Sejarah Pembangunan Jembatan 12 Pangkalpinang yang Kini Indah Berbinar Cahaya
loading...
A
A
A
PANGKALPINANG - Kota Pangkalpinang terkenal dengan daya tarik wisata bahari. Salah satu landmark dari ibu kota Bangka Belitung yang terkait dengan bahari adalah Jembatan 12 Pangkalpinang.
Jembatan 12 Pangkalpinang diresmikan pada 25 November 2004. Pembangunan jembatan ini menyedot dana APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp8,7 miliar.
Nama jembatan ini cukup unik. Pasalnya, ada sejarah menarik yang menjadi dasar penamaan jembatan tersebut. Semua tak lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Terlebih lagi, kepulauan tersebut menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno, Bung Hatta, M. Roem, dan pahlawan nasional lain.
Dari provinsi ini, lahir sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, seperti HAS Hanandjoeddin yang dijadikan nama bandara di Belitung. Selain itu, ada satu nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung, yaitu Pahlawan 12.
Cerita Pahlawan 12 diwarnai nuansa dramatis karena ketepatan angka waktu tewasnya para pahlawan tersebut. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 14 Februari 1946 saat tentara sekutu yang dibonceng NICA (Netherland Indies Civil Administration) memasuki Pulau Bangka.
Masyarakat Bangka tahu bahwa tentara sekutu yang disertai dengan pasukan Belanda akan menguasai kembali wilayah Indonesia setelah kekalahan yang dialami pasukan Jepang. Pasukan TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu, berusaha mencegat kedatangan pasukan sekutu yang berlabuh di Muntok, Bangka Barat, yang menuju Pangkalpinang.
Ada tiga kali pencegatan yang dilakukan. Pertama oleh TRI Belinyu di kawasan Puding, Bangka Barat. Lalu, datang bala bantuan pasukan TRI Pangkalpinang dan dilakukan lagi pencegatan di KM 16 Pangkalpinang.
Kemudian, TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu mundur untuk melakukan pencegatan lagi di sekitar Bukit Maan di KM12, Kampung Petaling. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara TRI melawan pasukan sekutu dan NICA. Pertempuran terjadi hingga menjelang siang.
Nahasnya, tepat pukul 12 siang, 12 anggota TRI gugur dalam pertempuran. Selain meninggal pada pukul 12 siang, tanggal saat itu menurut penanggalan Islam adalah 12 Rabiul Awal. Akhirnya, 12 tentara yang meninggal dikenal dengan nama Pahlawan 12.
Inilah yang kemudian menjadi awal mula nama Jembatan 12 Pangkalpinang. Jembatan ini berdiri kokoh dan membelah Sungai Rangkui.
Jembatan 12 Pangkalpinang diresmikan pada 25 November 2004. Pembangunan jembatan ini menyedot dana APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp8,7 miliar.
Nama jembatan ini cukup unik. Pasalnya, ada sejarah menarik yang menjadi dasar penamaan jembatan tersebut. Semua tak lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Terlebih lagi, kepulauan tersebut menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno, Bung Hatta, M. Roem, dan pahlawan nasional lain.
Dari provinsi ini, lahir sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, seperti HAS Hanandjoeddin yang dijadikan nama bandara di Belitung. Selain itu, ada satu nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung, yaitu Pahlawan 12.
Cerita Pahlawan 12 diwarnai nuansa dramatis karena ketepatan angka waktu tewasnya para pahlawan tersebut. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 14 Februari 1946 saat tentara sekutu yang dibonceng NICA (Netherland Indies Civil Administration) memasuki Pulau Bangka.
Masyarakat Bangka tahu bahwa tentara sekutu yang disertai dengan pasukan Belanda akan menguasai kembali wilayah Indonesia setelah kekalahan yang dialami pasukan Jepang. Pasukan TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu, berusaha mencegat kedatangan pasukan sekutu yang berlabuh di Muntok, Bangka Barat, yang menuju Pangkalpinang.
Ada tiga kali pencegatan yang dilakukan. Pertama oleh TRI Belinyu di kawasan Puding, Bangka Barat. Lalu, datang bala bantuan pasukan TRI Pangkalpinang dan dilakukan lagi pencegatan di KM 16 Pangkalpinang.
Kemudian, TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu mundur untuk melakukan pencegatan lagi di sekitar Bukit Maan di KM12, Kampung Petaling. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara TRI melawan pasukan sekutu dan NICA. Pertempuran terjadi hingga menjelang siang.
Nahasnya, tepat pukul 12 siang, 12 anggota TRI gugur dalam pertempuran. Selain meninggal pada pukul 12 siang, tanggal saat itu menurut penanggalan Islam adalah 12 Rabiul Awal. Akhirnya, 12 tentara yang meninggal dikenal dengan nama Pahlawan 12.
Inilah yang kemudian menjadi awal mula nama Jembatan 12 Pangkalpinang. Jembatan ini berdiri kokoh dan membelah Sungai Rangkui.