Sejarah Pembangunan Jembatan 12 Pangkalpinang yang Kini Indah Berbinar Cahaya

Jum'at, 22 Desember 2023 - 21:21 WIB
loading...
Sejarah Pembangunan Jembatan 12 Pangkalpinang yang Kini Indah Berbinar Cahaya
Jembatan 12 Pangkalpinang menjadi landmark Kota Pangkalpinang. Foto/Istimewa
A A A
PANGKALPINANG - Kota Pangkalpinang terkenal dengan daya tarik wisata bahari. Salah satu landmark dari ibu kota Bangka Belitung yang terkait dengan bahari adalah Jembatan 12 Pangkalpinang.

Jembatan 12 Pangkalpinang diresmikan pada 25 November 2004. Pembangunan jembatan ini menyedot dana APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp8,7 miliar.

Nama jembatan ini cukup unik. Pasalnya, ada sejarah menarik yang menjadi dasar penamaan jembatan tersebut. Semua tak lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Terlebih lagi, kepulauan tersebut menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno, Bung Hatta, M. Roem, dan pahlawan nasional lain.

Dari provinsi ini, lahir sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, seperti HAS Hanandjoeddin yang dijadikan nama bandara di Belitung. Selain itu, ada satu nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung, yaitu Pahlawan 12.

Cerita Pahlawan 12 diwarnai nuansa dramatis karena ketepatan angka waktu tewasnya para pahlawan tersebut. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 14 Februari 1946 saat tentara sekutu yang dibonceng NICA (Netherland Indies Civil Administration) memasuki Pulau Bangka.

Masyarakat Bangka tahu bahwa tentara sekutu yang disertai dengan pasukan Belanda akan menguasai kembali wilayah Indonesia setelah kekalahan yang dialami pasukan Jepang. Pasukan TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu, berusaha mencegat kedatangan pasukan sekutu yang berlabuh di Muntok, Bangka Barat, yang menuju Pangkalpinang.

Ada tiga kali pencegatan yang dilakukan. Pertama oleh TRI Belinyu di kawasan Puding, Bangka Barat. Lalu, datang bala bantuan pasukan TRI Pangkalpinang dan dilakukan lagi pencegatan di KM 16 Pangkalpinang.

Kemudian, TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu mundur untuk melakukan pencegatan lagi di sekitar Bukit Maan di KM12, Kampung Petaling. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara TRI melawan pasukan sekutu dan NICA. Pertempuran terjadi hingga menjelang siang.

Nahasnya, tepat pukul 12 siang, 12 anggota TRI gugur dalam pertempuran. Selain meninggal pada pukul 12 siang, tanggal saat itu menurut penanggalan Islam adalah 12 Rabiul Awal. Akhirnya, 12 tentara yang meninggal dikenal dengan nama Pahlawan 12.

Inilah yang kemudian menjadi awal mula nama Jembatan 12 Pangkalpinang. Jembatan ini berdiri kokoh dan membelah Sungai Rangkui.

Awalnya, penggunaan jembatan ini adalah sebagai sarana penghubung antara dua wilayah. Namun, di tahun 2017, pemerintah Kota Pangkalpinang memiliki gagasan mempercantik jembatan ini dengan menambahkan lampu agar terlihat indah di malam hari.

Gagasan ini muncul dari Wali Kota Pangkalpinang di tahun itu, M Irwansyah, saat menghadiri acara forum internasional di China mewakili Indonesia. Ketika mengikuti acara tersebut, Irwansyah meninjau langsung Nanning Bridge dan melihat berbagai infrastruktur pendukung.

Terinspirasi dari Nanning Bridge, pemerintah setempat mulai berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa memulai proyek penerangan jembatan. Diharapkan dengan mempercantik Jembatan 12 Pangkalpinang, akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Sebagai hasilnya, Jembatan 12 Pangkalpinang dipasang lampu di beberapa titik yang cukup untuk menerangi pengguna jalan saat menyeberang. Namun, pencahayaannya belum terlalu maksimal.

Di tahun 2023, kembali jembatan ini bersolek. Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil atau biasa disapa Pak Molen, menambah keindahan Jembatan 12 Pangkalpinang dengan lampu-lampu warna-warni.

Menurut Pak Molen, kehadiran lampu-lampu di jembatan ini sebagai penerangan bagi pengendara kendaraan bermotor dan untuk keindahan sehingga warga bisa berswafoto. Nantinya, dengan memperindah Jembatan 12 Pangkalpinang diharapkan akan menjadi ikon baru kota ini.

Sekarang Jembatan 12 sudah lebih terang dan indah dibandingkan sebelumnya. Jumlah lampu yang dipasang oleh Dinas Perhubungan Kota Pangkalpinang di jembatan ini sebanyak 142 lampu dengan jenis lampu yang digunakan adalah Panasonic flood light 50 watt dan 20 watt.

Di setiap titik rangka jembatan dipasang lampu di bagian kanan-kiri dengan warna kuning cerah sehingga visual jembatan ini menjadi lebih jelas. Mau swafoto berlatar kerlap-kerlip Kota Pangkalpinang pun bisa lebih maksimal dengan pencahayaan yang terang ini.

Proyek tersebut dikerjakan oleh distributor lampu Panasonic terpercaya, yakni PT. Dian Pelita Indonesia (DPI), yang merupakan perusahaan subholding dari PT. Kahyun Indonesia Sangkamadeha (KIS) yang berfokus untuk mengembangkan bisnis ke arah renewable energy dan infrastruktur. Sebagai distributor resmi lampu Panasonic, DPI menyuplai jenis-jenis lampu sesuai dengan kebutuhan pemerintah Pangkalpinang untuk mempercantik Jembatan 12.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)