Deteksi Kanker Paru Butuh Waktu Lama, Kemenkes Sarankan Orangtua Jalani Skrining

Jum'at, 03 November 2023 - 16:58 WIB
loading...
Deteksi Kanker Paru...
Kanker paru butuh waktu lama untuk menunjukkan gejala. Kemenkes pun menyarankan untuk skrining. Foto/ healthcure.
A A A
JAKARTA – Kanker paru memerlukan waktu lama untuk menunjukkan gejala, sehingga pasien sering datang ke spesialis paru pada stadium lanjut. Namun, dengan beberapa metode, kanker paru dapat dideteksi pada stadium awal, memungkinkan tindakan yang dapat menghentikan perkembangan penyakit.

Dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Paru Sedunia, Kementerian Kesehatan bersama AstraZeneca dan Plan Indonesia mengadakan talkshow edukatif “Lung of the Future: Young Health Program Drives Lung Cancer Screening”.

Acara ini untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda mengenai faktor risiko Kanker paru dan pentingnya bagi orangtua dan keluarga mereka untuk menjalani skrining kanker paru secara dini sesuai anjuran pemerintah.

Pada awal tahun, AstraZeneca telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung pencapaian agenda transformasi kesehatan pemerintah dan sejak saat itu telah mendukung peluncuran dan sosialisasi program nasional skrining kanker paru serta mendidik para pemuda mengenai risiko merokok dan perokok pasif melalui AstraZeneca Young Health Programme, inisiatif global yang memberdayakan pemuda agar dapat membuat pilihan informasional terkait kesehatan dan kesejahteraan mereka, dengan fokus khusus pada penyakit tidak menular.

"Kami telah mencapai kemajuan yang luar biasa sejak 2018, mencapai hasil yang signifikan. Selama periode ini, program ini telah melatih 927 pendidik sebaya yang telah berperan penting dalam memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 59.000 pemuda dan lebih dari 5.000 orang dewasa. Selain itu, dampak YHP telah berdampak pada masyarakat, memberikan manfaat tidak langsung bagi lebih dari 525.000 pemuda dan lebih dari 595.000 anggota masyarakat," kata Se Whan Chon, President Director AstraZeneca Indonesia.

Menurut Se Whan, hasil yang nyata di kalangan pemuda sangat menjanjikan. Proporsi pemuda yang bukan perokok meningkat 5% dari yang tercatat selama baseline pada evaluasi final, dan ada peningkatan sekitar 16% pemuda melaporkan tidak mengonsumsi alkohol dibandingkan dengan yang tercatat selama baseline.

"Hasil-hasil ini mencerminkan komitmen YHP dalam membentuk kehidupan individu muda secara positif dan memupuk perilaku yang lebih sehat, berkontribusi pada masa depan yang lebih cerah dan lebih peduli terhadap kesehatan," ujar Se whan.

Sementara, jika peserta JKN memiliki hasil skrining kanker paru resiko tinggi dari Puskesmas, lanjut Sandra maka mereka akan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter Spesialis Paru atau Penyakit Dalam, dimana mereka dapat melakukan pemeriksaan rontgen toraks Low Dose CTScan (LDCT) sebagai skrining lanjutan atau deteksi dini kanker paru.

Skrining lanjutan atau deteksi dini kanker paru ini ditanggung BPJS satu kali dalam setahun bagi peserta JKN yang memiliki hasil skrining questionair kanker paru resiko tinggi agar mendapatkan diagnosa dalam stadium awal untuk meningkatkan keberhasilan upaya pengobatan.

Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Theresia Sandra D. Ratih, MHA menuturkan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan tidak hanya dalam pengobatan kanker paru-paru saja, namun juga pembiayaan skrining untuk deteksi dini juga ditanggung oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan mekanisme pembiayaan kapitasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023, tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program JKN.

Sasaran skrining ditujukan bagi usia 45-71 tahun dengan kriteria perokok aktif atau pasif atau berhenti merokok kurang dari 15 tahun. Lalu memiliki riwayat kanker paru pada keluarga yakni, ayah, ibu, dan saudara kandung. Serta dengan atau tanpa disertakan dengan gejala respiratori ringan.

"Puskesmas melakukan deteksi dini lewat analisa mendalam untuk melihat kemungkinan risiko tinggi. Jadi ketika ke dokter pasien akan ditanya untuk skrining dan dilakukan diagnosis lebih mendalam untuk melihat apakah pasien masuk dalam risiko rendah, sedang atau tinggi," ungkap dr Sandra.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kesehatan Raja Charles...
Kesehatan Raja Charles Kembali Memburuk, Dirawat akibat Efek Samping Pengobatan Kanker
Vidi Aldiano Jalani...
Vidi Aldiano Jalani Spa Day, Berharap Ada Kemajuan dalam Pengobatannya
Ratu Camilla Lelah Dampingi...
Ratu Camilla Lelah Dampingi Raja Charles III Berjuang Melawan Kanker
Momen Pangeran William...
Momen Pangeran William Terpuruk Diungkap Mantan Ajudan, Kondisinya Begitu Menyedihkan
Raja Charles III Pakai...
Raja Charles III Pakai Ganja untuk Obati Kanker
70% Kasus Kanker Payudara...
70% Kasus Kanker Payudara Baru Diketahui di Stadium Lanjut
Dukung Pasien Kanker,...
Dukung Pasien Kanker, Medistra Hospital Resmikan Oncology Center dengan Layanan Terdepan
Harapan Hidup Raja Charles...
Harapan Hidup Raja Charles III Diprediksi Tinggal 1 Tahun Akibat Kanker
Sadar Kanker Sejak Dini,...
Sadar Kanker Sejak Dini, PERURI Gelar Penyuluhan Kesehatan di Desa Parungmulya
Rekomendasi
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
Berita Terkini
Mualaf, Ruben Onsu Temukan...
Mualaf, Ruben Onsu Temukan Ketenangan dan Kedamaian yang Sudah Lama Dicari
13 menit yang lalu
Pernyataan Lengkap Kim...
Pernyataan Lengkap Kim Soo Hyun soal Kasusnya dengan Kim Sae Ron
1 jam yang lalu
Ini Alasan Utama Ruben...
Ini Alasan Utama Ruben Onsu Mualaf dan Mantap Masuk Islam
2 jam yang lalu
Raja Charles III Izinkan...
Raja Charles III Izinkan Pangeran William Cabut Gelar Harry Asalkan Ratu Camilla Urus Keuangan Kerajaan
3 jam yang lalu
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
4 jam yang lalu
Lebaran Ayu Ting Ting...
Lebaran Ayu Ting Ting Tak Sama Lagi, Ini Sosok yang Dirindukan
5 jam yang lalu
Infografis
Burung Elang Langka...
Burung Elang Langka yang Lama Hilang Terlihat Kembali di Papua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved