Wanita Ini Dibuatkan Buku Berisi Detail Perkembangan di Masa Kecil oleh Orang Tuanya, Netizen Salut

JAKARTA - Mungkin Anda tak dapat mengingat dengan jelas seperti apa masa kecil Anda. Cara untuk mengenang momen yang sudah terlewat itu adalah bertanya pada orang tua maupun orang sekitar.

Tapi, pengguna akun TikTok @myprivate.memories bisa dibilang sangat beruntung. Dia bisa mengetahui detail kehidupan di masa kecil tanpa harus repot-repot meminta orang tua memutar kembali ingatannya.

Ya, orang tua wanita bernama Maharani Octa Peddyaratri ini membuatkan sebuah 'buku perkembangan' untuk putri tercinta. Alhasil, kapan pun dia ingin bernostalgia, buku itu selalu menyediakan informasi detail soal tumbuh kembangnya dulu.



"Buku ini ditulis untuk Maharani Octa Peddyaratri dari Papa dan Mama, 3 Oktober 1997, semoga jadi anak pintar dan sholikhah," kata tulisan dalam buku, dikutip pada Minggu (10/9/2023).

Buku perkembangan milik Maharani dimulai dari momen manis saat dia lahir. Lembar pertama buku memberikan data lengkap tentang kelahirannya dari mulai waktu sampai berat badan.

"Aku adalah anak ke 1 dari Papa dan Mamaku, Bambang Peddyanto dan Syarifah Maryani Evita Sari. Hari ini aku lahir di RSB Pura Raharja Yogyakarta dibantu oleh dr. Suharyono. Aku adalah bayi Perempuan yang dilahirkan pada jam 12:05 dengan berat badan 3.200 gram dan panjang 48 cm," tulis kata-kata pada buku.

Halaman-halaman berikutnya dalam buku perkembangan Maharani menunjukkan detail waktu kapan Rani bisa duduk, memegang benda, merangkak, berdiri, berjalan, sampai mengucapkan kata pertama. Ada juga daftar berat badan Rani dari usia 0 hingga sembilan bulan.



Riwayat penyakit Rani sewaktu kecil juga dicatat mengenai kapan dan penyakit apa yang diderita. Menu-menu makanan yang biasa disantap sewaktu bayi pun ditulisakan secara rinci!

Berkat buku perkembangan dari orang tuanya, Rani jadi tahu bahwa sewaktu kecil dia tak suka makan cokelat serta biskuit. Dia juga menyukai lagu Diobok-Obok yang dipopulerkan Joshua, dan lagu Piala Dunia di tahun 1998.

Foto/TikTok@myprivate.memories

Menjelang akhir halaman buku, sederet kata-kata manis disuguhkan orang tua Maharani. Seolah lewat buku ini orang tuanya ingin mengatakan bahwa kasih sayang mereka tak pernah putus.