Kondisi Terkini Panji Petualang usai Nyaris Diamputasi karena Gigitan Ular Kobra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panji Petualang dikabarkan nyaris diamputasi karena gigitan ular kobra. Akibat insiden ini, pemilik nama asli Muhammad Panji itu pun hampir kehilangan satu jarinya.
Panji yang dikenal sebagai presenter program TV petualangan itu pun menceritakan kronologi dirinya digigit ular kobra. Ini berawal saat dia digigit hewan liar itu hingga menyebabkan jarinya robek dan beberapa waktu kemudian berubah menjadi hitam.
“Kondisinya saya kan pawang ular, waktu lagi beraksi digigit. Jari saya robek, darah mengalir banyak, nyeri minta ampun rasanya seperti disayat pisau, beruntung lukanya bisa saya dan tim tangani dengan cepat,” kata Panji di kediamannya baru-baru ini.
“Setelah beberapa bulan luka diobati, lukanya tidak langsung sembuh. Jari saya malah menghitam. Wah ini hal baru buat saya. Kenapa ini?” tambahnya.
Khawatir dengan kondisinya, Panji pun akhirnya memutuskan untuk ke dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, diketahui bahwa pria 34 tahun itu mengidap diabetes dengan kadar gula darahnya mencapai angka 510.
“Nggak heran belakangan ini saya ngalamin hal-hal aneh. Kencing saya disemutin, abis makan bukannya seger malah ngantuk, kacau deh pokoknya," jelasnya.
Melihat kondisinya saat itu, Panji pun sempat diselimuti rasa takut. Dia khawatir jarinya yang menghitam akibat digigit ular kobra akan diamputasi. Terlebih, sudah satu bulan mengonsumsi obat, Panji belum juga sembuh.
Selain itu, kadar gula darahnya pun tak kunjung normal. Bahkan, akibat penyakit ini, berat badan Panji turun drastis dari 80 kilogram menjadi 45 kilogram.
"Waktu saya liat keluarga, kerabat, terutama anak-anak saya yang masih kecil, itu memotivasi saya untuk sembuh dari diabetes," ujarnya.
Akhirnya, Panji memutuskan untuk mecari alternatif pengobatan lain. Dia mencoba mengonsumsi herbal selain obat dari dokter.
“Dari dua pengobatan itu saya bisa simpulkan, berobat dengan obat dokter efeknya cukup cepat, tapi kambuhnya juga cepat, gula darah tetep naik turun. Kalau dengan herbal, saya harus setia berproses jangka panjang, tapi sembuhnya juga total dari akarnya," ungkapnya.
Selama ini, Panji berproses melawan diabetes bersama Alphafiber. Hasilnya, berat badan Panji berangsur kembali normal ke angka 75 kilogram setelah beberapa minggu. Hal ini dibarengi dengan olahraga ringan setiap hari, dan mengontrol makanannya. Selain itu, dalam seminggu, gula darah Panji juga turun dari angka 154 ke angka 100.
“Kurang lebih udah satu bulan saya dan keluarga rutin minum Alphafiber. Saya bersyukur ngerasain sakit, bersyukur kalau sehat itu mahal sekali harganya," pungkasnya.
Panji yang dikenal sebagai presenter program TV petualangan itu pun menceritakan kronologi dirinya digigit ular kobra. Ini berawal saat dia digigit hewan liar itu hingga menyebabkan jarinya robek dan beberapa waktu kemudian berubah menjadi hitam.
“Kondisinya saya kan pawang ular, waktu lagi beraksi digigit. Jari saya robek, darah mengalir banyak, nyeri minta ampun rasanya seperti disayat pisau, beruntung lukanya bisa saya dan tim tangani dengan cepat,” kata Panji di kediamannya baru-baru ini.
“Setelah beberapa bulan luka diobati, lukanya tidak langsung sembuh. Jari saya malah menghitam. Wah ini hal baru buat saya. Kenapa ini?” tambahnya.
Khawatir dengan kondisinya, Panji pun akhirnya memutuskan untuk ke dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, diketahui bahwa pria 34 tahun itu mengidap diabetes dengan kadar gula darahnya mencapai angka 510.
“Nggak heran belakangan ini saya ngalamin hal-hal aneh. Kencing saya disemutin, abis makan bukannya seger malah ngantuk, kacau deh pokoknya," jelasnya.
Melihat kondisinya saat itu, Panji pun sempat diselimuti rasa takut. Dia khawatir jarinya yang menghitam akibat digigit ular kobra akan diamputasi. Terlebih, sudah satu bulan mengonsumsi obat, Panji belum juga sembuh.
Selain itu, kadar gula darahnya pun tak kunjung normal. Bahkan, akibat penyakit ini, berat badan Panji turun drastis dari 80 kilogram menjadi 45 kilogram.
"Waktu saya liat keluarga, kerabat, terutama anak-anak saya yang masih kecil, itu memotivasi saya untuk sembuh dari diabetes," ujarnya.
Akhirnya, Panji memutuskan untuk mecari alternatif pengobatan lain. Dia mencoba mengonsumsi herbal selain obat dari dokter.
“Dari dua pengobatan itu saya bisa simpulkan, berobat dengan obat dokter efeknya cukup cepat, tapi kambuhnya juga cepat, gula darah tetep naik turun. Kalau dengan herbal, saya harus setia berproses jangka panjang, tapi sembuhnya juga total dari akarnya," ungkapnya.
Selama ini, Panji berproses melawan diabetes bersama Alphafiber. Hasilnya, berat badan Panji berangsur kembali normal ke angka 75 kilogram setelah beberapa minggu. Hal ini dibarengi dengan olahraga ringan setiap hari, dan mengontrol makanannya. Selain itu, dalam seminggu, gula darah Panji juga turun dari angka 154 ke angka 100.
“Kurang lebih udah satu bulan saya dan keluarga rutin minum Alphafiber. Saya bersyukur ngerasain sakit, bersyukur kalau sehat itu mahal sekali harganya," pungkasnya.
(dra)