Edukasi Pasien yang Ingin Turunkan Berat Badan melalui Obesity Center
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memiliki berat badan ideal menjadi impian mereka yang mengalami obesitas. Beragam upaya dilakukan demi mengembalikan kondisi tubuh ke berat badan ideal, termasuk dengan operasi.
Melalui Radjak Hospital Salemba Obesity Center, pasien dengan masalah berat badan berlebih bisa mendapatkan penanganan secara komprehensif dan intensif, mulai dari perencanaan diet, tindakan bedah bariatrik jika diperlukan, sampai pada perawatan pasca operasi secara lengkap.
Spesialis Bedah Digestif Radjak Hospital Salemba dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B., K.B.D., M.A.R.S. mengatakan, berat badan berlebih terjadi karena beberapa hal. Antara lain, makanan yang dikonsumsi melebihi kebutuhan asupan harian, atau kurang berolahraga sehingga kalori yang sudah terlanjur masuk tidak bisa digunakan untuk aktivitas sehingga menjadi tumpukan lemak.
“Penyebab lain biasanya ada penyakit tertentu, ada hal lain sehingga pasien tidak bisa beraktivitas karena penyakit tertentu, seperti stroke yang menyebabkan kurang aktivitas, atau pasien menggunakan obat-obatan,” terang dr. Ponco.
“Kebanyakan pasien itu sebenarnya lapar mata, bukan perutnya lapar. Begitu melihat makanan, ingin makan, itu yang disebut lapar mata. Sebenarnya banyak faktor psikologis yang perlu diperhatikan untuk pasien obesity ini,” tambahnya.
Di Radjak Hospital Salemba, pasien obesitas selalu diberikan edukasi agar termotivasi untuk melakukan perubahan pola hidup.
“Siapa tahu pasien itu dengan melakukan perubahan pola hidup, dari dietnya diperhatikan, mungkin bisa turun. Tetapi biasanya sekaligus perubahan pola hidup itu untuk persiapan operasi. Dalam arti sebelum operasi pasien diedukasi untuk melakukan diet selama 2-3 minggu, tergantung berat badan kelebihannya berapa,” terang dr. Ponco.
Operasi yang bisa dilakukan adalah memperkecil volume liver. Selain diet dalam program fatty liver, juga ada pemeriksaan-pemeriksaan lain, seperti laboratorium, jantung, toleransi dari spesialis terkait jantung, paru, anastesi dan lainnya.
“Kita akan konsultasikan dulu sebelum operasi, agar mengetahui fisik pasien yang akan menjalani operasi fisiknya sudah optimal untuk dilakukan tindakan operasi. Karena, dengan mempersiapkan dengan maksimal akan menghasilkan operasi yang baik, yang mana semua operasi mengandung risiko. Risiko di sini yang kita khawatirkan seperti memotong lambung itu bisa pendarahan, bisa juga bocor lambung, yang mana jka terjadi kebocoran akan terjadi infeksi di rongga perut. Hal ini harus dihindari dengan persiapan yang baik tadi,” paparnya.
Dalam upaya melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenyataannya, sebagian orang telah berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, namun tidak kunjung memberikan hasil yang signifikan. Operasi bariatrik adalah prosedur pembedahan yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan untuk mengurangi jumlah kalori yang tubuh serap.
Hal ini dapat mendorong penurunan berat badan yang signifikan serta membantu memperbaiki berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Diperlukan pula komitmen untuk menjalani prosedur bedah ini. Karena operasi bariatrik adalah program multidisiplin untuk menurunkan berat badan, sehingga pola makan sehat, olahraga, dan perawatan masalah kesehatan tetap perlu diterapkan.
Terdapat beberapa jenis operasi untuk menurunkan berat badan. Namun beberapa yang paling umum adalah sebagai berikut:
Gastric Band: sebuah pita dipasang di sekeliling perut, sehingga tidak perlu makan terlalu banyak untuk merasa kenyang.
Gastric Bypass: bagian atas lambung menyatu dengan usus kecil, sehingga merasa lebih cepat kenyang dan tidak menyerap banyak kalori dari makanan.
Sleeve Gastrectomy: mengecilkan volume lambung, sehingga lambung seperti berbentuk lengan panjang pada baju (sleeve). Metode ini membuat asupan makanan yang bisa masuk menjadi lebih sedikit serta menjadi mudah kenyang.
Semua tipe operasi tersebut dapat mendorong penurunan berat badan signifikan dalam waktu relatif singkat, namun tetap harus ditunjang dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Radjak Hospital Salemba dengan salah satu layanan bariatrik dapat memberikan harapan baru dan perubahan positif dalam hidup seseorang. Keputusan untuk menjalani prosedur ini harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang risiko dan manfaatnya, serta dengan dukungan yang kuat dari tim medis dan keluarga.
