Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Ahli Minta Perhatikan Asupan Nutrisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia kembali digemparkan dengan hadirnya penyakit mycoplasma pneumonia . Tak hanya itu, ada juga pelonjakkan kasus Covid-19 subvarian EG.5 dan HK.3 di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meski gejala yang ditimbulkan cenderung ringan, Ahli Epidemiologi, dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH. mengemukakan bahwa sistem kerja hybrid dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan serta potensi kerumunan yang dapat berdampak pada peningkatan angka kasus Covid-19.
“Tentunya pola kerja hybrid akan sangat membantu,” kata dr. Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (7/12/2023).
Lebih lanjut, dr. Dicky juga menjelaskan peningkatan kasus ini bukan hanya disebabkan oleh kehadiran subvarian baru, melainkan juga tingkat kekebalan imunitas masyarakat baik dari vaksinasi maupun bekas terinfeksi jadi mulai menurun.
“Ketika endemik tiap negara punya potensi lonjakan masing-masing yang tentunya bervariasi, tergantung imunitas masyarakat, program vaksinasinya, dan penerapan prokesnya,” jelasnya.
Dirinya juga mengimbau khususnya pada kelompok rawan yang mudah terinfeksi seperti orang dalam komorbiditas, para lansia, dan anak berusia di bawah tiga tahun agar segera melengkapi vaksinasi primer dan juga booster. Hal ini bertujuan agar tidak semakin rentan terinfeksi Covid-19.
Selain vaksinasi, dr. Dicky juga menyarankan seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya dan mulai giat berolahraga demi kualitas imun yang baik.
“Tentu meningkatkan imunitas itu penting dengan gizi seimbang, olahraga, kemudian kalau dirasa kurang boleh ditambah supplement. Tapi yang penting adalah konsumsi buah dan sayuran,” ucap dr. Dicky.
Meski gejala yang ditimbulkan cenderung ringan, Ahli Epidemiologi, dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH. mengemukakan bahwa sistem kerja hybrid dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan serta potensi kerumunan yang dapat berdampak pada peningkatan angka kasus Covid-19.
“Tentunya pola kerja hybrid akan sangat membantu,” kata dr. Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (7/12/2023).
Lebih lanjut, dr. Dicky juga menjelaskan peningkatan kasus ini bukan hanya disebabkan oleh kehadiran subvarian baru, melainkan juga tingkat kekebalan imunitas masyarakat baik dari vaksinasi maupun bekas terinfeksi jadi mulai menurun.
“Ketika endemik tiap negara punya potensi lonjakan masing-masing yang tentunya bervariasi, tergantung imunitas masyarakat, program vaksinasinya, dan penerapan prokesnya,” jelasnya.
Dirinya juga mengimbau khususnya pada kelompok rawan yang mudah terinfeksi seperti orang dalam komorbiditas, para lansia, dan anak berusia di bawah tiga tahun agar segera melengkapi vaksinasi primer dan juga booster. Hal ini bertujuan agar tidak semakin rentan terinfeksi Covid-19.
Selain vaksinasi, dr. Dicky juga menyarankan seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya dan mulai giat berolahraga demi kualitas imun yang baik.
“Tentu meningkatkan imunitas itu penting dengan gizi seimbang, olahraga, kemudian kalau dirasa kurang boleh ditambah supplement. Tapi yang penting adalah konsumsi buah dan sayuran,” ucap dr. Dicky.
(tdy)