Kenali Tanda Playing Victim, Salah Satunya Mudah Menyalahkan Orang Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Playing victim menjadi heboh setelah politikus PDIP Aria Bima mengatakan pihaknya tidak akan memecat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming sebagai kader PDIP, meski sudah diusung bacapres untuk cawapres Prabowo Subianto.
Bima mengaku pihaknya tidak mau jadi playing victim yang seolah didorong media terkait pemecatan Gibran.
"Kita diam, kita tidak ingin menjadi keributan dan dijadikan playing victim seolah-olah kita didorong oleh media untuk terkait hal pemecatan (Gibran)," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Jumat (3/11/2023).
Lantas, sebenarnya apa sih playing victim itu dan bagaimana tanda-tandanya?
Dilansir dari PsychCentral, playing victim terjadi ketika seseorang melemparkan kelelahan kepada orang lain hingga membuat orang lain merasa bersalah. Padahal itu merupakan kesalahan dirinya sendiri.
Anda bisa melihat beberapa tanda-tanda seseorang melakukan perilaku playing victim, sebagai berikut:
- Sering menyalahkan faktor eksternal atau orang lain ketika terjadi kesalahan.
-Mengalami kesulitan mengambil tanggung jawab pribadi atau melihat bagaimana Anda berkontribusi terhadap suatu situasi.
- Menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri atau orang lain
sabotase diri.
Bima mengaku pihaknya tidak mau jadi playing victim yang seolah didorong media terkait pemecatan Gibran.
"Kita diam, kita tidak ingin menjadi keributan dan dijadikan playing victim seolah-olah kita didorong oleh media untuk terkait hal pemecatan (Gibran)," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Jumat (3/11/2023).
Lantas, sebenarnya apa sih playing victim itu dan bagaimana tanda-tandanya?
Dilansir dari PsychCentral, playing victim terjadi ketika seseorang melemparkan kelelahan kepada orang lain hingga membuat orang lain merasa bersalah. Padahal itu merupakan kesalahan dirinya sendiri.
Anda bisa melihat beberapa tanda-tanda seseorang melakukan perilaku playing victim, sebagai berikut:
- Sering menyalahkan faktor eksternal atau orang lain ketika terjadi kesalahan.
-Mengalami kesulitan mengambil tanggung jawab pribadi atau melihat bagaimana Anda berkontribusi terhadap suatu situasi.
- Menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri atau orang lain
sabotase diri.