Siti Atikoh Tekankan Pentingnya Posyandu untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Siti Atikoh Supriyanti menekankan pentingnya posyandu untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Layanan kesehatan ini merupakan garda terdepan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut diungkap Atikoh saat menghadiri pertemuan dengan kader penggerak posyandu di Kebun Gede Village, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (12/1/2024).
“Betapa pentingnya posyandu itu sebagai garda terdepan untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Mulai dari ibu yang mengandung, sampai lansia, sampai calon pengantin semuanya itu menjadi fokus dari posyandu," kata Atikoh.
Karena itu, istri calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo itu menjelaskan bahwa dibutuhkan adanya revitalisasi posyandu. Sehingga fasilitasnya bisa lebih disesuaikan dengan strata alias tingkatan.
“Revitalisasi posyandu itu juga sangat dibutuhkan sehingga stratanya itu jelas ya, kan ada beberapa strata. Apakah yang masih mula itu bisa dinaikkan? fasilitas-fasilitas apa yang dibutuhkan di dalam posyandu?" kata Atikoh.
“Pasti akan berbeda-beda ya. Ada posyandu yang alat-alatnya canggih, lengkap, ada yang alatnya cuma basic. Nah, ini bisa nanti diidentifikasi apa peralatan fisik yang harus dimiliki oleh masing-masing posyandu itu ya,” sambungnya.
Dengan begitu, ibunda Alam Ganjar ini berharap ke depannya posyandu di setiap wilayah Indonesia bisa mandiri alias tidak selalu bergantung dengan puskesmas lagi.
“Itu makanya ke depan harapannya posyandu bisa menjadi posyandu yang mandiri semua. Posyandu yang benar-benar strata yang sudah layak dan bisa memiliki peralatan basic, karena ibu bukan puskesmas ya,” jelasnya.
Menurut Atikoh, di sini lah tugas para kader penggerak posyandu untuk memberikan pelatihan kepada para sumber daya manusia alias SDM di dunia kesehatan.
“Dan nanti untuk kader-kadernya selalu perhatian terhadap memperjuangkan insentif itu, juga pelatihan-pelatihan karena tentu dunia kesehatan itu juga berkembang terus-menerus, sehingga butuh kader-kader yang juga SDM-nya sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Kayak kemarin kan pandemi, kita tidak tahu apa itu, semua orang juga nggak tahu. Tetapi diberikan pembekalan-pembekalan, 'oh iya bisa nimbang, tapi antri, tidak numpuk, jaga jarak'. Itu termasuk pelatihan-pelatihan agar SDM dari kader kesehatan dan kader posyandu itu juga meningkat pelatihan-pelatihannya juga akan diberikan,” tandasnya.
Hal tersebut diungkap Atikoh saat menghadiri pertemuan dengan kader penggerak posyandu di Kebun Gede Village, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (12/1/2024).
“Betapa pentingnya posyandu itu sebagai garda terdepan untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Mulai dari ibu yang mengandung, sampai lansia, sampai calon pengantin semuanya itu menjadi fokus dari posyandu," kata Atikoh.
Karena itu, istri calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo itu menjelaskan bahwa dibutuhkan adanya revitalisasi posyandu. Sehingga fasilitasnya bisa lebih disesuaikan dengan strata alias tingkatan.
“Revitalisasi posyandu itu juga sangat dibutuhkan sehingga stratanya itu jelas ya, kan ada beberapa strata. Apakah yang masih mula itu bisa dinaikkan? fasilitas-fasilitas apa yang dibutuhkan di dalam posyandu?" kata Atikoh.
“Pasti akan berbeda-beda ya. Ada posyandu yang alat-alatnya canggih, lengkap, ada yang alatnya cuma basic. Nah, ini bisa nanti diidentifikasi apa peralatan fisik yang harus dimiliki oleh masing-masing posyandu itu ya,” sambungnya.
Dengan begitu, ibunda Alam Ganjar ini berharap ke depannya posyandu di setiap wilayah Indonesia bisa mandiri alias tidak selalu bergantung dengan puskesmas lagi.
“Itu makanya ke depan harapannya posyandu bisa menjadi posyandu yang mandiri semua. Posyandu yang benar-benar strata yang sudah layak dan bisa memiliki peralatan basic, karena ibu bukan puskesmas ya,” jelasnya.
Menurut Atikoh, di sini lah tugas para kader penggerak posyandu untuk memberikan pelatihan kepada para sumber daya manusia alias SDM di dunia kesehatan.
“Dan nanti untuk kader-kadernya selalu perhatian terhadap memperjuangkan insentif itu, juga pelatihan-pelatihan karena tentu dunia kesehatan itu juga berkembang terus-menerus, sehingga butuh kader-kader yang juga SDM-nya sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Kayak kemarin kan pandemi, kita tidak tahu apa itu, semua orang juga nggak tahu. Tetapi diberikan pembekalan-pembekalan, 'oh iya bisa nimbang, tapi antri, tidak numpuk, jaga jarak'. Itu termasuk pelatihan-pelatihan agar SDM dari kader kesehatan dan kader posyandu itu juga meningkat pelatihan-pelatihannya juga akan diberikan,” tandasnya.
(dra)