Telinga Anda Serasa Kemasukan Air? Waspadai Gejala Awal Kanker Nasofaring
loading...
A
A
A
SURABAYA - Anda pernah mengalami telinga brebek-brebek seperti penuh air? Berhati-hatilah, bisa jadi yang Anda alami itu adalah gejala awal kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring (KNF).
Telinga brebek-brebek itu biasanya muncul satu atau dua bulan setelah kanker muncul. Dengan tanda ini, seseorang disarankan segera ke dokter spesialis telinga hidung tenggorokan untuk mendiagnosa penyakitnya.
"Kanker nasofaring muncul di organ nasofaring yang letaknya di hidung bagian belakang. Itu dekat dengan telinga sehingga gejalanya ke telinga," kata Prof Dr dr Achmad Chusnu Romdhoni, SpTHTBKL, Subsp Onk (K) FICS dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar Universitas Airlangga (Unair) pada Rabu (18/10/2023).
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu menambahkan, tanda lain adalah hidung sering mimisan saat usia di atas 40 tahun. Darah yang keluar dari hidup, kata Prof Romdhoni, bukan dalam jumlah yang banyak namun sedikit demi sedikit.
"Nah kalau tidak diperiksakan maka di bulan keenam atau ketujuh akan muncul benjolan di leher bagian belakang dekat telinga. Benjolan ini awalnya bisa di sebelah kanan, terus ke kiri dan tambah membesar. Jika sudah muncul benjolan maka sudah stadium lanjut," jelasnya.
Prof Romdhoni menerangkan, jika pasien mengalami tanda di telinga dan di hidung serta memiliki riwayat merokok atau sering mengonsumsi makanan yang diasinkan, maka harus berobat ke spesialis THT. Karena kemungkinan besar itu adalah gejala kanker nasofaring.
"Lebih baik diperiksakan namun tidak ketemu kankernya daripada tidak diperiksakan tapi ada kankernya," ungkapnya.
Biasanya pemeriksaan yang dilakukan itu dengan biopsi. Ini untuk mengetahui jenis kankernya. Jika sudah positif kanker nasofaring, maka dokter akan menyarankan untuk radiasi dan kemoterapi.
Dikatakan Prof Romdhoni, kanker ini tidak bisa dioperasi. Jika dioperasi tidak maksimal membersihkan kankernya. Bila kanker yang dioperasi itu tidak bersih, maka kekambuhan akan mudah dan cepat sekali terjadi. "Kalau datang di stadium awal maka pengobatan cukup dengan radiasi," ungkapnya.
Jika datang di stadium awal, maka angka kemungkinan hidup di lima tahun pertama bisa mencapai 90 persen. Tapi kalau sudah stadium lanjut hanya 25 persen.
Telinga brebek-brebek itu biasanya muncul satu atau dua bulan setelah kanker muncul. Dengan tanda ini, seseorang disarankan segera ke dokter spesialis telinga hidung tenggorokan untuk mendiagnosa penyakitnya.
"Kanker nasofaring muncul di organ nasofaring yang letaknya di hidung bagian belakang. Itu dekat dengan telinga sehingga gejalanya ke telinga," kata Prof Dr dr Achmad Chusnu Romdhoni, SpTHTBKL, Subsp Onk (K) FICS dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar Universitas Airlangga (Unair) pada Rabu (18/10/2023).
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu menambahkan, tanda lain adalah hidung sering mimisan saat usia di atas 40 tahun. Darah yang keluar dari hidup, kata Prof Romdhoni, bukan dalam jumlah yang banyak namun sedikit demi sedikit.
"Nah kalau tidak diperiksakan maka di bulan keenam atau ketujuh akan muncul benjolan di leher bagian belakang dekat telinga. Benjolan ini awalnya bisa di sebelah kanan, terus ke kiri dan tambah membesar. Jika sudah muncul benjolan maka sudah stadium lanjut," jelasnya.
Prof Romdhoni menerangkan, jika pasien mengalami tanda di telinga dan di hidung serta memiliki riwayat merokok atau sering mengonsumsi makanan yang diasinkan, maka harus berobat ke spesialis THT. Karena kemungkinan besar itu adalah gejala kanker nasofaring.
"Lebih baik diperiksakan namun tidak ketemu kankernya daripada tidak diperiksakan tapi ada kankernya," ungkapnya.
Biasanya pemeriksaan yang dilakukan itu dengan biopsi. Ini untuk mengetahui jenis kankernya. Jika sudah positif kanker nasofaring, maka dokter akan menyarankan untuk radiasi dan kemoterapi.
Dikatakan Prof Romdhoni, kanker ini tidak bisa dioperasi. Jika dioperasi tidak maksimal membersihkan kankernya. Bila kanker yang dioperasi itu tidak bersih, maka kekambuhan akan mudah dan cepat sekali terjadi. "Kalau datang di stadium awal maka pengobatan cukup dengan radiasi," ungkapnya.
Jika datang di stadium awal, maka angka kemungkinan hidup di lima tahun pertama bisa mencapai 90 persen. Tapi kalau sudah stadium lanjut hanya 25 persen.