Lihat Juga: Viral! Youtuber Mukbang Sukses Turunkan Berat Badan hingga 113 Kg, Beri Kejutan pada Penontonnya
Melalui Radjak Hospital Salemba Obesity Center, pasien dengan masalah berat badan berlebih bisa mendapatkan penanganan secara komprehensif dan intensif, mulai dari perencanaan diet, tindakan bedah bariatrik jika diperlukan, sampai pada perawatan pasca operasi secara lengkap.
Spesialis Bedah Digestif Radjak Hospital Salemba dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B., K.B.D., M.A.R.S. mengatakan, berat badan berlebih terjadi karena beberapa hal. Antara lain, makanan yang dikonsumsi melebihi kebutuhan asupan harian, atau kurang berolahraga sehingga kalori yang sudah terlanjur masuk tidak bisa digunakan untuk aktivitas sehingga menjadi tumpukan lemak.
“Penyebab lain biasanya ada penyakit tertentu, ada hal lain sehingga pasien tidak bisa beraktivitas karena penyakit tertentu, seperti stroke yang menyebabkan kurang aktivitas, atau pasien menggunakan obat-obatan,” terang dr. Ponco.
“Kebanyakan pasien itu sebenarnya lapar mata, bukan perutnya lapar. Begitu melihat makanan, ingin makan, itu yang disebut lapar mata. Sebenarnya banyak faktor psikologis yang perlu diperhatikan untuk pasien obesity ini,” tambahnya.
Di Radjak Hospital Salemba, pasien obesitas selalu diberikan edukasi agar termotivasi untuk melakukan perubahan pola hidup.
“Siapa tahu pasien itu dengan melakukan perubahan pola hidup, dari dietnya diperhatikan, mungkin bisa turun. Tetapi biasanya sekaligus perubahan pola hidup itu untuk persiapan operasi. Dalam arti sebelum operasi pasien diedukasi untuk melakukan diet selama 2-3 minggu, tergantung berat badan kelebihannya berapa,” terang dr. Ponco.
Operasi yang bisa dilakukan adalah memperkecil volume liver. Selain diet dalam program fatty liver, juga ada pemeriksaan-pemeriksaan lain, seperti laboratorium, jantung, toleransi dari spesialis terkait jantung, paru, anastesi dan lainnya.
“Kita akan konsultasikan dulu sebelum operasi, agar mengetahui fisik pasien yang akan menjalani operasi fisiknya sudah optimal untuk dilakukan tindakan operasi. Karena, dengan mempersiapkan dengan maksimal akan menghasilkan operasi yang baik, yang mana semua operasi mengandung risiko. Risiko di sini yang kita khawatirkan seperti memotong lambung itu bisa pendarahan, bisa juga bocor lambung, yang mana jka terjadi kebocoran akan terjadi infeksi di rongga perut. Hal ini harus dihindari dengan persiapan yang baik tadi,” paparnya.
Dalam upaya melawan obesitas, operasi bariatrik hadir sebagai solusi yang patut dipertimbangkan. Karena pada kenyataannya, sebagian orang telah berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, namun tidak kunjung memberikan hasil yang signifikan. Operasi bariatrik adalah prosedur pembedahan yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan untuk mengurangi jumlah kalori yang tubuh serap.
Hal ini dapat mendorong penurunan berat badan yang signifikan serta membantu memperbaiki berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Diperlukan pula komitmen untuk menjalani prosedur bedah ini. Karena operasi bariatrik adalah program multidisiplin untuk menurunkan berat badan, sehingga pola makan sehat, olahraga, dan perawatan masalah kesehatan tetap perlu diterapkan.
Terdapat beberapa jenis operasi untuk menurunkan berat badan. Namun beberapa yang paling umum adalah sebagai berikut:
Gastric Band: sebuah pita dipasang di sekeliling perut, sehingga tidak perlu makan terlalu banyak untuk merasa kenyang.
Gastric Bypass: bagian atas lambung menyatu dengan usus kecil, sehingga merasa lebih cepat kenyang dan tidak menyerap banyak kalori dari makanan.
Sleeve Gastrectomy: mengecilkan volume lambung, sehingga lambung seperti berbentuk lengan panjang pada baju (sleeve). Metode ini membuat asupan makanan yang bisa masuk menjadi lebih sedikit serta menjadi mudah kenyang.
Semua tipe operasi tersebut dapat mendorong penurunan berat badan signifikan dalam waktu relatif singkat, namun tetap harus ditunjang dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Radjak Hospital Salemba dengan salah satu layanan bariatrik dapat memberikan harapan baru dan perubahan positif dalam hidup seseorang. Keputusan untuk menjalani prosedur ini harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang risiko dan manfaatnya, serta dengan dukungan yang kuat dari tim medis dan keluarga.
Lihat Juga: Viral! Youtuber Mukbang Sukses Turunkan Berat Badan hingga 113 Kg, Beri Kejutan pada Penontonnya
(tsa)