Video Lirik ‘Misanthropy’ Joko in Berlin Bikin Pecinta Musik Sing Along
loading...
A
A
A
JAKARTA - Joko in Berlin makin mengokohkan diri sebagai musisi lokal dengan dengan rasa Eropa lantaran musiknya yang dipengaruhi nada-nada dari genre musik ‘Benua Biru’. Hal itu terasa dalam single terbaru mereka ‘Misanthropy’.
Selain musik yang khas, yang membuat single ini terasa berbeda adalah perkenalan Video lirik ‘Misanthropy’. Jika selama ini, saat mengeluarkan karya terbaru, band dream pop indie ini selalu memperlihatkan video musik. Maka berbeda dengan ‘Misanthropy’. Empat personelnya membuat terobosan lewat video lirik.
Mellita Sarah (vocal & song writter), Fran Rabit (bass & song writter), Popo Fauza (keyboard, composer, arranger & music producer), dan Marlond Telvord (drum) sengaja membuat konsep diluar kebiasaan ketika memperkenalkan ‘Misanthropy’.
Popo Fauza mengaku hadirnya video lirik yang sudah bisa dilihat di YouTube sejak 9 Juli 2020 ini untuk lebih merangkul para penggemar dan membuat pecinta musik Indonesia, khususnya penggemar mereka semakin jatuh cinta dengan karya-karya Joko in Berlin.
“Dengan adanya video lirik ini, para penggemar bisa lebih memahami makna lagu Misanthropy dan juga sing along dimanapun dan dalam kondisi apapun. Karena lagu ini memang didedikasikan bagi mereka membutuhkan energi tambahan di masa-masa seperti sekarang,” kata Popo.
Video lirik Misanthropy menampilkan visual dua sisi jendela kaca yang dikemas secara sederhana, namun sarat makna. Dimana satu sisi terpampang sang vokalis, Mellita berdiri termangu menempelkan sebelah tangannya ke kaca. Sementara sisi lainnya menampilkan lirik Misanthropy dengan gaya font tulisan tangan yang muncul bergantian mengikuti alunan musik. (Baca juga: TXT Isi Soundtrack Animasi Populer Jepang “Black Clover” ).
Video berdurasi 3 menit 35 detik tersebut mendapat respons positif dari penikmat musik Tanah Air. Banyak dari mereka yang membanjiri kolom komentar, memuji lagu serta video lirik tersebut dan menganggap karya Joko in Berlin ini memiliki cita rasa internasional.
“International abis,” tulis pemilik akun Shyclops music.
“We enjoy. Selalu kece nih, Joko in Berlin! Cheers!,” komentar Aenje Music.
“Semoga bisa jadi penyanyi internasional dan selalu sehat agar bisa tetap berkarya,” tulis Adhadian Pandu.
Selain musik yang khas, yang membuat single ini terasa berbeda adalah perkenalan Video lirik ‘Misanthropy’. Jika selama ini, saat mengeluarkan karya terbaru, band dream pop indie ini selalu memperlihatkan video musik. Maka berbeda dengan ‘Misanthropy’. Empat personelnya membuat terobosan lewat video lirik.
Mellita Sarah (vocal & song writter), Fran Rabit (bass & song writter), Popo Fauza (keyboard, composer, arranger & music producer), dan Marlond Telvord (drum) sengaja membuat konsep diluar kebiasaan ketika memperkenalkan ‘Misanthropy’.
Popo Fauza mengaku hadirnya video lirik yang sudah bisa dilihat di YouTube sejak 9 Juli 2020 ini untuk lebih merangkul para penggemar dan membuat pecinta musik Indonesia, khususnya penggemar mereka semakin jatuh cinta dengan karya-karya Joko in Berlin.
“Dengan adanya video lirik ini, para penggemar bisa lebih memahami makna lagu Misanthropy dan juga sing along dimanapun dan dalam kondisi apapun. Karena lagu ini memang didedikasikan bagi mereka membutuhkan energi tambahan di masa-masa seperti sekarang,” kata Popo.
Video lirik Misanthropy menampilkan visual dua sisi jendela kaca yang dikemas secara sederhana, namun sarat makna. Dimana satu sisi terpampang sang vokalis, Mellita berdiri termangu menempelkan sebelah tangannya ke kaca. Sementara sisi lainnya menampilkan lirik Misanthropy dengan gaya font tulisan tangan yang muncul bergantian mengikuti alunan musik. (Baca juga: TXT Isi Soundtrack Animasi Populer Jepang “Black Clover” ).
Video berdurasi 3 menit 35 detik tersebut mendapat respons positif dari penikmat musik Tanah Air. Banyak dari mereka yang membanjiri kolom komentar, memuji lagu serta video lirik tersebut dan menganggap karya Joko in Berlin ini memiliki cita rasa internasional.
“International abis,” tulis pemilik akun Shyclops music.
“We enjoy. Selalu kece nih, Joko in Berlin! Cheers!,” komentar Aenje Music.
“Semoga bisa jadi penyanyi internasional dan selalu sehat agar bisa tetap berkarya,” tulis Adhadian Pandu.