KJRI Cape Town Pertemukan Pelaku Industri Film Cape Town dengan Mitra Indonesia, Langkah Konkrit Kerjasama Perfilman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Afrika Selatan dan Indonesia terus merintis kerjasama industri perfilman .Konjen RI Cape Town Tudiono didampingi oleh Koordinator Fungsi Pensosbud dan Koordinator Fungsi Konsulertelah melakukan pertemuan lanjutan dengan CEO CTFS pada tanggal 3 Oktober di KJRI dan menyelenggarakan pertemuan secara virtual CTFS dengan Universitas AMIKOM dan Mataram Surya Visi Studio (MSVS)
Dari Afsel hadir Chief of Executive Officer (CEO) CTFS Mogamat Makkie Slamong dan Mr. Rafiq Samsodien produser yang pernah menjadi nominee Oscar Academy Award.Dari Indonesia hadir Prof. Dr. M. Suyanto, MM Rektor Universitas AMIKOM, Hery Soelistio (CEO MSV Studio, Agus Purwanto Kaprodi Teknologi Informasi, Universitas AMIKOM, Agung Wijanarko Direktur Marketing MSV Studio, Adi Djayusman Direktur Produksi 2d & 3D Animasi dan I Gede Eka Susanto Head of Bussines Development Universitas AMIKOM.
CTFS merupakan salah satu dari top ten kompleks studio terbaik di dunia. CTFS telah memproduksi lebih dari 150 film, di antaranya adalah film terkenal seperti Dredd, Chronicle, Labyrinth, Tomb Raider, Monster Hunter, Deep Blue Sea 2 & 3, Mad Max Fury: Road, termasuk 99% dari pembuatan film One Piece dilakukan di CTFS.
Pada pertemuan itu Tudiono menyampaikan pentingnya mengeksplor bidang-bidang kerja sama yang konkrit dan feasible untuk dapat dilaksanakan dalam jangka pendek. Selanjutnya kerjasama dapat diperluas untuk jangka menengah dan panjang.
Konjen RI menyampaikan kerjasama konkrit industri perfilman ini dapat menjadi deliverables penting peringatan 30 tahun hubungan bilateral Indonesia - Afsel pada 2024. Salah satunya adalah kerjasama penyelenggaraan festival film Indonesia di Cape Town yang akan menjadi tema Pasar Rakyat tahun depan.CEO CTFS mengharapkan kedua negara lebih mengedepankan similarities untuk dikerjasamakan, diantaranya memanfaatkan ikatan historis dan budaya.
Sejumlah ulama besar Indonesia seperti Syeikh Yusuf Al Macassari dan Tuan Guru dari Indonesia yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Cape Town sekitar abad 16 dan 17 merupakan tokoh sejarah yang sangat dihormati oleh warga Afsel Cape Malay yang jumlahnya mencapai lebih dari 300.000 orang.Saat ini sebagian masyarakat Afrika Selatan tengah dalam proses mencari jati diri (in search of identity) dan hal ini menjadi peluang baik untuk kerjasama industri perfilman.
Rektor Universitas AMIKOM, CEO MSV Studio dan Delegasi RI menyambut baik rintisan kerjasama yang dimulai dari hal yang paling konkrit dan feasible.Pada pertemuan tersebut dipresentasikan sejumlah film animasi produksi MSV Studio. Salah satunya film yang berjudul Battle of Surabaya yang berhasil memperoleh lebih dari 14 penghargaan internasional.
Baca Juga : 15 Film Indonesia Bersaing di Busan International Film Festival 2023, Ini Daftarnya
Rektor AMIKOM juga menyampaikan beberapa film animasi lain yang merupakan hasil kerja sama dengan studio di Hollywood antara lain Golden Snail, Kemala Hayati, dan Legend of Toba.Menanggapi gagasan Konjen RI mengenai festival film, Prof. Suryanto menyanggupi untuk mengirimkan tiga film animasi produksi MSV Studio untuk berpartisipasi yaitu film Battle of Surabaya, Kinah & Redjo, dan Ajisaka.
