; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Pinkan Mambo Nangis Kisahkan Hidupnya, Tak Ada Tempat Curhat sampai Bikin Baju dari Sprei Bekas
loading...
Pinkan Mambo mengaku kini bisa bernapas lega karena permasalahan keluarga yang selama ini menghimpit akhirnya terkuak ke muka publik. Foto/Instagram Pinkan Mambo
A
A
A
JAKARTA - Pinkan Mambo mengaku kini bisa bernapas lega karena permasalahan keluarga yang selama ini menghimpit akhirnya terkuak ke muka publik. Dari persoalan ekonomi hingga masalah internal keluarga.
Pinkan mengaku, selama sembilan tahun sudah berjuang keras untuk menafkahi anak-anaknya. Segala macam usaha ia lakoni, hingga belakangan ini mulai menunjukkan kemajuan yang pesat.
Sambil bercucuran airmata, Pinkan Mambo menceritakan kisah-kisah pahit yang ia jalani selama sembilan belakangan ini kepada Feni Rose. Namun, ia menolak berkomentar apa pun soal pelecehan seksual terhadap putrinya, MA (17), yang dilakukan oleh sang suami.
"Kalau itu aku nggak mau jawab deh. Nggak mau nyakitin orang. Tadinya aku pikir sial banget. Tapi dengan adanya pemberitaan ini juga, justru membuat aku lega dan bahagia," ungkap Pinkan sambil mengusap airmatanya, dikutip dari kanal YouTube Feni Rose, Minggu (6/8/2023).
Eks personel grup duo Ratu ini mengatakan, kisah pahit yang pernah ia alami selama sembilan, awalnya terasa sangat sulit diceritakan. Namun, ketika kasus pelecehan seksual yang dialami putrinya mencuat, Pinkan mulai bisa mengungkapkan satu per satu ganjalan yang selama ini menghimpit batinnya.
"Karena kesakitan aku selama sembilan tahun, aku bisa cerita sama orang, yang tadinya nggak bisa cerita sama siapa pun. Tapi, dengan di sini aku bisa cerita, lewat YouTube Kak Feni Rose," jelas Pinkan Mambo.
"Aku nggak nyangka satu Indonesia bisa dengar kisah pahit aku, disakiti, dan terus bekerja untuk anak-anak. Bahkan sampai kayak tanganku mau buntung. Aku nggak sempat merawat diri," katanya lagi.
Lebih lanjut Pinkan Mambo menceritakan, selama berjuang untuk membangun usaha, dirinya lupa merawat diri sendiri. Bahkan untuk urusan sandang, Pinkan sampai harus memanfaatkan bahan bekas sprei guna dijahit menjadi pakaian.
"Aku kemarin-kemarin nggak bisa rawat diri. Ini (sambil menunjukkan rambut) baru-baru ini usaha-usahaku maju. Kemarin juga ketika usahaku masih kacau, aku nggak sempat Kak rol-rol rambut kayak gini," beber Pinkan.
"Aku sampai nggak punya hair dyrer, nggak punya baju. Baju tuh aku pungut-pungut sprei, terus aku jahit jadi baju, karena nggak bisa beli baju," pungkasnya.
Pinkan mengaku, selama sembilan tahun sudah berjuang keras untuk menafkahi anak-anaknya. Segala macam usaha ia lakoni, hingga belakangan ini mulai menunjukkan kemajuan yang pesat.
Sambil bercucuran airmata, Pinkan Mambo menceritakan kisah-kisah pahit yang ia jalani selama sembilan belakangan ini kepada Feni Rose. Namun, ia menolak berkomentar apa pun soal pelecehan seksual terhadap putrinya, MA (17), yang dilakukan oleh sang suami.
"Kalau itu aku nggak mau jawab deh. Nggak mau nyakitin orang. Tadinya aku pikir sial banget. Tapi dengan adanya pemberitaan ini juga, justru membuat aku lega dan bahagia," ungkap Pinkan sambil mengusap airmatanya, dikutip dari kanal YouTube Feni Rose, Minggu (6/8/2023).
Eks personel grup duo Ratu ini mengatakan, kisah pahit yang pernah ia alami selama sembilan, awalnya terasa sangat sulit diceritakan. Namun, ketika kasus pelecehan seksual yang dialami putrinya mencuat, Pinkan mulai bisa mengungkapkan satu per satu ganjalan yang selama ini menghimpit batinnya.
"Karena kesakitan aku selama sembilan tahun, aku bisa cerita sama orang, yang tadinya nggak bisa cerita sama siapa pun. Tapi, dengan di sini aku bisa cerita, lewat YouTube Kak Feni Rose," jelas Pinkan Mambo.
"Aku nggak nyangka satu Indonesia bisa dengar kisah pahit aku, disakiti, dan terus bekerja untuk anak-anak. Bahkan sampai kayak tanganku mau buntung. Aku nggak sempat merawat diri," katanya lagi.
Lebih lanjut Pinkan Mambo menceritakan, selama berjuang untuk membangun usaha, dirinya lupa merawat diri sendiri. Bahkan untuk urusan sandang, Pinkan sampai harus memanfaatkan bahan bekas sprei guna dijahit menjadi pakaian.
"Aku kemarin-kemarin nggak bisa rawat diri. Ini (sambil menunjukkan rambut) baru-baru ini usaha-usahaku maju. Kemarin juga ketika usahaku masih kacau, aku nggak sempat Kak rol-rol rambut kayak gini," beber Pinkan.
"Aku sampai nggak punya hair dyrer, nggak punya baju. Baju tuh aku pungut-pungut sprei, terus aku jahit jadi baju, karena nggak bisa beli baju," pungkasnya.
(tsa)
Explore More