Tanggapan Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa soal Peningkatan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Indonesia

Kamis, 21 September 2023 - 05:05 WIB
loading...
Tanggapan Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa soal Peningkatan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Indonesia
Audrey Vanessa prihatin dan cukup kaget bahwa kasus kekerasan anak di Indonesia, khususnya kasus kekerasan seksual, masih cukup tinggi. Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), tercatat ada 21.241 anak yang menjadi korban kekerasan di dalam negeri pada 2022.

Kekerasan tersebut tak hanya secara fisik, tapi juga psikis, seksual, penelantaran, perdagangan orang hingga eksploitasi.

Menanggapi hal ini, Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa memberikan pandangannya. Ia turut prihatin dan cukup kaget bahwa kasus kekerasan anak di Indonesia, khususnya kasus kekerasan seksual, masih cukup tinggi.

“Tentunya ketika saya melihat meningkatnya kasus kekerasan seksual saya sangat sedih dan terenyuh ya. Mungkin dulu saya merasa bahwa kasus ini sangat jauh dari saya. Ketika saya menonton berita, saya lihat bahwa kasusnya begitu banyak,” ujar Audrey ketika diwawancara MNC Portal di iNews Tower, Jakarta, Rabu (20/9/2023).



Audrey kerap mendapati berbagai jenis kasus kekerasan seksual pada anak ketika ia mengunjungi beberapa daerah di Indonesia. Mirisnya, pelaku kekerasan seksual itu justru orang-orang sekitar dari para korban.

“Sesuai data, jenis-jenis kekerasan terhadap anak kan banyak. Tapi yang paling tinggi di Indonesia jenis apa, yaitu kekerasan seksual terhadap anak. Nah tentunya saya dapati banyak sekali cases ya, ketika saya ke berkunjung ke kota. Jadi ada ya yang mengalami perkosaan, ada yang mengalami pelecehan, dan hal-hal ini sebenarnya pelakunya adalah orang-orang terdekat,” tutur Audrey.

Lalu ketika ditanya siapa yang salah, Audrey lantas memberikan jawaban alias penilaian sesuai versinya sendiri. Ia menyebut, dalam hal ini, sebenarnya bukan terkait siapa yang salah, namun lebih kepada bagaimana setiap pihak memiliki tanggung jawab masing-masing dalam hal memberantas kasus kekerasan seksual pada anak.

“Tetapi begitu saya lebih concern dan mulai mendalami kasus ini, saya temui bahwa banyak sekali orang sekitar saya yang juga mengalami. Jadi sebenarnya pertanyaannya bukan siapa yang salah, tapi bagaimana setiap pihak memiliki tanggung jawab untuk memutus kekerasan seksual ini terhadap anak-anak dan perempuan,” ungkapnya.

“Makanya sangat penting edukasi mengenai hal ini sehingga anak-anak ini semakin aware, semakin sadar bahwa di lingkungan mereka, dan lebih terbuka ketika mengalami hal ini,” imbuh dia.

Untuk diketahui, sebagai Miss Indonesia 2022, Audrey sendiri tengah menjalankan kampanye Break The Silence. Melalui kampanye tersebut, ia ingin mengajak masyarakat untuk lebih membuka mata terhadap kasus kekerasan seksual pada anak yang masih cukup tinggi di Indonesia.

Hal ini juga menjadi salah satu langkah untuk memutus rantai kasus tersebut.

“Break The Silence Campaign bertujuan untuk memutus rantai kekerasan seksual terhadap anak, karena seperti yang kita ketahui, angka kasus kekerasan ini terus meningkat, ibaratnya itu seperti gunung es ya. Yang terungkap itu sangat sedikit. Tapi sebenarnya yang terjadi di bawah ini banyak sekali, tetapi memang belum terungkap,” paparnya.

Audrey menjelaskan, setidaknya terdapat beberapa program yang ia telah lakukan melalui kampanye tersebut. Salah satunya memberikan edukasi kepada anak-anak di sekolah yang ada di berbagai daerah Indonesia.

Audrey ingin membuat anak-anak tersebut berani speak up jika mengalami berbagai jenis kasus kekerasan seksual di sekitar mereka. Ia juga ingin meyakinkan bahwa tidak ada yang salah jika mereka mau terbuka. Hal ini tentu agar korban lebih mudah mendapat bantuan dari orang-orang di sekitar mereka.

Tak hanya memberikan edukasi kepada anak-anak di sekolah, melalui kampanye Break The Silence, Audrey juga merangkul para orang tua agar turut menjadi tempat yang aman bagi anak-anak mereka untuk bercerita dan mengutarakan masalah yang dihadapi.

Para orang tua juga diharapkan mulai berani memberikan edukasi terkait berbagai macam bentuk kekerasan seksual dan tidak lagi menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tabu.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5300 seconds (0.1#10.140)