Benarkah Sering Begadang Bikin Perut Buncit? Cek Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Benarkah sering begadang bikin perut buncit? Sebelum menjawabnya, ada baiknya Gen Z untuk tidak terbiasa begadang. Kebiasaan ini berdampak buruk pada kesehatan.
Begadang bisa menurunkan imunitas tubuh, juga bisa membuat tampilan fisik tidak ideal, termasuk memicu perut buncit, meski berbadan kurus.
Lewat media sosial, Dokter Nadia Alaydrus mengatakan bahwa begadang memicu nafsu makan dan berkorelasi dengan kelebihan asupan.
"Durasi tidur yang kurang akibat sering begadang akan meningkatkan nafsu makan, kemudian menyebabkan kelebihan asupan," kata dr Nadia dalam tayangan Reels di akun Instagram @nadialaydrus, dikutip MNC Portal, Kamis (24/8/2023).
Karena menyebabkan kelebihan asupan, ini dapat berefek pada obesitas sentral yang secara visual dapat digambarkan sebagai perut buncit, walau badan kurus.
Kata dr Nadia, obesitas sentral adalah obesitas menyerupai bentuk apel yang mana lemak itu disimpan pada pinggang dan juga rongga perut.
"Ini terjadi karena adanya lemak yang berlebihan pada lemak subkutan dan lemak viseral perut," ungkapnya.
Selain sering begadang , obesitas sentral juga dapat terjadi pada mereka yang rutin mengonsumsi gula berlebihan. Gula yang dimaksud di sini, kata dr Nadia, adalah karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, madu, hingga minuman kemasan.
Penyebab berikutnya adalah kurangnya beraktivitas. Gen Z yang termasuk pada kelompok mageran mesti waspada akan hal ini.
"Saat kita melakukan aktivitas fisik, maka akan ada pembakaran lemak dalam tubuh yang digunakan sebagai sumber energi," kata dr Nadia.
Aktivitas fisik yang dimaksud bisa dalam bentuk olahraga seperti jalan santai, jogging, bersepeda dan lain-lain.
"Nah, buat mereka yang kurang aktivitas fisik, seperti pada kaum rebahan, mereka rentan mengalami obesitas sentral," kata dr Nadia.
Begadang bisa menurunkan imunitas tubuh, juga bisa membuat tampilan fisik tidak ideal, termasuk memicu perut buncit, meski berbadan kurus.
Lewat media sosial, Dokter Nadia Alaydrus mengatakan bahwa begadang memicu nafsu makan dan berkorelasi dengan kelebihan asupan.
"Durasi tidur yang kurang akibat sering begadang akan meningkatkan nafsu makan, kemudian menyebabkan kelebihan asupan," kata dr Nadia dalam tayangan Reels di akun Instagram @nadialaydrus, dikutip MNC Portal, Kamis (24/8/2023).
Karena menyebabkan kelebihan asupan, ini dapat berefek pada obesitas sentral yang secara visual dapat digambarkan sebagai perut buncit, walau badan kurus.
Kata dr Nadia, obesitas sentral adalah obesitas menyerupai bentuk apel yang mana lemak itu disimpan pada pinggang dan juga rongga perut.
"Ini terjadi karena adanya lemak yang berlebihan pada lemak subkutan dan lemak viseral perut," ungkapnya.
Selain sering begadang , obesitas sentral juga dapat terjadi pada mereka yang rutin mengonsumsi gula berlebihan. Gula yang dimaksud di sini, kata dr Nadia, adalah karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, madu, hingga minuman kemasan.
Penyebab berikutnya adalah kurangnya beraktivitas. Gen Z yang termasuk pada kelompok mageran mesti waspada akan hal ini.
"Saat kita melakukan aktivitas fisik, maka akan ada pembakaran lemak dalam tubuh yang digunakan sebagai sumber energi," kata dr Nadia.
Aktivitas fisik yang dimaksud bisa dalam bentuk olahraga seperti jalan santai, jogging, bersepeda dan lain-lain.
"Nah, buat mereka yang kurang aktivitas fisik, seperti pada kaum rebahan, mereka rentan mengalami obesitas sentral," kata dr Nadia.
(tdy)