Sebagai hasil pertemuan, kedua pihak sepakat untuk memulai kerjasama di bidang penyelenggaraan festival film Indonesia tahun 2024, kerjasama pendidikan perfilman dalam bentuk pertukaran siswa dan pengajar, program magang ke perusahaan perfilman dan saling kunjung pelaku industri perfilman.
Lihat Juga: Bajak Konten Video Streaming, Admin Raja Film Ditangkap dan Ditetapkan sebagai Tersangka
Dari Afsel hadir Chief of Executive Officer (CEO) CTFS Mogamat Makkie Slamong dan Mr. Rafiq Samsodien produser yang pernah menjadi nominee Oscar Academy Award.Dari Indonesia hadir Prof. Dr. M. Suyanto, MM Rektor Universitas AMIKOM, Hery Soelistio (CEO MSV Studio, Agus Purwanto Kaprodi Teknologi Informasi, Universitas AMIKOM, Agung Wijanarko Direktur Marketing MSV Studio, Adi Djayusman Direktur Produksi 2d & 3D Animasi dan I Gede Eka Susanto Head of Bussines Development Universitas AMIKOM.
CTFS merupakan salah satu dari top ten kompleks studio terbaik di dunia. CTFS telah memproduksi lebih dari 150 film, di antaranya adalah film terkenal seperti Dredd, Chronicle, Labyrinth, Tomb Raider, Monster Hunter, Deep Blue Sea 2 & 3, Mad Max Fury: Road, termasuk 99% dari pembuatan film One Piece dilakukan di CTFS.
Baca Juga
Pada pertemuan itu Tudiono menyampaikan pentingnya mengeksplor bidang-bidang kerja sama yang konkrit dan feasible untuk dapat dilaksanakan dalam jangka pendek. Selanjutnya kerjasama dapat diperluas untuk jangka menengah dan panjang.
Konjen RI menyampaikan kerjasama konkrit industri perfilman ini dapat menjadi deliverables penting peringatan 30 tahun hubungan bilateral Indonesia - Afsel pada 2024. Salah satunya adalah kerjasama penyelenggaraan festival film Indonesia di Cape Town yang akan menjadi tema Pasar Rakyat tahun depan.CEO CTFS mengharapkan kedua negara lebih mengedepankan similarities untuk dikerjasamakan, diantaranya memanfaatkan ikatan historis dan budaya.
Sejumlah ulama besar Indonesia seperti Syeikh Yusuf Al Macassari dan Tuan Guru dari Indonesia yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Cape Town sekitar abad 16 dan 17 merupakan tokoh sejarah yang sangat dihormati oleh warga Afsel Cape Malay yang jumlahnya mencapai lebih dari 300.000 orang.Saat ini sebagian masyarakat Afrika Selatan tengah dalam proses mencari jati diri (in search of identity) dan hal ini menjadi peluang baik untuk kerjasama industri perfilman.
Rektor Universitas AMIKOM, CEO MSV Studio dan Delegasi RI menyambut baik rintisan kerjasama yang dimulai dari hal yang paling konkrit dan feasible.Pada pertemuan tersebut dipresentasikan sejumlah film animasi produksi MSV Studio. Salah satunya film yang berjudul Battle of Surabaya yang berhasil memperoleh lebih dari 14 penghargaan internasional.
Baca Juga : 15 Film Indonesia Bersaing di Busan International Film Festival 2023, Ini Daftarnya
Rektor AMIKOM juga menyampaikan beberapa film animasi lain yang merupakan hasil kerja sama dengan studio di Hollywood antara lain Golden Snail, Kemala Hayati, dan Legend of Toba.Menanggapi gagasan Konjen RI mengenai festival film, Prof. Suryanto menyanggupi untuk mengirimkan tiga film animasi produksi MSV Studio untuk berpartisipasi yaitu film Battle of Surabaya, Kinah & Redjo, dan Ajisaka.
Sebagai hasil pertemuan, kedua pihak sepakat untuk memulai kerjasama di bidang penyelenggaraan festival film Indonesia tahun 2024, kerjasama pendidikan perfilman dalam bentuk pertukaran siswa dan pengajar, program magang ke perusahaan perfilman dan saling kunjung pelaku industri perfilman.
Lihat Juga: Bajak Konten Video Streaming, Admin Raja Film Ditangkap dan Ditetapkan sebagai Tersangka
(wur)