Film Budi Pekerti Jadi Inspirasi, Memotret Fenomena Kekinian
loading...
A
A
A
JAKARTA – Film Budi Pekerti meraih banyak penghargaan lantaran dinilai mampu memotret fenomena kekiniaan dan memberi inspirasi tentang peran keluarga sebagai supporting system seorang individu, baik di lingkungan pekerjaan maupun sebagai warga negara.
“Saya senang sekali bisa menikmati film berkualitas yang bisa memotret fenomena kekinian dan memberikan banyak inspirasi bagi kehidupan kita sehari-hari. Selamat kepada sutradara Wregas Bhanuteja bisa menghadirkan karya yang menghibur sekaligus menginsipirasi kita semua,” ujar Rustini Muhaimin usai nonton bareng Primere Film Budi Pekerti di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Rustni Muhaimin yang didampingi anaknya, Fira dan Rara ini mengaku mengajak dua anaknya untuk menonton film Budi Pekerti. Menurutnya kaum muda yang saat ini akrab dengan media sosial sebagai sarana ekspresi diri perlu menonton film Budi Pekerti.
Dalam film yang meraih 17 nominasi Piala Citra tersebut digambarkan betapa besar pengaruh medsos bagi nama baik seseorang. “Media sosial memang tidak bisa dihindari, namun akan sangat baik jika kita saring sebelum sharring berbagai informasi yang ingin kita posting karena pengaruhnya sangat besar,” kata Mbak Roes, sapaan akrabnya.
Mbak Roes menilai film yang dibintangi aktor dan aktris terkemuka seperti Syah Ine Febriyanti serta Dwi Sasongko tersebut juga menyampaikan peran penting keluarga saat salah satu anggotanya mengalami ancaman mental health. Di saat semua kolega kerja, teman, hingga tetangga menjauh, maka keluarga menjadi satu-satunya tempat bergantung.
“Di tengah besarnya tekanan hidup yang saat ini kita rasakan sehari-hari, keluarga menjadi tempat kita untuk sekadar berkeluh kesah. Maka anggota keluarga harus saling asah, asih, dan asuh,” katanya.
Untuk diketahui Film Budi Pekerti menceritakan kisah tentang Bu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial.
Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mengalami perundungan. Kesalahannya dicari-cari hingga terancam kehilangan pekerjaan.
“Saya senang sekali bisa menikmati film berkualitas yang bisa memotret fenomena kekinian dan memberikan banyak inspirasi bagi kehidupan kita sehari-hari. Selamat kepada sutradara Wregas Bhanuteja bisa menghadirkan karya yang menghibur sekaligus menginsipirasi kita semua,” ujar Rustini Muhaimin usai nonton bareng Primere Film Budi Pekerti di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Rustni Muhaimin yang didampingi anaknya, Fira dan Rara ini mengaku mengajak dua anaknya untuk menonton film Budi Pekerti. Menurutnya kaum muda yang saat ini akrab dengan media sosial sebagai sarana ekspresi diri perlu menonton film Budi Pekerti.
Dalam film yang meraih 17 nominasi Piala Citra tersebut digambarkan betapa besar pengaruh medsos bagi nama baik seseorang. “Media sosial memang tidak bisa dihindari, namun akan sangat baik jika kita saring sebelum sharring berbagai informasi yang ingin kita posting karena pengaruhnya sangat besar,” kata Mbak Roes, sapaan akrabnya.
Mbak Roes menilai film yang dibintangi aktor dan aktris terkemuka seperti Syah Ine Febriyanti serta Dwi Sasongko tersebut juga menyampaikan peran penting keluarga saat salah satu anggotanya mengalami ancaman mental health. Di saat semua kolega kerja, teman, hingga tetangga menjauh, maka keluarga menjadi satu-satunya tempat bergantung.
“Di tengah besarnya tekanan hidup yang saat ini kita rasakan sehari-hari, keluarga menjadi tempat kita untuk sekadar berkeluh kesah. Maka anggota keluarga harus saling asah, asih, dan asuh,” katanya.
Untuk diketahui Film Budi Pekerti menceritakan kisah tentang Bu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial.
Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mengalami perundungan. Kesalahannya dicari-cari hingga terancam kehilangan pekerjaan.
(tdy)