Srimulat: Hidup Memang Komedi Jadi Film Biopik Pertama Morgan Oey, Dalami Karakter Paul Polii

JAKARTA - Morgan Oey menjadi salah satu aktor yang terlibat dalam film terbaru MNC Pictures 'Srimulat: Hidup Memang Komedi'. Berperan sebagai Paul Polii, Morgan Oey mengaku sempat kesulitan untuk mendalami karakter lantaran minimnya sumber dalam bentuk audio maupun visual tayangan grup lawal Srimulat saat tampil.

"Sebenarnya kalau untuk audio itu memang gak ada, yang ada paling visual tapi itu pun buram. Gua cari di google pun gak ada, buram,"ujar Morgan Oey di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).



Morgan pun berusaha memperbanyak diskusi dengan sutradara Fajar Nugros dan pelatih akting Rukman Rosadi untuk memberikan gambaran karakter Paul ingin dibentuk seperti apa sosoknya dalam film ini.

Morgan juga sangat merasa terbantu saat diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan tiga anggota Srimulat, Tessy, Nunung dan Tarsan untuk mendapat informasi mengenai soal sosok Paul serta tentunya seluk-beluk Srimulat itu sendiri. Ini menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.

"Jadi memang sourcenya sedikit banget, pada saat ngobrol sama mas Nugros, mas Rosa akting coach, apalagi ada kesempatan satu hari bertemu mba Nunung, pakde Tarsan, pakde Tessy, itu bener-bener nanya sampai gue rekam karna memang disaat itu lah gua mencari informasi sebanyak itu, karna memang filenya dikit sekali,"sambungnya.

Pasalnya, film ini menjadi film biopik perdananya sehingga timbul sedikit perasaan takut tidak dapat menghidupkan karakter Paul dengan baik. Beruntung, Morgan dipertemukan dengan jajaran cast yang saling bahu-membahu menjadikan grup ini begitu solid dan dapat merepresentasikan Srimulat dengan sebaik mungkin.

"Maksudnya ini film biopik pertama gua jadi kalau misalnya dibilang takut salah atau tidak sesuai tapi karna kesolidan kami sebagai satu tim jadi ya sudah terbayarkan," jelasnya.



Morgan pun merasa terinspirasi oleh grup Srimulat yang berhasil membangun karakter pribadi maupun secara grup dengan begitu kuat sehingga sangat ikonik dan selalu terkenang hingaga saat ini. Para pemeran pun sampai dibuat tertawa sejak pertama kalo membaca naskah hingga mulai proses syuting. Setiap proses yang dijalani selalu penuh dengan tawa.

"Pas syuting di set itu juga ngakak. Maksudnya kita sudah tahu skripnya, kami bisa tertawa juga. Memang sebegitu kuatnya jokes dari pakde dan bude Srimulat ini dan itu menginspirasi kami. Sebagai refleksi dari kami. Semangatnya bisa kami pakai untuk masing-masing pribadi. Semuanya lucu, skripnya bagus parah," ujar dia.