5 Dampak Makan Jeroan Terlalu Sering, Bisa Naikan Asam Urat dan Kolesterol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sejumlah bahaya dan dampak makan jeroan terlalu sering yang perlu diperhatikan. Tak hanya peningkatan kolesterol, namun bisa menjadi lebih buruk dan mengancam kesehatan.
Offal atau biasa dikenal jeroan merupakan organ hewan yang bisa dikonsumsi. Beberapa jenisnya yang cukup populer adalah ampela, hati, usus, dan babat.
Terkadang, seseorang lebih menyukai jeroan daripada daging hewan. Pada perkembangannya, memang telah muncul hidangan-hidangan populer yang menggunakan organ hewan sebagai bahannya.
Jeroan memiliki banyak nutrisi dan rasanya pun sangat enak bagi sebagian orang. Meski demikian, olahan atau konsumsi organ hewan ini tidak dianjurkan untuk dimakan terlalu sering.
Efek negatif dari konsumsi organ hewan berlebih bisa mengancam kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk makan jeroan terlalu sering.
Kandungan kolesterol tinggi itu bisa diperburuk dengan kualitas minyak sembarang yang digunakan untuk mengolahnya. Mengutip laman WebMD, tingginya kolesterol dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan lain.
Kolesterol yang menumpuk bisa menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis). Jika sampai mengganggu aliran darah menuju jantung, kondisi ini bisa memunculkan penyakit jantung.
Singkatnya, semakin banyak purin yang dihasilkan oleh makanan yang dikonsumsi, maka lebih tinggi juga kadar asam urat yang akan dikeluarkan tubuh. Apabila kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, organ ginjal tidak mampu mengeluarkannya secara keseluruhan.
Akibatnya, kelebihan asam urat dalam darah akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri yang sakit. Maka itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk menghindari konsumsi jeroan.
Mengutip laman Kemenkes, rekomendasi National Institutes of Health terkait batasan vitamin A yang aman per hari adalah tidak lebih dari 10.000 IU. Jika konsumsi jeroan terlalu sering dilakukan, jenis vitamin tersebut akan tertumpuk dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, dan lain-lain.
Tak hanya itu, usus juga bisa mengandung banyak bakteri karena awalnya berstatus organ pencernaan. Proses pengolahan usus yang kurang bersih bisa menyebabkan gangguan seperti nyeri perut bagian bawah hingga masalah pencernaan.
Itulah sederet dampak makan jeroan terlalu sering yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.
Offal atau biasa dikenal jeroan merupakan organ hewan yang bisa dikonsumsi. Beberapa jenisnya yang cukup populer adalah ampela, hati, usus, dan babat.
Terkadang, seseorang lebih menyukai jeroan daripada daging hewan. Pada perkembangannya, memang telah muncul hidangan-hidangan populer yang menggunakan organ hewan sebagai bahannya.
Jeroan memiliki banyak nutrisi dan rasanya pun sangat enak bagi sebagian orang. Meski demikian, olahan atau konsumsi organ hewan ini tidak dianjurkan untuk dimakan terlalu sering.
Efek negatif dari konsumsi organ hewan berlebih bisa mengancam kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk makan jeroan terlalu sering.
Dampak Makan Jeroan Terlalu Sering
1. Peningkatan Kolesterol
Terlepas dari kandungan nutrisi yang dibawanya, jeroan cukup banyak mengandung kolesterol. Beberapa jenisnya yang paling banyak di antaranya adalah hati dan jantung.Kandungan kolesterol tinggi itu bisa diperburuk dengan kualitas minyak sembarang yang digunakan untuk mengolahnya. Mengutip laman WebMD, tingginya kolesterol dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan lain.
Kolesterol yang menumpuk bisa menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis). Jika sampai mengganggu aliran darah menuju jantung, kondisi ini bisa memunculkan penyakit jantung.
2. Memicu Asam Urat
Pengidap asam urat seharusnya menghindari konsumsi jeroan. Alasannya sederhana, yakni karena kandungan purin yang sangat tinggi.Singkatnya, semakin banyak purin yang dihasilkan oleh makanan yang dikonsumsi, maka lebih tinggi juga kadar asam urat yang akan dikeluarkan tubuh. Apabila kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, organ ginjal tidak mampu mengeluarkannya secara keseluruhan.
Akibatnya, kelebihan asam urat dalam darah akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri yang sakit. Maka itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk menghindari konsumsi jeroan.
3. Kelebihan Vitamin A
Sesuatu yang berlebihan pasti tidak akan berdampak bagus. Hal ini bisa terjadi ketika terlalu sering mengonsumsi jeroan dan dapat berakibat kelebihan vitamin A.Mengutip laman Kemenkes, rekomendasi National Institutes of Health terkait batasan vitamin A yang aman per hari adalah tidak lebih dari 10.000 IU. Jika konsumsi jeroan terlalu sering dilakukan, jenis vitamin tersebut akan tertumpuk dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, dan lain-lain.
4. Gangguan Pencernaan
Dampak makan jeroan terlalu sering berikutnya bisa mengganggu sistem pencernaan. Seperti yang diketahui, jenis jeroan seperti usus memiliki tekstur yang keras, sehingga akan sulit dicerna.Tak hanya itu, usus juga bisa mengandung banyak bakteri karena awalnya berstatus organ pencernaan. Proses pengolahan usus yang kurang bersih bisa menyebabkan gangguan seperti nyeri perut bagian bawah hingga masalah pencernaan.
5. Risiko Obesitas
Kandungan kalori pada jeroan juga perlu menjadi perhatian. Kelebihan kalori pada tubuh bisa menjadi penyebab munculnya obesitas atau kegemukan.Itulah sederet dampak makan jeroan terlalu sering yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.
(tsa)