Cottonello dan Selasa di Bali Hadirkan Fashion Berkualitas Khusus Pria

Rabu, 20 September 2023 - 15:20 WIB
loading...
Cottonello dan Selasa...
Dua tahun pandemi Covid-19, membuat sejumlah pelaku usaha termasuk di bidang fashion berlomba-lomba berinovasi, misalnya saja Cottonello dan Selasa di Bali. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Dua tahun pandemi Covid-19, membuat sejumlah pelaku usaha termasuk di bidang fashion berlomba-lomba terus berinovasi, misalnya saja Cottonello dan Selasa di Bali. Kedua brand lokal dari Pulau Dewata tersebut lahir saat Indonesia mengalami penurunan bisnis, ketika fenomena tersebut melanda.

Founder sekaligus Business Development Andika Liga Bintang mengungkapkan membangun kedua brand tersebut tidaklah mudah. Ia bersama rekannya, I Nengah Ariana yang merupakan Founder dan Business Operations Cottonello dan Selasa di Bali bekerjasama untuk membangun bisnis tersebut.

Di saat pendemi melanda Pulau Dewata, keduanya tercetus sebuah ide untuk membuat pakaian dari linen yang dapat dikenakan oleh pria. Di mana selama ini bahan tersebut lebih sering digunakan kebanyakan untuk fashion wanita.

“Apa yang kami tawarkan adalah pilihan pakaian yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga nyaman untuk dipakai sehari-hari. Serta terpenting dengan harga yang terjangkau,” kata Andika.

Andika menceritakan dirinya memulai bisnis fashion tersebut pada Desember 2020 lalu. Awalnya, ia dan rekannya memulai usaha thrifting atau pakaian bekas berbagai merek kenamaan seperti Zara, H&M, dan Giordano dengan harga Rp100 ribu per potongnya.



Mulanya penjualannya cukup baik, mereka berpartisipasi dalam berbagai bazar dengan durasi satu hingga tiga hari. Namun, setelah beberapa bulan, kesulitan mendapatkan stok produk berkualitas yang dubutuhkan.

“Suplier kami tampaknya menjual produk-produk terbaiknya ke pelanggan lain dengan harga yang lebih tinggi, sehingga stok celana berkualitas sulit kami dapatkan,” ujar Andika.

Akhirnya keduanya mulai mencari solusi dan terinspirasi oleh brand lokal lainnya yang fokus menjual gaun linen bekas. Ternyata banyak pelanggannya, terutama perempuan, sering bertanya, 'Apakah ada produk linen untuk pria?' karena mereka hanya fokus pada gaun perempuan, permintaan akan produk linen pria tidak bisa mereka penuhi.

“Kami melihat peluang di pasar pakaian pria, terutama karena di lingkungan bazar yang kami ikuti, penawaran pakaian pria terbatas dan umumnya hanya kemeja rayon,” tuturnya
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)