5 Tips Wanita Karier di Jakarta Agar Sukses di Pekerjaan dan Rumah Tangga

JAKARTA - Sejumlah tips wanita karier di Jakarta agar sukses dalam mengelola pekerjaan dan rumah tangga menarik disimak. Seorang wanita karier terkadang kesulitan mengatur jadwal dan rutinitas yang padat.

Bagi wanita, memilih menjadi wanita karier sekaligus ibu rumah tangga bukan tugas yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mengemban tanggung jawab tersebut.

Mereka harus pandai mengelola waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Jika hanya terfokus pada satu hal saja, maka yang lain akan menjadi korban.

Lantas, bagaimana tips untuk wanita karier supaya sukses di pekerjaan dan rumah tangga? Simak ulasan berikut.

Tips Wanita Karier di Jakarta

1. Mengatur Jadwal dengan Baik

Dilansir dari laman Kemenkeu, kendala terbesar adalah membagi waktu. Itulah sebabnya ketika kita sudah memilih menjadi wanita karier kita harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.



Perlu perencanaan yang matang setiap harinya untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Apabila pekerjaan dilakukan dari pagi hari hingga petang, paling tidak di waktu malam harus meluangkan waktu untuk keluarga.

2. Fokus pada Hal yang sedang Dihadapi

Selain membagi waktu, pikiran juga harus diatur. Terkadang satu kendala bagi orang yang telah berkeluarga adalah terpecahnya fokus. Seperti ketika di kantor kerap memikirkan keluarga dan sebaliknya.

Cobalah untuk lebih fokus pada pekerjaan ketika di kantor, kemudian fokus pada keluarga setelah di rumah. Meskipun awalnya sulit dan terkadang ada kondisi-kondisi yang membuat fokus terpecah, tetaplah berusaha melakukan yang terbaik. Misalnya menyelesaikan masalah keluarga di rumah dan menyelesaikan masalah pekerjaan di kantor.

3. Memanjakan Diri Sendiri Sesekali

Memiliki jadwal yang padat karena memiliki dua tanggung jawab dalam sehari pastinya akan membuat lelah. Karena itu, pastikan untuk memiliki waktu sendiri sesekali waktu. Baik itu untuk pergi belanja barang kesukaan atau kumpul bersama teman di cafe.

Sementara untuk urusan rumah sesekali dapat diberikan tanggung jawab pada suami. Namun pastikan juga kondisi suami memungkinkan untuk menjalankan tugas-tugas rumah. Perlu dicatat bahwa kebiasaan ini jangan terlalu sering, karena akan membuat jadwal berantakan.

4. Membiasakan Komunikasi dengan Keluarga

Kurangnya komunikasi antar keluarga menjadi penyebab utama terjadinya konflik di rumah tangga. Oleh karena itu, biasakan untuk tetap menjaga komunikasi di mana pun berada.

Meskipun itu hanya telepon atau berkirim pesan singkat. Apabila sedang berkumpul bersama keluarga, pastikan untuk berbicara satu sama lain dan jangan sibuk sendiri.

5. Jangan Terlalu Memaksakan Diri

Tidak ada manusia yang sempurna dan bisa memperkirakan segala hal terjadi sesuai kemauannya. Sematang apapun rencana seseorang terhadap pekerjaan atau rumah tangganya pasti akan tetap ada masalah tak terduga muncul.

Oleh karena itu, seseorang bisa menyerahkan sebagian pekerjaan rumah tangga pada asisten rumah tangga supaya tanggung jawab tidak terlalu besar. Namun, jangan karena sudah ada asisten rumah tangga, seseorang bisa sesukanya mencampakkan anaknya. Anak akan selalu butuh perhatian orang tua meski urusan rumah sudah ada yang mengaturnya.