5 Fakta Manoushe Lebanon, Warisan Budaya Takbenda UNESCO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manoushe Lebanon ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO . Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menjaga keaslian dari makanan tersebut.
Manoushe menjadi salah satu pilihan makanan yang paling murah dan enak di Lebanon. Berangkat dari cita rasanya, sekarang Manoushe dapat ditemukan pada toko roti di seluruh dunia berkat diaspora Lebanon.
Manoushe Lebanon adalah roti pipih yang berbentuk bundar dan tipis, dengan diameter sekitar 20-30 cm. Roti ini dibuat dari adonan tepung, air, ragi, dan garam, yang diuleni dan dibentangkan dengan tangan atau penggiling.
Roti ini kemudian ditusuk-tusuk dengan garpu untuk membuat pola yang unik, dan diolesi dengan topping pilihan sebelum dipanggang di oven atau tava (wajan datar). Roti asal Lebanon memiliki tekstur yang renyah di pinggir dan lembut di tengah, dengan rasa yang bervariasi tergantung pada toppingnya.
Dilansir dari laman 196flavors, nama Manoushe berasal dari kata Arab منقوشة (manqusha) yang berarti “terukir” atau “terpahat”. Ini mengacu pada pola yang dibuat oleh adonan yang ditusuk-tusuk dengan garpu sebelum dipanggang.
Kata Manoushe juga merupakan bentuk tunggal dari kata مناقيش (manaqish) yang berarti “roti-roti pipih” dalam bahasa Arab. Manoushe adalah makanan yang populer di negara-negara Timur Tengah.
Dikutip dari Linsfood, topping paling populer dan terkenal untuk Manoushe adalah za’atar, yaitu campuran rempah-rempah dari Timur Tengah yang terdiri dari thyme, biji wijen, dan sumac. Za’atar memiliki aroma yang kuat dan menyegarkan.
Selain itu, za’atar diyakini memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan daya ingat, melawan infeksi, dan menenangkan perut.
Sejak tahun 2022, Lebanon telah mengajukan manoushe Lebanon sebagai warisan budaya takbenda kepada UNESCO. Lebanon berharap dengan mengajukan manoushe sebagai warisan budaya dapat melestarikan dan mempromosikan tradisi kuliner yang kaya dan beragam.
Lebanon juga menganggap jika manoushe sebagai makanan yang mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang penting bagi masyarakat Lebanon, seperti keramahan, kekeluargaan, kreativitas, dan kemandirian.
Manoushe adalah makanan jalanan yang populer di negara-negara Levantin, seperti Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, dan Irak. Manoushe juga bisa ditemukan di kota-kota kosmopolitan seperti Paris dan London, yang menjual Manoushe dengan berbagai varian topping.
Manoushe menjadi salah satu pilihan makanan yang paling murah dan enak di Lebanon. Berangkat dari cita rasanya, sekarang Manoushe dapat ditemukan pada toko roti di seluruh dunia berkat diaspora Lebanon.
Fakta Menarik Manoushe Lebanon
1. Bentuk dan Bahan Roti Manoushe
Manoushe Lebanon adalah roti pipih yang berbentuk bundar dan tipis, dengan diameter sekitar 20-30 cm. Roti ini dibuat dari adonan tepung, air, ragi, dan garam, yang diuleni dan dibentangkan dengan tangan atau penggiling.
Roti ini kemudian ditusuk-tusuk dengan garpu untuk membuat pola yang unik, dan diolesi dengan topping pilihan sebelum dipanggang di oven atau tava (wajan datar). Roti asal Lebanon memiliki tekstur yang renyah di pinggir dan lembut di tengah, dengan rasa yang bervariasi tergantung pada toppingnya.
2. Arti Nama Manoushe
Dilansir dari laman 196flavors, nama Manoushe berasal dari kata Arab منقوشة (manqusha) yang berarti “terukir” atau “terpahat”. Ini mengacu pada pola yang dibuat oleh adonan yang ditusuk-tusuk dengan garpu sebelum dipanggang.
Kata Manoushe juga merupakan bentuk tunggal dari kata مناقيش (manaqish) yang berarti “roti-roti pipih” dalam bahasa Arab. Manoushe adalah makanan yang populer di negara-negara Timur Tengah.
3. Topping Terkenal untuk Manoushe
Dikutip dari Linsfood, topping paling populer dan terkenal untuk Manoushe adalah za’atar, yaitu campuran rempah-rempah dari Timur Tengah yang terdiri dari thyme, biji wijen, dan sumac. Za’atar memiliki aroma yang kuat dan menyegarkan.
Selain itu, za’atar diyakini memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan daya ingat, melawan infeksi, dan menenangkan perut.
4. Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Sejak tahun 2022, Lebanon telah mengajukan manoushe Lebanon sebagai warisan budaya takbenda kepada UNESCO. Lebanon berharap dengan mengajukan manoushe sebagai warisan budaya dapat melestarikan dan mempromosikan tradisi kuliner yang kaya dan beragam.
Lebanon juga menganggap jika manoushe sebagai makanan yang mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang penting bagi masyarakat Lebanon, seperti keramahan, kekeluargaan, kreativitas, dan kemandirian.
5. Menjadi Makanan Jalanan Populer
Manoushe adalah makanan jalanan yang populer di negara-negara Levantin, seperti Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, dan Irak. Manoushe juga bisa ditemukan di kota-kota kosmopolitan seperti Paris dan London, yang menjual Manoushe dengan berbagai varian topping.
(okt)