Yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornamen pohon dan nada adalah simbol tertalunnya nada manusia dan nada alam," tutup Gita.
"Kesadaran akan banyaknya manfaat yang sudah didapatkan dari pengorbanan pohon dari mulai hadir kedunia hingga pohon itu mati, bahkan mengembalikan kembali kesadaran akan oksigen yang kita hirup sepanjang hari," kata Founder Kie Art Projects Slamet Santosa baru-baru ini.
Santosa menjelaskan Kie Art Projects membawakan karya-karya yang identik dari daerah terkenal dengan seni budayanya seperti Bali dan Yogyakarta. Kini mengembangkan talenta Purbalingga lewat pameran tunggal Budi Setiyawan. Sedangkan untuk karya seniman muda memiliki wadah khusus bernama Kie Art Cartoon Painting hasil tempaan dari pemuda Kie Seni di desa kartun ini.
Pameran yang digelar di galeri Kie Art Projects di desa Sidareja, Purbalingga, Jawa Tengah, dengan Budi terinspirasi dari banyaknya pepohonan rindang serta pohon yang dikeramatkan bernama pohon bean. "Pohon ini ditemui selama proses pematangan karya bersama Kie Art Projects," jelas Penulis sekaligus Founder Kie Art Projects Gita Yohanna Thomdean.
Santosa menyatakan Kie Art Projects menghadirkan lebih dari sekadar pameran lukisan tetapi transformasi, refleksi dan aksi. Transformasi dari tingkat kematangan berkarya seorang Budi dengan karakter baru dan spiritualitas yang jauh lebih baik. Tema yang dipilih sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada pohon dan bumi.
Oleh karenanya, Kie Art Project menjadikan momen ini sebagai refleksi sebagai makhluk bumi yang seharusnya menghargai, menjaga dan melestarikan bumi yang telah berkorban untuk keberlangsungan bumi. Termasuk oksigen yang dihirup setiap hari.
Pada pembukaan pameran ini, Kie Art Projects menanam 188 bibit pohon di pekarangan rumah warga yang terdiri dari pohon bodhi penghasil oksigen termurni di bumi, pohon jati yang menurut filosofi Jawa sebagai lambang kekuatan dan keindahan. Di mana semakin tua semakin bijaksana dan sebagai pelindung pohon kecil di sekelilingnya yang melambangkan kehidupan sebagai mahkluk sosial.
"Dengan sifat khasnya saling tolong-menolong, serta pohon kayu putih untuk kita belajar dari ketangguhannya yang dapat hidup pada kondisi tanah yang kritis ataupun subur. Kita sebagai manusia tetap harus bisa bertahan dan tetap bersyukur dalam menjalani kehidupan ini. Pohon lainnya yang juga ada seperti kluwek, damar dan matoa," ujar Gita.
Kie Art Project kemudian terhubung dengan pencinta alam Garedha Pala yang juga mendonasikan beberapa pohon seperti tabebuya, dewandaru, gowok. Di mana diharapkan bisa membantu satwa yang hidup di desa, dan mendonasikan tiga beringin setinggi empat meter ke desa.
Pameran The Tree Of Life sendiri akan digelar pada 16 Juli 2023 – 16 Agustus 2023 di Dusun Peninis Rt 01/Rw 01 Desa Sidareja Kaligondang, Purbalingga, Jawa tengah. Gita selaku penulis pameran ini mengungkapkan pameran Budi ini tersirat makna yang dalam untuk merefleksikan keadaan bumi yang semakin menua dan krisis hutan di mana-mana, meski presentase kehilangan hutan di Indonesia setiap tahun kian menurun.
26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Pertama adalah karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan yang nyata bagai kehidupan manusia.
Selain itu, selalu memberikan ketenangan dalam batin saat penghuni bumi di sekelilingnya. Ini sesuai dengan penelitian tentang gelombang yang dihasilkan oleh pohon ternyata mampu menetralkan suasana hati dan psikis. "Sehingga akhirnya menuangkannya dalam karya berjudul The Love Wave dengan gambaran harmonisnya sepasang kekasih dan hewan arboreal yang hidup rukun dalam balutan cinta kasih," ungkap Budi.
Karya Budi juga melukiskan sosok manusia imajinasi, sang manusia kuning yang memiliki tujuh aura. Didominasi warna kuning, karya ini menggambarkan aura kebahagiaan yang juga mampu memberikan kebahagiaan kepada mahkluk bumi. Karakter sosok syukur, tulus dan cinta pun menjadi gambaran jiwa penjaga bumi.
Di sisi lain, karya manusia yang memainkan biola, drum, saxophone dengan tema The Singing Tree hadir sebagai apresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017. "Yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornamen pohon dan nada adalah simbol tertalunnya nada manusia dan nada alam," tutup Gita.
(dra)