Laura Basuki Bintangi Film Sleep Call, Terlibat Pinjaman Online
loading...
A
A
A
JAKARTA – Laura Basuki terlibat pinjaman online alias pinjol di film Sleep Call. Dia tergiur dengan iming-iming kemudahan dan bunga yang minim.
Laura Basuki mengatakan Sleep Call mengajak penonton jadi paham betul tentang bahaya dari melakukan pinjaman online ilegal.
"Terus di sini juga membahas tentang pinjaman online ilegal dan juga digambarkan bagaimana teror dan bahayanya kita melakukan pinjaman kepada pihak ilegal," kata Laura Basuki.
Dalam film Sleep Call, Laura Basuki menjadi tokoh utama bernama Dina. Awalnya dia terlilitan utang, juga mengalami trauma hingga kesepian.
Rasa sepi itu mengantarkan Dina pada aplikasi kencan. Di sana lah dia bertemu Rama dan mulai melakukan aktivitas sleep call. Tapi, rupanya hal ini justru mengancam keselamatan Dina.
Namun, Sleep Call tidak sebatas itu, sutradara Fajar Nugros menyuguhkan banyak isu, termasuk pelecehan seksual.
Susanti Dewi sebagai produser mengatakan, film ini membawa cerita-cerita yang relevan, termasuk pula, pelecehan seksual. Untuk itu, dirinya mereka pelu membawa karakter kuat seorang perempuan yang mampu melawan masalah hidup, khususnya terkait hal tersebut.
"Sebagai produser sangat penting menciptakan karakter yang mempunyai suara. Jadi, apabila mereka ditindas, mereka melakukan upaya agar bisa mendapatkan keadilan," kata Susanti.
Laura Basuki mengatakan Sleep Call mengajak penonton jadi paham betul tentang bahaya dari melakukan pinjaman online ilegal.
"Terus di sini juga membahas tentang pinjaman online ilegal dan juga digambarkan bagaimana teror dan bahayanya kita melakukan pinjaman kepada pihak ilegal," kata Laura Basuki.
Dalam film Sleep Call, Laura Basuki menjadi tokoh utama bernama Dina. Awalnya dia terlilitan utang, juga mengalami trauma hingga kesepian.
Rasa sepi itu mengantarkan Dina pada aplikasi kencan. Di sana lah dia bertemu Rama dan mulai melakukan aktivitas sleep call. Tapi, rupanya hal ini justru mengancam keselamatan Dina.
Namun, Sleep Call tidak sebatas itu, sutradara Fajar Nugros menyuguhkan banyak isu, termasuk pelecehan seksual.
Susanti Dewi sebagai produser mengatakan, film ini membawa cerita-cerita yang relevan, termasuk pula, pelecehan seksual. Untuk itu, dirinya mereka pelu membawa karakter kuat seorang perempuan yang mampu melawan masalah hidup, khususnya terkait hal tersebut.
"Sebagai produser sangat penting menciptakan karakter yang mempunyai suara. Jadi, apabila mereka ditindas, mereka melakukan upaya agar bisa mendapatkan keadilan," kata Susanti.
(tdy)