Langkah Sandiaga Uno agar Bali Tak Menjadi Destinasi Wisata yang Overtourism

Kamis, 04 Januari 2024 - 11:37 WIB
loading...
Langkah Sandiaga Uno agar Bali Tak Menjadi Destinasi Wisata yang Overtourism
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno, Rabu (3/1/2024). Foto/Tangkapan Layar YouTube Kemenparekraf
A A A
BALI - Bali masuk dalam daftar destinasi wisata overtourism di tahun 2023 menurut World Travel & Tourism Council. Fenomena itu semakin dibuktikan dengan kejadian macet parah di ruas jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai pada masa libur akhir tahun kemarin.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa fenomena overtourism menjadi catatan pihaknya lantaran wisatawan yang masuk ke Bali sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan tahun 2019.

“Masalah overtourism menjadi catatan kami, karena sebetulnya dari jumlah wisatawan dibandingkan dengan 2019, ini masih di bawah 30 persen,” ungkap Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno, Rabu (3/1/2023).



Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun membeberkan, jumlah wisatawan mancanegara di Pulau Dewata mencapai lebih dari 5 juta hingga akhir Desmber 2023.

“Wisman yang datang ke Bali sampai akhir tahun sebesar 5.328.238 orang. Data ini kami ambil dari data imigrasi,” jelasnya.

Selain itu, Sandiaga menambahkan, pihaknya juga telah berupaya dan masih mengencangkan promosi destinasi wisata di luar Bali Selatan guna menghindari penumpukan turis. Di antaranya promosi untuk kawasan Bali Utara, Bali Timur, dan Bali Barat.

Sandiaga mengimbau agar hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menghindari penumpukan wisatawan, termasuk dari segi pengelolaan setempat.

Ke depannya Sandiaga bakal memastikan terkait lalu lintas agar fenomena kemacetan parah dan overtourism tak kembali terulang.

“Berarti, ke depan kita harus pastikan masalah lalu lintas dan juga pariwisata di Bali yang mengarah pada pariwisata hijau ini bisa kita hindari dari overtourism,” kata Sandiaga.

“Saya melihat ini tanggung jawab kita semua, karena yang terjadi di Bali itu bukan jumlah wisatawannya yang masuk ke Bali, tapi juga pengaturannya,” pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)