Cegah Masalah Kesehatan Serius, Merck dan RSCM Gelar Skrining Tiroid Gratis

Selasa, 03 Oktober 2023 - 20:02 WIB
loading...
Cegah Masalah Kesehatan Serius, Merck dan RSCM Gelar Skrining Tiroid Gratis
PT Merck Tbk bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo menggelar skrining gangguan tiroid gratis di RSCM Kencana, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Penanganan terhadap gangguan tiroid di Indonesia masih sangat rendah, bahkan sering terabaikan. Berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang.

Namun, dari jumlah tersebut, tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9%. Hal ini tidak lepas dari tingkat kesadaran masyarakat terhadap masalah tiroid.

Untuk meningkatkan kesadaran terhadap gangguan tiroid, PT Merck Tbk bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan InaTA cabang Jakarta menggelar talk show Kenali Tiroid Anda (KITA) dan skrining gangguan tiroid gratis di RSCM Kencana, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program RAISE Tiroid ini dilakukan untuk mensosialisasikan gangguan tiroid, terutama untuk populasi dewasa berisiko tinggi.

Head of China & International Healthcare, Merck KGaA, Hong Chow mengatakan, pihaknya menyadari bahwa tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap gangguan tiroid, bahkan di kalangan dokter.

Sebab, lanjut dia, kondisi gangguan tiroid memiliki gejala yang bervariasi dan sering disalahtafsirkan sebagai penyakit lain.

Untuk itu, sebagai mitra bagi tenaga kesehatan, pihaknya telah menjalankan Program RAISE Tiroid dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap penyakit ini selama beberapa tahun terakhir.

"Hal ini penting dilakukan karena melihat adanya kebutuhan edukasi dan peningkatan kapabilitas dokter sebagai lini terdepan yang memberikan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat," kata Hong Chow.

Program RAISE Tiroid, lanjut dia, menargetkan dapat menjangkau sekitar 52.000 tenaga kesehatan serta menyelenggarakan skrining pada 3 juta populasi dewasa berisiko tinggi di 7.000 fasilitas kesehatan.

"Skrining yang dilakukan, termasuk pemberian tes TSH gratis yang merupakan bagian dari program donasi Merck kepada IDI sebagai pelaksana testing," ujarnya.

Pada 2023 terapi penanganan hipotiroid dapat meningkat menjadi 11% dari sebelumnya 1,9% pada 2022 dan hipertiroid menjadi 15% dari sebelumnya 6,2% pada tahun 2022.

"Dalam 3 bulan pertama pelaksanaannya yang dimulai sejak Mei 2023, program RAISE tiroid telah melatih lebih dari 2.600 praktisi kesehatan," imbuhnya.

Program ini, tambah Hong Chow, telah menyediakan pemeriksaan gangguan tiroid untuk lebih dari 19.200 pasien di 59 kota, 12 provinsi, menggunakan indeks Wayne untuk hipertiroid dan indeks Billewicz untuk hipotiroid.

Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ir. Renan Sukmawan menyambut positif kolaborasi dengan Merck dalam menyelenggarakan skrining tiroid gratis.

“Skrining gratis yang kami lakukan bersama Merck ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui seseorang memiliki risiko gangguan tiroid," tandasnya.

Hal tersebut, kata Renan Sukmawan, penting dilakukan, karena jika memiliki risiko gangguan tiroid, maka harus segera mendapatkan perawatan yang tepat agar tidak berdampak serius terhadap kesehatan.

Untuk itu, guna menyediakan akses bagi masyarakat atau pasien dengan gangguan tiroid, RSCM Kencana juga telah memiliki Cluster Tiroid Terpadu.

"Di mana di dalamnya terdapat fasilitas dan peralatan yang lengkap, serta didukung oleh dokter dari berbagai multidisiplin yang berkolaborasi untuk dapat menangani pasien dengan gangguan tiroid,” jelasnya.

Ketua Indonesian Thyroid Association Cabang Jakarta Raya (InaTA Jaya), dr. Dicky L. Tahapary menekankan pentingnya kolaborasi berbagai sektor dalam upaya bersama mengatasi tantangan skrining (deteksi dini) dan pengelolaan gangguan tiroid di Indonesia.

"Kami pun di InaTA secara berkelanjutan terus mengimbau masyarakat untuk mewaspadai risiko gangguan tiroid dan tidak perlu takut untuk melakukan skrining, terutama pada populasi dewasa berisiko tinggi," bebernya.

Sebab, jika tidak didiagnosis dan ditangani sejak dini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, bahkan bisa menyebabkan gangguan tiroid dan kesehatan ke anak.

"Oleh karena itu, melalui inisiatif talk show “Kenali Tiroid Anda (KITA)” dan skrining tiroid gratis yang diselenggarakan oleh Merck dan RSCM ini, diharapkan semakin banyak masyarakat umum yang teredukasi dan memiliki kepedulian terhadap gangguan tiroid," tutupnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)