HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Rabu, 16 Agustus 2023 - 18:29 WIB
loading...
HUT ke-78 RI, Ini 7...
Ada tujuh tempat wisata yang menarik dikunjungi saat HUT ke-78 RI. Melalui destinasi ini, Anda bisa mengenang sejarah Indonesia, khususnya perjuangan pahlawan. Foto/Shutterstock Mang Kelin
A A A
JAKARTA - Ada tujuh tempat wisata yang menarik dikunjungi saat HUT ke-78 RI . Melalui destinasi ini, Anda bisa mengenang kembali sejarah Indonesia, khususnya perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan.

Mengenang kembali sejarah Indonesia melalui deretan tempat wisata ini bisa menjadi salah satu cara seru merayakan HUT ke-78 RI . Terlebih, Indonesia kaya dengan sejarah yang begitu kental. Tertaik untuk mengunjunginya?

Berikut tempat wisata untuk mengenang sejarah Indonesia saat HUT ke-78 RI berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Rabu (16/8/2023).

7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia





1. Taman Sari, Yogyakarta

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Flickr Jorge Franganillo

Hanya dengan tiket masuk Rp5 ribu, Anda sudah bisa memasuki Taman Sari Yogyakarta, yaitu tempat rekreasi dan peristirahatan Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, dan kerabatnya. Anda bisa melihat jejak-jejak kawasan ini yang dulunya terdiri dari kolam pemandian, tempat ganti pakaian, taman-taman, ruangan untuk menari, dan lainnya.

Selain itu, Taman Sari juga sempat menjadi lokasi pertahanan. Sebab, kawasan ini memiliki lorong-lorong bawah tanah, dapur, jembatan gantung, dan berbagai bangunan lainnya. Jika Anda ingin kembali menelusuri sejarah masa lalu kawasan ini, Anda bisa memanfaatkan jasa pemandu wisata dengan tarif Rp50 ribu per orang.

Selain menemani Anda menjelajahi seluruh kawasan, pemandu juga akan menjelaskan konteks sejarah serta kegunaan bagian bangunan lainnya di Taman Sari sewaktu masih berfungsi.

2. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Flickr Benbeiske

Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada 1612 ini merupakan simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat setempat. Sepanjang sejarah Indonesia, Masjid Raya Baiturrahman pernah memiliki banyak fungsi. Selain digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan, masjid ini pernah menjadi tempat menyiarkan agama Islam.

Dahulu kala, cukup banyak para pendatang dari Melayu, Persia, Arab hingga Turki yang datang untuk menuntut ilmu di masjid ini. Selama masa penjajahan, Masjid Raya Baiturrahman juga pernah berfungsi sebagai markas pertahanan terhadap serangan musuh pada masa kepemimpinan Sultan Alaidin Mahmud Syah.

Saat terjadi tsunami 2004, masjid ini menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi. Kini, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan religi ikonik di Aceh. Anda akan merasakan kemegahan masjid ini sebagai salah satu pusat peradaban Islam.

3. Kota Lama, Semarang

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Wikimedia Djunaidibd

Kota Lama Semarang dulunya merupakan salah satu kawasan pusat pemerintahan dan perdagangan pada abad 19 dan 20. Ada sekitar 50 bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh. Menelusuri kawasan ini dengan berjalan kaki akan terasa mengasyikkan.

Anda akan disuguhkan dengan beragam bangunan berarsitektur khas Eropa khas 1700-an dengan pintu utama, jendela berukuran besar, elemen dekoratif, dan langit-langit yang tinggi. Di sekitar kawasan ini, Anda bisa melihat bangunan yang masih sangat kental dengan nuansa tempo dulu.

Seperti Stasiun Semarang Tawang, Nilmij, Marba, Taman Srigunting, hingga salah satu gereja tertua di Jawa Tengah, Gereja Blenduk. Selain menarik perhatian turis domestik, Kota Lama Semarang juga menarik perhatian turis mancanegara. Kawasan ini bisa menjadi salah satu destinasi pilihan bagi Anda untuk menelusuri jejak sejarah.



4. Fort Rotterdam, Makassar

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Wikimedia Sanko

Terletak di depan pelabuhan Kota Makassar, Fort Rotterdam pada masa lampau merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo pada 1545 dan jatuh ke tangan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) sekitar 1667. Benteng yang sebelumnya disebut sebagai Benteng Ujung Pandang ini sempat dihancurkan oleh pihak VOC saat penyerbuan.

