Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Gerak Cepat, Garap Proyek Mangkrak di Labuan Bajo
loading...
A
A
A
JAKARTA – Labuan Bajo sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas. Tempat ini memang menyimpan beragam potensi untuk dikembangkan. Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan kawasan Labuan Bajo, Flores.
Tidak hanya dari sisi pariwisata, juga dari sisi ekonomi kreatif hingga sosial dan budaya.
Keseriusan pemerintah dalam mendorong pengembangan kawasan Labuan Bajo pun dibuktikan melalui proses penerbitan sertifikat HAK Pengelolaan Lahan (HPL) Zona 1 Parapuar. Tujuannya untuk meyakinkan para investor dalam merencanakan investasi mereka di Parapuar.
Proses penerbitan sertifikat tersebut langsung disaksikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, Jumat (15/9/2023).
Dalam keterangannya, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan penerbitan HPL Zona 1 ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo agar tidak ada lagi Proyek Strategis Nasional yang mangkrak.
“Kami gerak cepat berkoordinasi dgn Kementerian ATR/BPN melalui Pak Wamen @rajaantoni menyelesaikan HPL di PSN kawasan Parapuar Labuan Bajo Flores,” ujarnya seperti dikutip dari Instagram.
Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu menambahkan, setelah menerima sertifikat hak pengelolaan lahan, proses selanjutnya akan langsung ditangani oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) sebagai BLU.
BOPLBF berencana membangun 18.9% dari 129.609 hektar zona 1, dan selebihnya tetap akan dijaga sebagai kawasan hijau. “11 investor jg sudah turut bersama kami melihat potensi kawasan Parapuar ini,” ungkap Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju ini.
Ia pun berharap, pembangunan di kawasan ini ke depannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo Flores.
Tidak hanya dari sisi pariwisata, juga dari sisi ekonomi kreatif hingga sosial dan budaya.
Keseriusan pemerintah dalam mendorong pengembangan kawasan Labuan Bajo pun dibuktikan melalui proses penerbitan sertifikat HAK Pengelolaan Lahan (HPL) Zona 1 Parapuar. Tujuannya untuk meyakinkan para investor dalam merencanakan investasi mereka di Parapuar.
Proses penerbitan sertifikat tersebut langsung disaksikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, Jumat (15/9/2023).
Dalam keterangannya, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan penerbitan HPL Zona 1 ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo agar tidak ada lagi Proyek Strategis Nasional yang mangkrak.
“Kami gerak cepat berkoordinasi dgn Kementerian ATR/BPN melalui Pak Wamen @rajaantoni menyelesaikan HPL di PSN kawasan Parapuar Labuan Bajo Flores,” ujarnya seperti dikutip dari Instagram.
Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu menambahkan, setelah menerima sertifikat hak pengelolaan lahan, proses selanjutnya akan langsung ditangani oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BOPLBF) sebagai BLU.
BOPLBF berencana membangun 18.9% dari 129.609 hektar zona 1, dan selebihnya tetap akan dijaga sebagai kawasan hijau. “11 investor jg sudah turut bersama kami melihat potensi kawasan Parapuar ini,” ungkap Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju ini.
Ia pun berharap, pembangunan di kawasan ini ke depannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo Flores.
(tdy)