Hindari Makanan Ini Kalau Tak Ingin Jerawat Makin Parah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jerawat menjadi salah satu permasalahan kulit yang dapat menyerang pria maupun wanita. Munculnya jerawat pada kulit bisa membuat tingkat kepercayaan diri seseorang mendadak drop. Bahkan kulit yang berjerawat dapat menurunkan kualitas hidup seseorang lantaran sering kali merasa minder dan menarik diri dari lingkungan.
Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan jerawat pada kulit wajah yaitu bakteri cutibacterium acnes atau yang dikenal c. acnes. Bukan cuma bakteri, ternyata jerawat juga bisa terjadi karena hormon dan aktivitas sehari-hari yang padat sehingga malas untuk membersihkan kulit wajah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr. dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV menjelaskan, pola makan seseorang bisa menyebabkan munculnya jerawat pada tubuh khususnya wajah. Terlebih jika Anda gemar mengonsumsi makanan cepat saji, hal ini akan memperburuk kondisi jerawat yang ada di wajah.
“Kondisi acne pada 80% remaja itu wajar-wajar saja, karena itu bagian dari hormon, aktivitas bahkan kadang-kadang dari kebiasan pesan makanan siap saji. Langsunglah meningkat kondisi atau kehadiran acnenya,” jelas dr. Fitria ketika ditemui di kawasan Kuningan, Sabtu (13/1/2024).
Dokter Fitria mengungkapkan beberapa makanan yang harus dihindari oleh mereka yang memiliki permasalahan jerawat. Makanan olahan susu seperti, keju, yogurt, dan lainnya dapat merangsang pertumbuhan jerawat menjadi lebih aktif dan cepat lho. Sehingga makanan tersebut harus dikurangi atau bahkan stop mengonsumsinya agar jerawat tidak semakin parah.
“Karena kandungan dari makanan dairy food atau olahan susu itu akan sangat mudah menyebabkan munculnya jerawat,” kata dr. Fitria.
Lebih lanjut ia menyatakan, penanganan kulit berjerawat tidak boleh asal, apalagi ketika ada jerawat Anda langsung panik dan mengobatinya dengan antibiotik. Hal ini sangat tidak disarankan oleh dokter kulit mana pun.
Pasalnya, pemberian antibiotik pada jerawat harus berdasarkan resep dan hasil konsultasi dengan dokter. Selain itu, antibiotik hanya akan diberikan jika kondisi jerawat sudah sangat parah dan terjadi inflamasi pada kulit.
Jadi kalau kondisi jerawatnya masih normal dan hanya sedikit, Anda bisa mengatasinya dengan obat totol jerawat atau plester khusus jerawat. Hindari menyentuh atau memencet-mencet jerawat, karena hal ini akan membuat bekas jerawat menjadi kehitaman dan berpotensi memunculkan bopeng pada kulit.
Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan jerawat pada kulit wajah yaitu bakteri cutibacterium acnes atau yang dikenal c. acnes. Bukan cuma bakteri, ternyata jerawat juga bisa terjadi karena hormon dan aktivitas sehari-hari yang padat sehingga malas untuk membersihkan kulit wajah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr. dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV menjelaskan, pola makan seseorang bisa menyebabkan munculnya jerawat pada tubuh khususnya wajah. Terlebih jika Anda gemar mengonsumsi makanan cepat saji, hal ini akan memperburuk kondisi jerawat yang ada di wajah.
“Kondisi acne pada 80% remaja itu wajar-wajar saja, karena itu bagian dari hormon, aktivitas bahkan kadang-kadang dari kebiasan pesan makanan siap saji. Langsunglah meningkat kondisi atau kehadiran acnenya,” jelas dr. Fitria ketika ditemui di kawasan Kuningan, Sabtu (13/1/2024).
Dokter Fitria mengungkapkan beberapa makanan yang harus dihindari oleh mereka yang memiliki permasalahan jerawat. Makanan olahan susu seperti, keju, yogurt, dan lainnya dapat merangsang pertumbuhan jerawat menjadi lebih aktif dan cepat lho. Sehingga makanan tersebut harus dikurangi atau bahkan stop mengonsumsinya agar jerawat tidak semakin parah.
“Karena kandungan dari makanan dairy food atau olahan susu itu akan sangat mudah menyebabkan munculnya jerawat,” kata dr. Fitria.
Lebih lanjut ia menyatakan, penanganan kulit berjerawat tidak boleh asal, apalagi ketika ada jerawat Anda langsung panik dan mengobatinya dengan antibiotik. Hal ini sangat tidak disarankan oleh dokter kulit mana pun.
Pasalnya, pemberian antibiotik pada jerawat harus berdasarkan resep dan hasil konsultasi dengan dokter. Selain itu, antibiotik hanya akan diberikan jika kondisi jerawat sudah sangat parah dan terjadi inflamasi pada kulit.
Jadi kalau kondisi jerawatnya masih normal dan hanya sedikit, Anda bisa mengatasinya dengan obat totol jerawat atau plester khusus jerawat. Hindari menyentuh atau memencet-mencet jerawat, karena hal ini akan membuat bekas jerawat menjadi kehitaman dan berpotensi memunculkan bopeng pada kulit.
(tsa)