VOC kemudian membangun kembali benteng tersebut dengan arsitektur khas kolonial Belanda dan mengubah namanya menjadi Fort Rotterdam. Sejak saat itu, Fort Rotterdam menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi. Sepanjang sejarah Indonesia, benteng ini pernah memiliki beragam fungsi seiring keadaan.

Misalnya, pada saat jatuh ke tangan Belanda, Fort Rotterdam menjadi markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, dan kediaman pejabat pemerintahan tingkat pusat. Sedangkan pada masa penjajahan Jepang, tempat ini pernah menjadi kamp tawanan perang pada era Perang Dunia II.

Sejak 1970-an, benteng ini dipugar dan telah diubah fungsinya menjadi pusat budaya, pendidikan, tempat acara musik dan tari, serta tujuan wisata bersejarah.

5. Lobang Jepang, Bukittinggi

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Shutterstock Kanok Sulaiman

Lobang Jepang merupakan sebuah terowongan yang dibuat sedalam 60 meter di bawah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasinya tak terlalu jauh jika Anda berjalan kaki dari Jam Gadang, hanya 15 menit. Sesampainya di sana, Anda bisa memanfaatkan jasa pemandu dengan biaya sekitar Rp60 ribu untuk menemani sekaligus menceritakan kepada Anda tentang sejarah Lobang Jepang.

Kawasan yang pernah dianggap sebagai lubang terpanjang di Asia ini menyimpan catatan sejarah kelam pada masa penjajahan Jepang. Atas instruksi Letjen Moritake Tanabe, Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Balatentara Jepang, lubang ini dibangun untuk perlindungan pasukan Jepang pada 1944 oleh para pekerja paksa yang berasal dari luar Bukittinggi, seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Lubang ini memiliki 21 lorong cabang yang pernah difungsikan sebagai barak tentara, ruang sidang, kamar komando, pintu penyergapan, pintu pelarian hingga tempat pembantaian. Dari sekitar 6 kilometer, hanya 1,5 kilometer saja yang saat ini dibuka untuk kebutuhan wisata masyarakat umum dan sisanya ditutup oleh pemerintah.

6. Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Flickr Johanes Randy Prakoso

Di tempat inilah, Soekarno bersama keluarganya sempat diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Rumah pengasingan ini jugalah yang mendorong Soekarno bangkit melawan pengawasan Belanda. Selama di pengasingan, ia gemar berkunjung ke kampung-kampung di Ende dan menyapa warga.

Bung Karno juga merenungkan Pancasila yang saat ini menjadi dasar kehidupan bernegara masyarakat Indonesia. Kini, rumah tersebut menjadi salah satu situs sejarah penting negeri ini. Tak jauh dari sana, Anda bisa mampir ke Taman Perenungan Bung Karno di Kelurahan Rukun Lima.

Anda akan menemukan Patung Bung Karno duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sembari menatap laut. Setelah dari sana, Anda bisa sekalian mampir menikmati keindahan Danau Kelimutu yang terletak tak jauh dari rumah pengasingan tersebut.



7. Istana Gebang, Blitar

HUT ke-78 RI, Ini 7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia

Foto/Shutterstock Mang Kelin

Kota Blitar dan Soekarno tak dapat dipisahkan. Rumah yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 69, Kota Blitar ini menjadi tempat sang Proklamator menghabiskan masa kecilnya. Rumah ini sebenarnya merupakan kediaman suami kakak kandung Soekarno, Sukarmini, yang bernama Poegoeh Wardoyo. Kedua orang tua Soekarno pun tinggal di tempat ini.

Saat tiba di kawasan ini, Anda akan melihat patung Bung Karno berdiri tegak di depan rumah. Selanjutnya, Anda disambut oleh bangunan tua dengan ciri khas perumahan masa lalu dengan aksen Belanda yang cukup kental di setiap sudutnya. Hal itu dikarenakan rumah ini sebelumnya dimiliki oleh seorang pegawai kereta api berkebangsaan Belanda bernama CH. Porteir.

Ketika berada di dalam, Anda akan merasakan nuansa khas zaman dulu. Nyaris setiap sudut ruangan rumah ini masih dilengkapi perabotan antik nan cantik, dari ruang tamu dengan kursi-kursi kayu anyaman sampai kamar tidur tamu yang tertata. Anda bisa melihat kamar Soekarno yang masih tertata rapi dengan sprei putih dan tudung kamar tidur.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)