Ratusan Ribu Orang di Gaza Berisiko Terkena Penyakit Menular Imbas Krisis Air, Salah Satunya Kolera

Rabu, 08 November 2023 - 17:52 WIB
loading...
Ratusan Ribu Orang di...
Ratusan ribu orang di Jalur Gaza berisiko terkena penyakit menular imbas krisis air karena konflik Israel dan Palestina. Penyakit kolera menjadi yang mengancam. Foto/The Times Of Israel
A A A
JAKARTA - Ratusan ribu orang di Jalur Gaza berisiko terkena penyakit menular imbas krisis air karena konflik Israel dan Palestina yang masih berlangsung. Penyakit kolera menjadi salah satu yang mengancam.

Lembaga kemanusiaan dan pejabat setempat mengatakan bahwa kondisi ini harus segera diatasi. Sebab, seiring dengan bertambahnya jumlah korban tewas dan pemadaman air serta listrik yang terus berlanjut, membuat penyakit menular mudah terjadi di Jalur Gaza .

“Jika tidak ada tingkat akses yang lebih besar terhadap air dan sanitasi, yang membutuhkan listrik untuk memungkinkan penyediaan layanan ini kepada masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang padat penduduknya, maka akan terjadi wabah penyakit menular,” kata penasihat strategis Komite Internasional Palang Merah untuk infrastruktur penting dan layanan penting di Timur Tengah Michael Talhami.

Dilansir dari The National News, Rabu (8/11/2023) blokade Israel telah memutus pasokan listrik, air bersih dan bahan bakar, dan hanya sejumlah kecil konvoi PBB yang membawa bantuan memasuki wilayah yang terkepung setiap hari.



“Gaza menghadapi ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat karena polusi dan kurangnya pengolahan limbah serta pengendalian tumpahan dari timur laut kota ke sistem pembuangan limbah,” jelas Juru Bicara Kota Gaza Hosni Mhanam.

Di sisi lain, pemerintah kota Gaza sedang mencoba mencari solusi jangka pendek untuk menyediakan air bagi warga sipil. “Kami telah membagikan puluhan barel minyak ke beberapa daerah pemukiman setiap hari, meskipun ada bahaya yang dihadapi staf kami saat melakukan hal tersebut,” jelas Mhanam.

“Jika pihak berwenang tidak dapat menemukan solusi, maka hal ini akan menyebabkan penyebaran penyakit dan serangga yang juga dapat mengakibatkan merembesnya air kotor ke sistem air tanah,” tambahnya.

Sementara itu, Talhami mengungkap bahwa warga sipil mengungsi di tempat penampungan yang penuh sesak, rumah sakit dan sekolah di seluruh wilayah tersebut, yang telah menciptakan kondisi sanitasi buruk setelah 1,4 juta orang meninggalkan rumah mereka menjelang meningkatnya pemboman Israel di wilayah utara.



“Biasanya, jenis penyakit menular yang diperkirakan akan terjadi dalam kondisi seperti ini antara lain kolera, diare, hepatitis A, tipus. Wabah penyakit menular jika keadaan ini terus berlanjut dapat diperkirakan dan karenanya dapat dicegah,” ungkap Talhami.

Ratusan ribu orang di Jalur Gaza, disebut Talhami rentan terkena penyakit menular. Sehingga sebagai bentuk pencegahan, penting untuk bagi warga sipil menjaga kebersihan dasar, memiliki akses terhadap air bersih dan menjauhi limbah.

“Sangat bergantung pada bagaimana keadaan akan terjadi dalam hal jenis mekanisme penanganan apa yang dapat diakses oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar air dan sanitasi mereka,” ujar Talhami.

Menurut Talhami, listrik adalah kunci untuk mencegah penyakit menular ini terjadi. Ini karena setelah pemadaman listrik Israel di Gaza, semua pabrik desalinasi ditutup. Begitu pula dengan stasiun pengolahan air limbah.



Hal ini menyebabkan seluruh wilayah tidak memiliki air yang mengalir, dan orang-orang meminum air kotor apa pun yang keluar dari pipa. “Tanpa akses terhadap listrik, banyak dari instalasi pengolahan air limbah besar yang melayani ratusan ribu orang tidak dapat berfungsi,” tutup Talhami.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)