Gejala Gula Darah Tinggi Menyebabkan Tidak Nyaman di 4 Area Tubuh Ini, Jangan Disepelekan

JAKARTA - Gejala gula darah tinggi bisa menyebabkan tidak nyaman di empat area tubuh. Tanda yang mucul ini tidak boleh disepelekan lantaran bisa menyebankan masalah kesehatan yang semakin serius.

Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan permanen akibat gula darah tinggi adalah dengan mendiagnosis kondisi tersebut sedini mungkin. Untuk melakukannya, perhatikan empat rasa tidak nyaman di tubuh yang bisa muncul.

Dilansir dari Express, Jumat (18/8/2023) menurut Diabetes UK, rasa haus bisa menjadi gejala gula darah tinggi.

Hal yang harus diingat adalah bahwa rasa haus tampaknya tak terpuaskan. Tidak peduli berapa banyak minum yang sudah konsumsi, Anda mungkin masih merasa haus.



Gejala gula darah tinggi lain yang mungkin Anda alami adalah rasa lelah yang luar biasa tanpa sebab yang jelas. Kelelahan dapat dengan mudah diabaikan, terutama karena banyak orang menjalani kehidupan yang sibuk dan memiliki banyak komitmen.

Namun, tanpa aktivitas fisik, perasaan lelah yang tak tergoyahkan menjadi perhatian. Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan sensasi gatal di area alat kelamin karena sariawan yang berulang terjadi.

Gula darah tinggi bertindak sebagai tempat makan bagi jamur candida yang menyebabkan sariawan. Meskipun Anda hanya mengalami satu atau beberapa gejala ini jika Anda memiliki gula darah tinggi, tes darah sederhana yang dilakukan oleh dokter dapat memastikan diagnosisnya.

Waspadai juga nafsu makan yang semakin meningkat yang sepertinya tidak bisa diredam. Di sisi lain, gula darah tinggi dapat menyebabkan kebutuhan buang air kecil yang berlebihan, terutama pada malam hari.



Selain itu, kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa orang mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan, penglihatan kabur, dan dapat menyebabkan luka dan luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Yang mengkhawatirkan, tidak semua orang yang memiliki kondisi pada tahap awal akan mengalami gejala.

“Gejala gula darah tinggi terjadi karena sebagian atau seluruh glukosa tetap berada di dalam darah, dan tidak digunakan sebagai bahan bakar untuk energi,” kata Diabetes UK.