Cerita Tentang Bangunan Seram di Film Remake Pengabdi Setan

Kamis, 21 September 2017 - 03:15 WIB
Cerita Tentang Bangunan Seram di Film Remake Pengabdi Setan
Cerita Tentang Bangunan Seram di Film Remake Pengabdi Setan
A A A
JAKARTA - Kabar gembira menghampiri pecinta film di Tanah Air. Film remake Pengabdi Setan bakal memberikan hiburan bagi para pencinta horor ala Indonesia. Film ini bakal tayang di bioskop mulai 28 September mendatang.

Kesan horor akan tampak begitu lekat dalam film besutan sutradara Joko Anwar itu. Selain alur cerita yang memang sarat dengan hantu, latar film tersebut juga membuat kesan seram film itu semakin sempurna.

Joko menjelaskan, pihaknya memilih sebuah bangunan di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bangunan yang menjadi latar utama film itu, jelas dia, merupakan bangunan lama yang memang kondisinya sangat layak dengan alur cerita film tersebut.

Bangunan di daerah Pangalengan itu sejatinya sempat diabaikan oleh kru. Namun, setelah mencoba mencari tempat lain lagi dan gagal, akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil tempat itu sebagai lokasi utama syuting.

"Survei lokasi, sekitar tiga bulan nggak ketemu. Balik lagi ke situ (Pangalengan). Itu adalah bangunan milik Perhutani yang sudah tidak digunakan dalam waktu yang lama," kata dia saat jumpa media di Epicentrum, Rabu (20/9/2017).

Sebagaimana halnya bangunan yang sudah lama tidak ditempati, kondisi bangunan tersebut sudah terlihat mengalami kerapuhan di beberapa sudut. Namun, hal tersebut justru memudahkan kru dalam proses pembuatan film.

"Posisinya itu, plek sama kaya di naskah, kamar-kamarnya dan semuanya. Kita ada renovasi selama 10 haru, karena ada beberapa bagian yang jebol. Tapi selebihnya, plek tiplek sama," beber dia.

"Kita memang melakukan penambahan. Di sana tidak ada sumur, kami buat terlebih dahulu. Kalau kamar mandi, memang seperti itu kondisinya," lanjut dia.

Sementara itu, salah satu artis yang ikut ambil bagian dalam film itu, Tara Basro mengaku cukup berkesan dengan film Pengabdi Setan itu. Keterlibatan dua aktor kecil, menjadi salah satu pemicu dirinya cukup senang dalam mengikuti proses pembuatan tersebut.

"Yang paling berkesan karena main bareng anak-anak kecil. Lucu aja bawaannya. Di lokasi syuting juga, main-main terus," kata dia.

Dalam perjalanannya sebagai aktris, Tara mengaku sudah dua kali bermain dalam film horor. Kendati masih terbilang hijau, namun dia mengaku tidak mencari referensi sebelum bermain dalam film itu.

"Nggak (ada referensi) sih. Karena Bang Joko juga pengen senatural mungkin. Sehingga lu ngerasain takut beneran takut, bukan setingan," beber dia.

Film Pengabdi Setan ini adalah remake dari film 1980 dengan judul yang sama. Film aslinya dibintangi Ruth Pelupessy, W.D. Mochtar, Fachrul Rozy, Simon Cader, I.M. Damsyik, Doddy Sukma, Siska Karebety dan Diana Suarkom dengan disutradarai Sisworo Gautama Putra.

Film ini dikenal sebagai salah satu film paling horor yang pernah ada di Indonesia. Pada masanya, Pengabdi Setan mendapatkan respons yang bagus baik dari dalam maupun luar negeri. Di pasar internasional, film ini dikenal dengan judul Satan’s Slave.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7631 seconds (0.1#10.140)