Dikira Kena Flu, Wanita Ini Idap Penyakit Misterius yang Bikin Wajahnya Lumpuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang wanita mengira dirinya terkena flu dilarikan ke rumah sakit setelah bangun tidur dan menemukan separuh wajahnya menjadi lumpuh di malam hari. Perempuan bernama Caoimhe Reddy ini awalnya merasakan sakit kepala ringan pada 19 Agutus 2023.
Di pagi hari, wanita 26 tahun ini mengira pipinya mati rasa karena tidur sampai tidak bisa minum kopi. Tapi, ketika melihat ke cermin, dia menyadari bagian kiri wajahnya lumpuh sehingga menelepon bantuan medis.
"Saya pergi meminumnya (minum kopi) dan semuanya keluar dari mulut saya. Saya melihat ke cermin dan mendapati wajah saya lumpuh. Namun tidak ada mati rasa, tidak ada kesemutan, rasanya sama seperti malam sebelumnya," kata Reddy dilansir dari Express, Jumat (13/10/2023).
Petugas kesehatan memberi tahu Reddy yang tinggal di London, mungkin terkena stroke dan mereka mengirimkan ambulans untuknya. “Saya benar-benar merasakan jiwa saya meninggalkan tubuh saya. Saya tidak menyadari bahwa itu bisa terjadi. Saya baru berusia 26 tahun dan saya sehat," jelasnya.
Foto/Express
Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Teh Cengkih dan Cara Membuatnya
Foto/Express
“Sambil menunggu ambulans, saya duduk di tempat tidur dan sedikit menangis. Tapi saya juga berpikir, jika saya terkena stroke, saya hanya perlu ke rumah sakit dan menanganinya," tambahnya.
Reddy dilarikan ke Rumah Sakit Charing Cross dan petugas kesehatan tidak dapat mengetahui apakah dia menderita stroke, cedera otak traumatis (TBI) atau infeksi.
"Mereka dapat memastikan saya tidak terkena stroke melalui MRI dan tes neurologis. Tetapi kemudian mereka mengatakan bahwa mereka tidak begitu yakin dengan apa yang terjadi dan mengirim saya pulang dengan tablet steroid," ujarnya.
“Tetapi mereka tetap membutuhkan saya untuk datang kembali untuk tes lebih lanjut. Saya kembali enam kali dalam tujuh minggu," sambungnya.
Di sisi lain, dokter mengira apa yang dialami Reddy mungkin kelumpuhan yang berhubungan dengan beberapa jenis infeksi, meski pemeriksaan darahnya tidak menunjukkan kondisi apapun. Dia kemudian diberitahu oleh dokter bahwa saraf wajahnya mungkin meradang.
Namun, tujuh minggu kemudian, kondisinya belum juga membaik meski sudah mengonsumsi obat antibiotik, antivirus, dan steroid. Akibat kondisi ini, Reddy mengaku kehilangan indera perasanya karena separuh lidahnya lumpuh.
“Saya mencoba memenangkan pertarungan mental dengan diri saya sendiri mengenai makan dan minum di depan umum. Ini bukan proses yang elegan, saya tidak bisa menutup mulut," ungkapnya.
“Hal ini bahkan mempengaruhi separuh lidah saya karena separuh lidah saya lumpuh, saya juga kehilangan separuh fungsi indera perasa saya," pungkasnya.
Di pagi hari, wanita 26 tahun ini mengira pipinya mati rasa karena tidur sampai tidak bisa minum kopi. Tapi, ketika melihat ke cermin, dia menyadari bagian kiri wajahnya lumpuh sehingga menelepon bantuan medis.
"Saya pergi meminumnya (minum kopi) dan semuanya keluar dari mulut saya. Saya melihat ke cermin dan mendapati wajah saya lumpuh. Namun tidak ada mati rasa, tidak ada kesemutan, rasanya sama seperti malam sebelumnya," kata Reddy dilansir dari Express, Jumat (13/10/2023).
Petugas kesehatan memberi tahu Reddy yang tinggal di London, mungkin terkena stroke dan mereka mengirimkan ambulans untuknya. “Saya benar-benar merasakan jiwa saya meninggalkan tubuh saya. Saya tidak menyadari bahwa itu bisa terjadi. Saya baru berusia 26 tahun dan saya sehat," jelasnya.
Foto/Express
Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Teh Cengkih dan Cara Membuatnya
Foto/Express
“Sambil menunggu ambulans, saya duduk di tempat tidur dan sedikit menangis. Tapi saya juga berpikir, jika saya terkena stroke, saya hanya perlu ke rumah sakit dan menanganinya," tambahnya.
Reddy dilarikan ke Rumah Sakit Charing Cross dan petugas kesehatan tidak dapat mengetahui apakah dia menderita stroke, cedera otak traumatis (TBI) atau infeksi.
"Mereka dapat memastikan saya tidak terkena stroke melalui MRI dan tes neurologis. Tetapi kemudian mereka mengatakan bahwa mereka tidak begitu yakin dengan apa yang terjadi dan mengirim saya pulang dengan tablet steroid," ujarnya.
“Tetapi mereka tetap membutuhkan saya untuk datang kembali untuk tes lebih lanjut. Saya kembali enam kali dalam tujuh minggu," sambungnya.
Di sisi lain, dokter mengira apa yang dialami Reddy mungkin kelumpuhan yang berhubungan dengan beberapa jenis infeksi, meski pemeriksaan darahnya tidak menunjukkan kondisi apapun. Dia kemudian diberitahu oleh dokter bahwa saraf wajahnya mungkin meradang.
Namun, tujuh minggu kemudian, kondisinya belum juga membaik meski sudah mengonsumsi obat antibiotik, antivirus, dan steroid. Akibat kondisi ini, Reddy mengaku kehilangan indera perasanya karena separuh lidahnya lumpuh.
“Saya mencoba memenangkan pertarungan mental dengan diri saya sendiri mengenai makan dan minum di depan umum. Ini bukan proses yang elegan, saya tidak bisa menutup mulut," ungkapnya.
“Hal ini bahkan mempengaruhi separuh lidah saya karena separuh lidah saya lumpuh, saya juga kehilangan separuh fungsi indera perasa saya," pungkasnya.
(dra)